Kira-kira, apa saja ya 7 perkataan Yesus di kayu salib? Yuk cari tahu informasinya pada artikel ini!
Dalam Alkitab, dijelaskan bahwa Yesus lahir dan datang ke dunia sebagai manusia.
Adapun kedatangan Yesus bertujuan untuk menyelamatkan manusia dari dosa.
Hal itu tercatat dalam injil Yohanes 3:16 yang berbunyi:
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan berolah hidup yang kekal.”
Demi menyelamatkan umat-Nya, Yesus rela menjalani penderitaan hidup sebagai manusia.
Dia yang tidak berdosa rela disiksa dan mengalami penyaliban di dunia.
Pada kejadian penyaliban tersebut, diketahui Yesus memberikan tujuh perkataan yang sangat berarti bagi para umatnya.
Adapun tujuh perkataan Yesus di kayu salib ialah:
- Lukas 23:34 “Ya Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.”
- Lukas 23:43 “Sesungguhnya, hari ini juga kamu akan bersama Aku di dalam Firdaus.”
- Yohanes 19:26-27 “Ibu, inilah anakmu!” – “Inilah ibumu!”
- Matius 27:46 & Markus 15:34 “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
- Yohanes 19:28 “Aku haus!”
- Yohanes 19:30 “Sudah selesai.”
- Lukas 23:46 “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.”Biasanya, ketujuh perkataan ini dikategorikan sebagai: Perkataan 1, 4, & 7 (pertama, tengah dan terakhir), Yesus berbicara kepada Bapa. Perkataan 2, Yesus berbicara kepada penjahat. Perkataan 3, Yesus berbicara kepada Maria, sedangkan Perkataan 5 dan 6 tidak secara spesifik ditujukan pada siapa pun.
Nah, apa saja sih makna dari 7 perkataan Yesus di kayu salib tersebut?
Melansir dari buku Keajaiban Paskah: Memahami dan Merayakan Paskah Setiap Hari oleh Yusuf Eko Basuki, S. Th, adapun makna 7 perkataan Yesus di kayu salib tersebut adalah sebagai berikut.
7 Perkataan Yesus di Kayu Salib dan Maknanya
1. Ya Bapa Ampunilah Mereka
“Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”.
Kalimat ini memiliki makna berupa pembuktian bahwa Yesus penuh dengan kasih.
Ia meminta pengampunan bagi orang yang jahat terhadap-Nya kepada Bapa.
2. Engkau Bersama Aku di Firdaus
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku dalam Firdaus.”
Perkataan ini memiliki makna berupa pengharapan bagi mereka yang percaya kepada-Nya.
Saat di kayu salib, seorang penjahat yang disalib menghujat Yesus.
Ia menantang Yesus untuk turun dari salib dan menyelamatkan diri jika memang Dia adalah Anak Allah.
Namun, penjahat lainnya memohon kepada Yesus agar mengingatnya ketika datang menjadi raja.
Yesus pun menjanjikan bahwa pada saat itu juga penjahat itu akan bersama-Nya di Firdaus.
3. Ibu Inilah Anakmu! Inilah Ibumu!
Saat Yesus melihat ibu dan murid yang dikasihinya, Yohanes, di samping-Nya mengatakan, “Ibu, inilah anakmu!”
Lalu, ia berkata kepada murid-murid-Nya, “Inilah ibumu!”
Kalimat itu diucapkan dengan tujuan agar Yohanes menerima dan menjaga Maria sebagai ibunya.
Kalimat ini juga menjadi permintaan Yesus agar Maria menerima Yohanes sebagai anaknya.
4. Eloi Eloi Lama Sabakhtani?
Perkataan salib keempat, yakni “Eloi, eloi, lama sabakhtani?” yang artinya “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”.
Perkataan ini adalah gambaran teriakan manusia yang sedang dihukum.
5. Aku Haus!
Perkataan Yesus di kayu salib “Aku Haus!” merupakan pertanda bahwa Yesus merupakan manusia pada umumnya.
Sejak ditangkap hingga disalibkan, Yesus memang tidak makan dan minum.
Dengan begitu, ketika siang yang terik, ia merasa haus.
Prajurit memberikan anggur asam ke mulut-Nya.
Namun, setelah mencicipi anggur tersebut, ia tidak mau minum dan tetap menderita di kayu salib dalam keadaan sadar.
6. Sudah Genap
Setelah Yesus mencicipi anggur asam itu, Ia berkata, “Sudah selesai.”
Lalu, ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa.
Tugasnya menyelamatkan manusia pun sudah selesai dengan ditandai perkataannya yang berupa sudah selesai atau sudah genap.
7. Ya Bapa Kuserahkan Nyawa-Ku
Yesus berseru dengan suara nyaring, “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.”
Setelah mengatakan hal itu, Ia menyerahkan nyawa-Nya.
Yesus datang ke dunia untuk menyelesaikan pekerjaan Bapa-Nya.
Dengan demikian, Ia juga menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa-Nya, sebagaimana dikatakan dalam Alkitab Yohanes 3:16:
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini , sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya a yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
***
Semoga bermanfaat, Property People.
Temukan beragam informasi menarik hanya di portal Berita.99.co.
Baca pula artikel seputar contoh lainnya dengan mengikuti laman Google News kami.
Saatnya cari rumah idaman, karena proses jual beli properti di www.99.co/id #segampangitu.