Kasus pembunuhan memang selalu jadi ingatan yang mengerikan bagi siapapun. Terlebih jika tindakan tersebut terjadi karena uang semata, seperti yang banyak dilakukan pembunuh bayaran di Indonesia.
Beberapa tahun silam, mereka melakukan pembunuhan kepada target dengan cara yang mengerikan.
Ada yang ditusuk, ditembak, ditabrak, dan lainnya.
Sebelum melakukan tindakan kejinya, mereka dengan sadar merencanakan pembunuhan secara matang agar bisa bekerja dengan rapi dan tidak meninggalkan jejak.
Mereka hadir melakoni tindakan tersebut guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Ironis sekali, bukan?
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini pembunuh bayaran paling menakutkan yang bikin geger masyarakat Indonesia.
5 Pembunuh Bayaran Paling Menakutkan di Indonesia
1. Mulawarman dan Noval Hadad
Pembunuh bayaran yang satu ini sangat terkenal di tahun 2000-an.
Mereka adalah Mulawarman dan Noval Hadad, komplotan pembunuh bayaran yang melakukan pembunuhan kepada Syafiuddin Kartasasmita, Hakim Agung MA.
Keduanya mengaku menembak Syaifuddin dengan imbalan Rp100 juta.
Dilansir dari tirto.id, pembunuhan ini dipicu Syafiuddin yang menjatuhkan hukuman penjara kepada anak Mantan Presiden Soeharto, Tommy Soeharto dalam kasasi kasus tukar guling tanah miliki Bulog dengan PT Goro Batara Sakti.
Genap 10 bulan berselang, Syafiuddin tewas ditembak orang tak dikenal dalam perjalanan menuju kantornya.
Diduga, otak pembunuhan berencana tersebut adalah Tommy Soeharto dan dugaan tersebut pun dibuktikan di pengadilan.
Akhirnya, Mulawarman dan Noval Hadad divonis hukuman seumur hidup.
Ironinya, sang dalang pembunuhan, Tommy Soeharto dihukum 15 tahun penjara, kemudian dipangkas menjadi 10 tahun, dan akhirnya bebas lebih cepat pada tanggal 1 November 2006.
Baca Juga:
7 Anak Ini Ternyata Pembunuh Berantai. Ada Dari Indonesia!
2. John Kei
Siapa yang tak mengenal John Kei?
Ya, pria yang dikenal sebagai kriminal kelas kakap ini terlibat kasus pembunuhan Tan Harry Tantono, bos PT Sanex Steel.
Kasus yang terjadi tahun 2012 ini, menewaskan korban dengan luka tusuk di sekujur tubuhnya di kamar 2701 Swiss-Bel Hotel, Jakarta Pusat.
Kasus pembunuhan ini terjadi persis pada Kamis, 26 Januari 2012 yang melibatkan belasan preman kelompok Kei.
Akhirnya, John Kei divonis 16 tahun penjara, lalu mendapat remisi 36 bulan 30 hari dan bebas murni pada 31 Maret 2025.
Setelah memenuhi persyaratan, John Kei diberikan pembebasan bersyarat pada 26 Desember 2019.
Namun, kejadian naas kembali dilakukan Kei pada Juni 2020 lalu.
Ia kembali melakukan penyerangan terhadap kediaman pamannya, Nus Kei.
Akibatnya, 3 korban mengalami luka parah dan 1 korban meninggal dunia.
Penyerangan tersebut dipicu konflik pembagian hasil penjualan tanah.
Akibat aksi ini polisi pun telah menetapkan 30 orang sebagai tersangka termasuk John Kei.
3. Umar Jaya
Umar Jaya merupakan pembunuh bayaran yang berasal dari Sumatera Barat.
Ia mengaku telah melakukan pembunuhan kepada pemilik salah satu kampus di Padang pada tahun 1996.
Tindakan tersebut ia lakukan bersama rekan-rekannya yang kini telah meninggal dunia.
Pada saat interogasi, Umar mengaku dibayar Rp100 juta untuk membunuh korban.
Akibat tindakannya tersebut, ia dipenjara selama 11 tahun dan bebas pada tahun 2011 lalu.
Setelah bebas dari tahanan, ia kerap melakukan tindakan kriminal yang sangat kejam.
Ia ditemukan telah melakukan kejahatan, seperti narkoba, perampokan, penjambretan, dan menyebabkan korban meninggal dunia.
4. Iwan Cepi Murtado
Pria ini merupakan salah satu pembunuh berdarah dingin yang membuat masyarakat Indonesia gempar.
Iwan Cepi melakukan pembunuhan yang sangat keji atas suruhan orang lain.
Ia beberapa kali membunuh pengusaha kaya raya atas titah para elite negeri ini.
Pengusaha tersebut dianggap mengganggu proyek sehingga menjadi bulan-bulanan para elite.
Iwan dikenal sangat lihai dalam membidik korban dengan mempelajari gerak-gerik dan kebiasaan sehari-hari calon korbannya.
Setelah dirasa paham memahami gerak-gerik korban, ia langsung mengeksekusi dengan menusuk korban hingga tewas.
5. Eduardus Ndopo Mbete
Tahun 2009, Indonesia digemparkan dengan kasus pembunuhan yang dialami Nasrudin Zulkarnaen, Direktur BUMN PT Putra Rajawali Banjaran (PRB).
Nasrudin ditembak mati usai main golf di Tangerang oleh Eduardus Ndopo Mbete, Daniel Daen Sabon, Heri Santoso, dan Hendrikus Kia Walen.
Mereka dititah oleh Williardi Wizard, Mantan Kapolres Jakarta Selatan melalui Jerry Hermawan Lo.
Williardi sendiri mengaku titahannya tersebut berasal dari permintaan Mantan Ketua KPK, Antasari Azhar.
Kabarnya, kasus ini dipicu pembalasan tindakan teror Nasrudin kepada Antasari.
Akhirnya, Antasari divonis penjara selama 18 tahun dan Williardi pun divonis 12 tahun penjara.
Baca Juga:
8 Pembunuh Berantai Terkejam Di Dunia Yang Dihukum Mati | Salah Satunya Orang Indonesia!
***
Semoga informasinya bermanfaat ya, Sahabat 99.
Pantau terus informasi penting seputar properti lewat Berita Properti 99.co Indonesia.
Cari properti idamanmu hanya di 99.co/id.
Kamu akan menemukan beragam pilihan menarik, seperti proyek Grand Cinunuk Bandung!