Berita Berita Properti

Sutradara Angga Sasongko Kecewa dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. “Sudah Mahal Enggak sampai Bandung!”

3 menit

Sutradara Indonesia, Angga Sasongko menyindir pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang menjadi proyek strategis nasional. Menurutnya terdapat keanehan dengan proyek tersebut.

Salah seorang sutradara Indonesia, Angga Sasongko baru saja membuat heboh warganet lewat cuitannya di Twitter.

Menurutnya, terdapat keanehan dengan kereta cepat yang dibangun untuk menyambungkan transportasi Kota Jakarta dan Bandung, tapi nantinya proyek ini tidak akan sampai ke Bandung.

“KCJB-Kereta Cepat Jakarta Bandung, tapi enggak sampai Bandung,” ujar Angga Sasongko dalam unggahan di akun Twitter pribadi miliknya @anggasasongko.

Melihat hal itu, warganet pun membanjiri kolom komentar dari sutradara film “Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini” tersebut.

Simak ulasannya di bawah ini!

Heboh Tweet Angga Sasongko tentang KCJB

Stasiun Kereta Cepat Hanya Sampai Padalarang

kereta cepat bandung jakarta

sumber: voi.id

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dinilai kurang strategis karena letak stasiun-stasiunnya jauh dari jantung kota, atau tepatnya terletak di pinggiran kota.

Adapun stasiun-stasiun yang letaknya dinilai kurang strategis, antara lain Stasiun Halim, Stasiun Hub Padalarang, dan Stasiun Tegalluar.

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sendiri menargetkan KCJB akan beroperasi pada akhir 2022.

Selain tiga stasiun di atas, KCIC juga akan mengoperasikan Stasiun Karawang untuk fase pengoperasian pertama.

Dilansir dari IDN Times, terdapat empat stasiun yang akan dioperasikan di fase pertama.

“Tantangan bagi KCIC itu stasiunnya di pinggiran,” kata Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, menurut Djoko KCIC harus menyediakan prasarana konektivitas ke pusat kota agar akses masyarakat lebih mudah.

“Ketika bicara kereta cepat, di Bandung mau ngapain? Jangan sampai orang turun kereta cepat naiknya ojol, artinya perencanaannya salah. Lalu ada program angkutan perkotaan. Nah ini saya minta kemarin itu karena tidak sampai Cimahi, tapi sekarang ada Padalarang, saya minta konektivitasnya di Padalarang,” ucapnya.

KCIC Siapkan Bus Feeder untuk Antar Penumpang

Sebelumnya, Presiden Direktur PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan akan tersedia kereta api (KA) Feeder di Stasiun Hub Padalarang untuk menghubungkan penumpang dari dan ke Stasiun Bandung dan Stasiun Cimahi.

KA Feeder itu akan dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Namun, menurut Djoko KCIC dan pihak terkait juga harus menyediakan bus feeder di seluruh stasiun KCJB agar masyarakat bisa mengakses stasiun-stasiun KCJB dengan mudah.

“Konektivitasnya itu harus terhubung, tidak hanya kereta, tapi dengan bus. Selain juga taksi lah. Dan dari Tegalluar juga harus disediakan. Karena bus-bus ini bukan Bandung, tapi Bandung Raya,” ujar Djoko.



“Saya masih lihat lagi peluang di Halim, bisa enggak bus masuk ke sana,” sambung dia.

Berapa Jarak Stasiun Hub Padalarang dan Tegalluar ke Kota Bandung?

Stasiun Hub Padalarang sendiri direncanakan akan dibangun dekat Stasiun KA Padalarang.

Dengan asumsi pusat Kota Bandung adalah Gedung Sate, maka jarak ke Stasiun KA Padalarang ke Gedung Sate mencapai 19 kilometer.

Sementara itu, jarak Stasiun Tegalluar ke Gedung Sate sekitar 20 km.

Meski begitu, menurut Djoko Tegalluar ini punya potensi untuk dikembangkan. Hanya saja, KCIC perlu menyediakan bus untuk akses masyarakat.

“Potensi Tegalluar juga besar. Saya lihat di Kabupaten Bandung itu ada Telkom University, Podomoro juga di sana. Jadi pengembangan Kabupaten Bandung luar biasa,” tutur Djoko.

Di sisi lain, PT KCIC menyatakan penundaan pembangunan Stasiun Walini.

Keputusan ditetapkan karena KCIC menyesuaikan kondisi, sehingga harus mengembalikan anggaran yang ada ke anggaran dasar.

Lagi pula, menurut dia pada fase pertama pengoperasian KCJB, Stasiun Walini memang belum disertakan.

Selain itu, KCIC memprediksi potensi jumlah penumpang dari dan menuju Stasiun Walini akan sepi.

Oleh sebab itu, dana pembangunan Stasiun Walini pun dialihkan untuk membangun Stasiun Hub Padalarang.

“Dana pengembangan stasiun Walini kemudian dialihkan untuk pengembangan Stasiun Padalarang. Stasiun Padalarang ini dipilih sebagai hub untuk meningkatkan konektivitas bagi penumpang,” kata Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya.

Apa Respons Warganet Soal Tweet Angga Sasongko?

angga sasongko

sumber: twitter.com/anggasasongko

Sejumlah warganet mendukung pernyataan dari Angga Sasongko. Salah satunya disampaikan akun @sikendie.

Menurutnya, penggunaan kereta cepat yang lebih mahal tapi tidak sampai ke Kota Bandung sama saja bohong.

“Mau ke Bandung naik kereta cepat turun di Padalarang. Dari Padalarang ke Bandung perlu 1 jam. Lha mending naik travel, lebih murah dan lebih cepat pastinya,” kata dia.

Hal serupa disampaikan akun @mbu_ita. Dia menyebut kereta cepat ini menjadi hal tak penting karena perjalanan dari Jakarta ke Bandung sudah banyak transportasi bisa digunakan.

“Wkkwkwk… enggak penting-penting amat yaa tuh kereta padahal. Mau cepat kek kayak kilat tapi enggak sampai tujuan apa gunanya dong,” paparnya.

***

Demikian penjelasan KCJB dan rasa kekecewaan Angga Sasongko dan warganet mengenai proyek tersebut.

Simak juga artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari perumahan impian di Tangerang?

Kunjungi 99.co/id dan temukan beragam pilihan perumahan seperti di Citra Raya Tangerang.



Nita Hidayati

Penulis konten
Follow Me:

Related Posts