Berita Ragam

9 Wali Songo Beserta Nama Asli, Asal, Metode Dakwah, dan Penyebaran Ajarannya

7 menit

Nama nama Wali Songo terdiri dari sembilan orang yang memiliki peranan penting dalam menyebarkan agama Islam di Nusantara, khususnya Pulau Jawa. Sudah tahu siapa saja mereka? Selain Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, dan Sunan Kudus, inilah daftar beserta urutannya!

Apakah kamu hafal siapa saja nama Wali Songo?

Nama Wali Songo yang paling terkenal adalah Sunan Kalijaga dan Sunan Gunung Jati.

Namun, ada nama Wali Songo lainnya yang harus kamu ketahui untuk menambah pengetahuan.

Jadi, jika diminta sebutkan nama-nama Wali Songo selain Sunan Kalijaga dan Sunan Gunung Jati maka kamu bisa menjawabnya dengan mudah.

Nama nama Wali Songo adalah Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati.

Agar lebih jelas, simak nama asli Wali Songo berserta pengaruhnya di bawah ini!

Nama Nama Wali Songo dan Asalnya

1. Sunan Gresik

nama nama wali songo

Sunan Gresik adalah nama Wali Songo yang pertama dan tertua.

Nama asli Sunan Gresik adalah Maulana Malik Ibrahim atau kerap disebut Syeikh Maghribi.

Sejumlah sumber menyebut kalau dia berasal dari Samarkand, Uzbekistan, Asia Tengah.

Sunan Gresik lahir sekitar pertengahan abad ke-14 dan merupakan keturunan Nabi Muhammad saw.

Menurut buku Sejarah Wali Songo oleh Zulham Farobi, Suna Gresik dipercaya sebagai sosok yang pertama kali menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.

Dia menikahi seorang putri raja dan dikaruniai dua orang putra yaitu Raden Rahmat dan Sayid Ali Murtadha alias Raden Santri.

Di Nusantara, tempat yang pertama kali dia kunjungi adalah Desa Sembalo, wilayah kekuasaan Majapahit.

Sunan Gresik turut berperan penting menyebarkan agama Islam di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Salah satu pertanyaan menarik adalah mengapa Maulana Malik Ibrahim mudah diterima masyarakat Jawa?

Alasannya, karena dia berdakwah dengan penuh cinta damai dan tidak menentang agama dan adat istiadat lain.

Sunan Gresik wafat pada 1419 dan makamnya berada di Gapurosukolilo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Makamnya masih menjadi tujuan wisata Wali Songo.

2. Sunan Ampel

nama nama wali songo

Sunan Ampel adalah nama-nama Wali Songo selanjutnya.

Nama asli Sunan Ampel adalah Raden Rahmat dan merupakan anak Sunan Gresik.

Menurut sujumlah sumber, Sunan Ampel berasal dari Campa, Vietnam, dan hijrah ke Pulau Jawa pada 1443.

Sunan Ampel turut menyebarkan agama Islam di Surabaya dan mendirikan pesantren Ampel Denta.

Dia menikah dengan putri seorang adipati di Tuban dan dikaruniai anak bernama Sunan Bonang dan Sunan Drajat.

Berdasarkan sejumlah sumber, ketika Kesultanan Demak hendak didirikan, Sunan Ampel turut memprakarsai lahirnya kerajaan Islam pertama di Jawa.

Sunan Ampel membangun pondok pesantren di Ampel Denta yang merupakan daerah yang dihadiahkan oleh Raja Majapahit.

Menurut buku Atlas Wali Songo oleh Agus Sunyoto, metode dakwah Sunan Ampel mengajarkan ilmu syariat, tarekat, dan hakikat.

Dengan mengajarkan ilmu tasawuf, Raden Rahmat ketika itu dianggap sederajat dengan para guru suci Syiwais yang berwenang melakukan diksha (baiat) yang diberi sebutan kehormatan ‘susuhunan’.

Strategi dakwah Sunan Ampel adalah persuasif dengan pendekatan kekeluargaan dan penuh empati.

Sejumlah sumber menyebut bahwa dia wafat pada 1481 atau 1491, makam Sunan Ampel berada di sebelah barat Masjid Ampel, Surabaya.

3. Sunan Bonang

nama asli wali songo

Biografi Wali Songo berikutnya yaitu Sunan Bonang.

Nama Wali Songo adalah Sunan Bonang yang merupakan anak dari Sunan Ampel, yang berarti cucu Maulana Malik Ibrahim.

Nama asli Sunan Bonang yakni Maulana Makdum Ibrahim.

Sunan Bonang berasal dari Tuban yang lahir pada 1465 dan berdakwah di Kediri.

Sunan Bonang juga mendirikan pesantren Watu Layar dan mendirikan Masjid Sangkal Daha.

Dia belajar agama Islam dari pesantren ayahnya di Ampel Denta dan berdakwah mulai dari Kediri
hingga ke berbagai pelosok Pulau Jawa.

Ajaran Sunan Bonang merupakan perpaduan antara aliran ahlussunnah bergaya tasawuf dengan salafi.

Menurut buku Atlas Wali Songo, Sunan Bonang dikenal sebagai tokoh Wali Songo yang ulung dalam berdakwah dan menguasai ilmu fkih, ushuludin, tasawuf, seni, sastra, arsitektur, dan berbagai ilmu kesaktian dan kedigdayaan.

Selain itu, Wali Songo yang terkenal aktif berdakwah melalui saluran kesenian adalah Sunang Bonang.

Menurut Babad Daha-Kediri, metode dakwah Sunan Bonang awal yang dilakukan di pedalaman Kediri adalah dengan pendekatan yang cenderung bersifat kekerasan.

Dalam buku Atlas Wali Songo, Sunan Bonang tidak sekadar dikisahkan merusak arca yang dipuja penduduk, melainkan telah pula mengubah aliran air Sungai Brantas dan mengutuk penduduk suatu desa gara-gara kesalahan satu orang warga.

Untuk menjalankan dakwah Islam di pedalaman, Sunan Bonang dikisahkan mendirikan langgar (musala) pertama di tepi barat Sungai Brantas, tepatnya di desa Singkal.

Dia wafat pada 1525 dan Makam Sunan Bonang terletak di kompleks pemakaman Desa Kutorejo, Kecamatan Tuban di dalam kota Tuban, tepatnya di sebelah barat alun-alun Tuban, di sebelah barat Masjid Agung Tuban.

4. Sunan Drajat

9 Wali Songo selanjutnya adalah Sunan drajat.

Nama asli Sunan Drajat adalah Raden Syarifuddin/Raden Qasim.

Sunan Drajat lahir dir Surabaya pada 1470 dan wafat pada 1522 di Paciran, Lamongan.

Menurut buku Atlas Wali Songo,  dia adalah putra Sunan Ampel dan adik Sunan Bonang.

Selama hidupnya, dia berdakwah ke sejumlah daerah salah satunya Desa Drajat, Paciran, Lamongan, Jawa Timur.

Selain dikenal sebagai seorang wali, dia juga dikenal sebagai sosok yang berjiwa sosial.

Sunan Drajat dikenal sebagai wali yang hidup bersahaja, lemah lembut, dan suka menolong.

Metode dakwah Sunan Drajat adalah melalui pendidikan akhlak bagi masyarakat karena memiliki kepedulian tinggi terhadap nasib fakir miskin.

Sunan Drajat mendidik masyarakat sekitar untuk memperhatikan nasib kaum fakir miskin, mengutamakan kesejahteraan umat, memiliki empati, etos kerja keras, kedermawanan, pengentasan kemiskinan, usaha menciptakan kemakmuran, solidaritas sosial, dan gotongroyong.

Sunan Drajat juga mengajarkan kepada masyarakat teknik-teknik membuat rumah dan membuat tandu.

Makam Sunan Drajat terletak di Desa Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan.

5. Sunan Giri

nama wali songo

Nama seorang Wali Songo yang mendirikan kerajaan Giri Kedaton adalah Sunan Giri.

Nama asli Sunan Giri adalah Muhammad Ainul Yaqin dan julukannya yakni Raden Paku, Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, hingga Joko Samudro.

Sunan Giri berasal dari Kerajaan Blambangan pada 1442 dan wafat di Giri pada 1506.

Pusat dakwahnya adalah bukit Giri pada 1481 dan mendirikan pondok pesantren bernama Pesantren Giri.

Adapun julukan Sunan Giri adalah Raja dari Bukit Giri.

Sunan Giri merupakan keturunan dari Maulana Ishaq, seorang mubaligh Islam dari Asia Tengah.

Pengaruh dari pesantren yang dibangunnya membuat penyebaran agama Islam di Jawa makin luas hingga ke Madura, Lombok, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.



Bahkan, menurut buku Atlas Walisongo, jejak dakwah Sunan Giri beserta keturunannya mencapai daerah Banjar, Martapura, Pasir, Kutai di Kalimantan, hingga Nusa Tenggara.

Metode dakwah Sunan Giri adalah melalui pendidikan dengan mengembangkan sistem pesantren yang diikuti santri-santri dari berbagai daerah mulai Jawa Timur, Jawa tengah, Kalimantan, Makassar, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, Ternate, Tidore, dan Hitu.

Tak cuma itu, menciptakan berbagai jenis permainan anak-anak seperti Jelungan, Jamuran, Gendi Gerit, dan lagu daerah seperti Padang Bulan, Jor, Gula Ganti, dan Cublak-Cublak Suweng.

6. Sunan Kalijaga

nama nama wali songo

Wali Songo yang terkenal aktif berdakwah melalui saluran kesenian adalah Sunan Kalijaga.

Sunan Kalijaga adalah Wali Songo yang berdakwah dengan menggunakan kesenian wayang, gamelan, dan seni ukir.

Nama asli Sunan Kalijaga adalah Raden Mas Said yang lahir di Tuban pada 1450 dan wafat di Kadilangu, Demak.

Sunan Kalijaga adalah tokoh Wali Songo yang paling terkenal di antara sembilan wali lain.

Julukan Sunan Kalijaga antara lain Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman.

Konon, salah satu karomah atau kesaktian Sunan Kalijaga adalah menghilang.

Pemikiran kesufian dari Sunan Kalijaga yaitu konsep zuhud.

Banyak masyarakat yang memeluk agama Islam karena tertarik dengan metode dakwahnya.

Metode dakwah sunan kalijaga menurut buku Atlas Wali Songo adalah suka menyamar dan bertindak menampilkan kelemahan diri untuk menyembunyikan kelebihan yang dimilikinya.

Sunan Kalijaga sering mengenalkan Islam kepada penduduk lewat pertunjukan wayang yang sangat digemari oleh masyarakat yang masih menganut kepercayaan agama lama.

Dengan kemampuannya sebagai dalang yang ahli memainkan wayang, tak heran nama lain Sunan Kalijaga ada banyak mulai dari Ki Dalang Sida Brangti di Jawa Barat, Ki Dalang Bengkok di Tegal, hingga Ki Dalang Kumendung di daerah Purbalingga.

Konon, dia hidup sampai berusia lebih dari 100 tahun.

Makam Sunan Kalijaga ada di Desa Kadilangu, Kabupaten Demak.

Menariknya, makam dan petilasan Sunan Kalijaga sering dikunjungi banyak orang sebagai tempat berziarah.

7. Sunan Kudus

9 nama Wali Songo berikutnya adalah Sunan Kudus.

Nama asli Sunan Kudus adalah Ja’far Shodiq.

Silsilah Wali Songo Sunan Kudus yaitu anak Sunan Ngundung dan Syarifah, adik dari Sunan Bonang.

Sejumlah sumber mencatat kalau Sunan Kudus berasal dari Kesultanan Utsmaniyah yang lahir pada 1400 dan wafat pada 1550 di Kudus.

Sunan Kudus memiliki peran penting menyebarkan Islam di Kudus yang mayoritas beragama Hindu dan Buddha.

Dia pun berdakwah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Buddha.

Metode dakwah Sunan Kudus adalah berdakwah dengan berusaha mendekati masyarakat untuk menyelami serta memahami kebutuhan apa yang diharapkan masyarakat.

Maka dari itu, Sunan Kudus dalam dakwahnya mengajarkan penyempurnaan alat-alat pertukangan, kerajinan emas, pandai besi, membuat keris pusaka, dan mengajarkan hukum-hukum agama yang tegas.

Salah satu peninggalan Sunan Kudus adalah masjid tertua di Indonesia yakni Masjid Menara Kudus bergaya Hindu-Islam.

Selain berdakwah dan menjadi wali, Sunan Kudus juga pernah menjadi seorang Panglima
Perang Kesultanan Demak.

8. Sunan Muria

Nama Wali Songo beserta nama aslinya adalah Sunan Muria yang merupakan anak dari Sunan Kalijaga.

Nama asli Sunan Muria yakni Raden Umar Said/Raden Said dan nama kecilnya Raden Prawoto.

Namanya diambil dari tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria, 18 kilometer ke utara Kota Kudus.

Sama seperti ayahnya, Sunan Maria juga berdakwah menyebarkan agama Islam.

Sunan Muria berdakwah dari Jepara, Tayu, Juana hingga sekitar Kudus dan Pati.

Dia berdakwah ke pelosok yang jauh dari pusat kota ke para pedagang, nelayan, pelaut, dan rakyat miskin lainnya.

Menariknya, salah satu hasil dakwahnya lewat seni melalui lagu Sinom dan Kinanti.

Metode dakwah Sunan Muria adalah melalui jalur budaya karena dikenal sangat piawai menciptakan berbagai jenis tembang cilik (sekar alit) jenis sinom dan kinanthi yang berisi nasehat-nasehat dan ajaran tauhid.

Seperti ayahnya, Sunan Muria dikenal pintar mendalang dengan membawakan lakon-lakon carangan karya Sunan Kalijaga.

Makam Sunan Muria ada di daerah Desa Colo, Kecamatan Gawe, Kudus pada 1551.

9. Sunan Gunung Jati

Sunan Gunung Jati adalah nama nama Wali Songo lainnya, Property People.

Nama asli Sunan Gunung Jati adalah Syarif Hidayatullah.

Sunan Gunung Jati berasal dari Kairo, Mesir yang lahir pada 1448 dan wafat pada 1568 di Cirebon.

Ayahnya Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda, merupakan pembesar Mesir keturunan Bani Hasyim dari Palestina.

Sejak usia 14 tahun, Syarif Hidayatullah mendalami ilmu agama dari para ulama Mesir.

Sunan Gunung Jati adalah pendiri Kesultanan Cirebon sehingga menjadi satu-satunya Wali Songo pemimpin pemerintahan.

Bisa dibilang kalau Sunan Gunung Jati memiliki peran sangat besar dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.

Dia menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon ke pedalaman Pasundan atau Priangan.

Dalam buku Atlas Wali Songo, metode dakwah Sunan Gunung Jati adalah memperkuat kedudukan politis sekaligus memperluas hubungan dengan tokoh-tokoh berpengaruh di Cirebon, Banten, dan Demak melalui pernikahan.

Selain itu, Sunan Gunung Jati menggalang kekuatan dengan menghimpun orang-orang yang dikenal sebagai tokoh yang memiliki kesaktian dan kedigdayaan.

Berdasarkan sejumlah sumber, dia wafat pada usia 120 tahun.

Makam Sunan Gunung Jati berada di daerah Gunung Sembung, Gunung Jati, sekitar 15 kilometer sebelum Kota Cirebon.

FAQ:

Siapa saja 9 Wali Songo?

Nama nama Wali Songo adalah Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati.

Siapa Wali Songo yang terkenal aktif berdakwah melalui saluran kesenian?

Sunan Kalijaga adalah Wali Songo yang berdakwah dengan menggunakan kesenian wayang, gamelan, dan seni ukir.

***

Itulah biografi Wali Songo beserta penyebarannya.

Sekarang, sudah tahu kan kalau diminta sebutkan nama nama Wali Songo tersebut.

Semoga informasinya bermanfaat.

Baca ulasan menarik lainnya di Berita.99.co.

Simak juga artikel menarik seputar tips dan desain melalui Google News.

Kunjungi www.99.co/id untuk mendapatkan penawaran menarik dari berbagai proyek perumahan.

Cek sekarang juga karena #segampangitu menemukan properti idaman untuk keluarga.

Referensi:

  • Sunyoto, Agus. 2017. Atlas Wali Songo Buku Pertama yang Mengungkap Wali Songo sebagai Fakta Sejarah. Pustaka IIMaN
  • Farobi, Zulham. 2018. Sejarah Wali Songo Perjalanan Penyebaran Islam di Nusantara. Mueeza

*Sumber foto: Kompas/pikiran-rakyat.com



Ilham Budhiman

Content Editor
Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel di 99 Group.
Follow Me:

Related Posts