Popularitas kayu jati memang tak perlu diragukan lagi. Pasalnya, jenis kayu yang satu ini terbilang sangat unggul dari segi kualitas jika dibandingkan material kayu lainnya. Tak mengherankan bila kayu jati sering menjadi pilihan terbaik untuk dihadirkan pada interior maupun eksterior hunian, seperti yang dilakukan Lukman Auliadi dan Ida Mustazir pada rumah mereka, Asa Living.
Kayu adalah salah satu material bangunan yang sudah digunakan sejak pertama kali manusia berpikir membangun tempat tinggal.
Penyebabnya, material ini dapat memberikan kesan natural dan hangat pada rumah.
Beragam jenis kayu juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai aspek, mulai dari perabotan, dinding, bahkan lantai.
Bisa dibilang, kayu akan selalu menempati posisi khusus serta spesial di hati banyak orang.
Dewasa ini, belum ditemukan sebuah rumah atau bangunan yang seratus persen tidak menggunakan unsur kayu.
Apa pun itu, kayu pasti akan selalu menjadi salah satu elemen penting dalam konstruksi sebuah bangunan.
Harga Material Kayu Jati yang Tinggi
Persoalannya kemudian, seiring permintaan yang meningkat, harganya pun bisa melebihi material lain.
Contoh nyata yang kerap ditemukan ada pada jenis kayu jati.
Sebagai gambaran, di pasaran harga kayu jati per kubik dengan ukuran panjang 3 x 10 m dan diameter 400 cm nyaris mencapai 15 juta rupiah.
Meski relatif mahal, harga di atas sebanding dengan kualitas yang akan didapatkan.
Saat diekstraksi menjadi kayu, jati memiliki karakteristik yang kuat, tahan lama, antilapuk, dan antirayap.
Selain itu, guratan-guratan serat dan vernis yang berkilauan memberi kesan eksotis.
Kemudian, harga kayu jati tergolong mahal karena waktu pertumbuhannya yang lama.
Jati dengan kondisi yang baik paling tidak mesti tumbuh selama 20 tahun atau lebih agar memiliki kualitas yang disebutkan sebelumnya.
Penerapan Kayu Jati pada Hunian Asa Living
Meski harganya selangit, orang-orang tetap saja memburu dan menjadikan jati sebagai primadona dalam soal furnitur maupun material pembentuk hunian.
Hal itu tampak pada penerapannya di hunian Lukman dan Ida yang bernama Asa Living.
Dengan didominasi kayu jati, kesan natural di Asa Living demikian terasa.
Ida mengungkapkan, ia menggunakan kayu jati sebab tekstur dan seratnya berbeda dengan material lain.
Lalu, durabilitasnya adalah yang paling unggul dibandingkan jenis kayu lainnya.
“Kesan alam bisa terwujud di dalam ruangan juga, sehingga konsep outdoor-indoor living dari mid-century keinginan kami tercapai,” ungkap Ida kepada 99.co Indonesia, Selasa (14/12/2021).
Adapun bagian-bagian Asa Living yang menggunakan material kayu jati meliputi kusen pintu, jendela, dan dek teras.
Sementara furnitur berbahan jati antara lain semua meja dan kursi (movable furnitur).
Menurut Ida, hanya kitchen set dan ranjang saja yang menggunakan HPL, tapi dengan tekstur yang mirip kayu jati.
Kemudian, meski unggul dalam banyak aspek, Ida mengakui bahwa kayu jati punya kelemahannya sendiri.
Ida mengatakan, jika terkena matahari dan hujan, coating atau pelapisnya bisa pudar.
Untuk itu, coating mesti dipoles agar kesan alaminya masih terpancar.
Bujet yang Diperlukan untuk Mengaplikasikan Kayu Jati
Oh iya, perlu diketahui pula, furnitur-furnitur berbahan kayu jati yang melengkapi kenyamanan Asa Living didapat dari toko online di Instagram.
Toko tersebut antara lain adalah Jatiantik Furniture dan Antiqkayu.
Ditanya soal bujet, jawaban Ida masih terbilang masuk akal.
“Untuk 1 buah kursi makan, misal, bujet maksimalnya Rp500.000, sehingga bisa jadi lebih hemat untuk keseluruhan,” ujar Ida.
Ia juga menjelaskan, dibanding beli di Jakarta, furnitur yang didapat langsung dari pengrajin kayu di Jepara harganya lebih murah.
***
Semoga informasi di atas dapat menginspirasimu ya, Sahabat 99.
Nantikan artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah di jual di Jakarta Timur?
Temukan pilihannya hanya di 99.co/id!
***sumber foto: instagram.com/asa_living