Di Karawang, terdapat sebuah kampung misterius yang bernama Kampung Salapan. Kampung tersebut memiliki sebuah keunikan, yakni hanya dihuni oleh sembilan keluarga saja.
Kampung yang berada di Desa Gempol, Kecamatan Banyusari, Karawang ini memang sesuai dengan namanya yang berarti sembilan.
Terletak di tengah area persawahan dengan suasana khas perkampungan, hanya terdapat sembilan rumah dengan jumlah penduduk tidak lebih dari 27 orang di kampung tersebut.
Nama Kampung 9 mulai digunakan pada tahun 2010, sebab sebelumnya kampung tersebut bernama Kampung Babakan Nonolo atau Kampung Timbul.
Pergantian nama tersebut dimulai setelah penemuan bata merah berukuran 20 x 35 cm di areal persawahan oleh tim arkeolog dari Bandung yang diduga berasal dari tahun 3 masehi.
“Nama Kampung 9 digunakan pada tahun 2010, setelah ditemukan bata merah persis dengan bata merah di Candi Batujaya,” ungkap juru bicara Kampung 9, Ato Warsito, dilansir dari Merdeka.
Ato mengatakan bahwa jumlah kepala keluarga di kampung tersebut tidak pernah bertambah, padahal tidak aturan terikat.
Misteri Kampung Salapan di Karawang
Tidak adanya penambahan kepala keluarga di kampung tersebut dilatarbelakangi oleh adanya kepercayaan masyarakat setempat.
Mereka percaya apabila ada penambahan kepala keluarga, maka keluarga baru tersebut akan mendapatkan musibah sehingga dipastikan akan keluar kampung.
“Sejak dulu hanya ada sembilan KK, apabila lebih, biasanya mendapat musibah secara mendadak,” terang Ato.
Potret Kampung Salapan yang Misterius
1. Rumah Warga di Kampung 9
Dilihat dari bentuk rumahnya, terasa tidak ada bentuk rumah yang berbeda jika dibandingkan dengan rumah-rumah perkampungan pada umumnya.
Rumah-rumah warga setempat berbentuk persegi panjang yang memiliki ruang tamu, ruang, keluarga, kamar tidur, dan goah yang digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan atau sesaji.
2. Kandang Ternak
Rata-rata warga di Kampung 9 bekerja sebagai peternak dan petani dalam balutan suasana kampung yang khas.
Warga setempat pun memiliki kandang ternak yang teramat sederhana dan diletakkan bersebelahan dengan area persawahan.
3. Kehidupan Warga Setempat
Dengan ukuran kampung yang tidak terlalu luas dan hanya ada sembilan rumah saja, kehidupan di kampung ini sangat erat.
Warganya pun menjunjung tinggi tradisi yang ada, mulai dari rutin menyelenggarakan upacara hingga memakai pakaian adat.
***
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99.
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Kunjungi 99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu dari sekarang.
Dapatkan hunian terbaik, salah satunya di Lagoose Village Mandai!
**sumber gambar: merdeka.com