Dalam ajaran bahasa Indonesia, terdapat istilah kalimat majemuk bertingkat yang harus dipahami strukturnya. Kenali pengertian dan contoh kalimat majemuk bertingkat pada artikel ini, yuk!
Kalimat adalah rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap.
Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir.
Sementara, dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).
Nah, suatu kalimat tidak semuanya berbentuk tunggal, tetapi ada juga yang bentuknya majemuk.
Mengutip dari buku Think Smart Bahasa Indonesia (2006) yang ditulis Ismail Kusmayadi, kalimat majemuk dibagi menjadi empat jenis, seperti
- kalimat majemuk setara;
- kalimat majemuk rapatan;
- kalimat majemuk campuran; dan
- kalimat majemuk bertingkat.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita cenderung lebih familier dengan kalimat majemuk bertingkat.
Sebenarnya, apa yang dimaksud kalimat majemuk bertingkat dan seperti apa contohnya?
Melansir dari berbagai sumber, yuk simak penjelasannya di bawah ini.
Pengertian Kalimat Majemuk Bertingkat
Masih melansir dari Think Smart Bahasa Indonesia (2006), Ismail menuliskan, kalimat majemuk bertingkat merupakan kalimat tunggal yang bagian-bagiannya diperluas sehingga membentuk pola kalimat baru selain pola yang sudah ada.
Adapun contoh kalimat majemuk bertingkat adalah seperti ini.
Jika ada suatu kalimat tunggal yang tertulis “Cindy menyaksikan pertunjukan.”, dengan begitu kalimat majemuk bertingkatnya berupa “Cindy menyaksikan murid-murid menyanyi.”
Di sisi lain, Asul Wiyanto dkk dalam Mampu Berbahasa Indonesia SMP dan MTs Kelas IX menuliskan, kalimat majemuk bertingkat (subordinasi) adalah kalimat majemuk yang hubungan antarklausa-klausanya tidak sederajat.
Salah satu klausa menjadi bagian dari klausa yang lain, atau menduduki fungsi tertentu bagi klausa lain.
Klausa yang lebih tinggi kedudukannya disebut klausa induk (induk kalimat).
Sementara itu, klausa yang lebih rendah kedudukannya karena hanya menduduki fungsi tertentu bagi klausa induk disebut klausa anak (anak kalimat).
Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat
Berikut ini 99.co Indonesia hadirkan contoh kalimat majemuk bertingkat yang bisa kamu jadikan referensi.
1. Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Syarat
Umumnya, kalimat majemuk bertingkat hubungan syarat dihubungkan dengan kata tugas; jika, apabila, seandainya, asalkan.
Berikut contohnya.
- Ia tidak akan memberitahumu apabila ia tidak mempercayaimu.
- Seandainya ia mematuhi peraturan itu, ia tidak akan dihukum.
- Seandainya ia tidak lalai, jam tangannya tak mungkin hilang.
- Ayah ingin membeli mobil baru jika ayah di promosikan ke jabatan yang lebih tinggi.
- Kita akan mengalami kerugian besar apabila produk kita gagal di pasaran.
- Ia tidak mungkin di hukum apabila ia berkata yang sejujurnya.
- Ibu tidak semarah itu seandainya ia meminta maaf.
- Tidak ada barang yang ketinggalan asalkan kau menyusunnya dengan teliti.
- Semua pekerjaan itu selesai dalam sekejap asalkan semua orang bergotong royong mengerjakannya.
- Kami akan berlibur ke bali jika kami semua lulus dengan nilai terbaik.
2. Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Sebab Akibat
Kalimat majemuk bertingkat hubungan sebab akibat dihubungkan dengan kata tugas; oleh karena itu dan sehingga.
Inilah contohnya.
- Ayu adalah anak tunggal di keluarganya, oleh karena itu ia sangat di manja orangtuanya.
- Lingkungan yang kotor menyebabkan terjangkitnya banyak penyakit, oleh karena itu kita harus menjaga kebersihan.
- Banyak anak sekolah yang menjadi pecandu narkoba, oleh karena itu tugas kita semua untuk memeranginya.
- Lampu merah di perempatan jalan itu mati sehingga arus lalu lintas kacau balau.
- Pagi itu gempa menguncang dengan dahsyatnya sehingga orang-orang berhamburan keluar.
- Beberapa hari terakhir gelombang besar menghantam perahu nelayan sehingga mereka tidak berani melaut.
- Kakak bermain games sampai larut malam sehingga kakak sering tertidur di kelas.
- Para siswa mengeluh pelajaran matematika susah, oleh karena itu di sekolah diadakan les tambahan.
- Ayah budi sangat dermawan, oleh karena itu ia di segani oleh para tetangganya.
- Kemarau tahun ini sangat panjang sehingga banyak desa yang mengalami kekeringan.
3. Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Pertentangan
Kalimat ini dihubungkan dengan kata tugas; faktanya, padahal, dan kenyataannya.
Seperti ini contohnya.
- Ibu melarang kakak untuk menghemat uang jajannya, kenyataannya hampir setiap minggu ibu berbelanja.
- Pihak kelurahan itu mengatakan mengurus KTP cukup satu hari, kenyataannya sudah seminggu KTP ku belum ada kabar beritanya.
- Andi tidak masuk sekolah karena sakit hari ini, kenyataannya ia bermain bola di lapangan sore harinya.
- BMG meramalkan hari ini hujan lebat, kenyataannya sepanjang hari ini panas menyengat.
- Konglomerat itu hidup sederhana, padahal ia bergelimpangan harta.
- Andi mendapat beasiswa ke luar negeri, padahal ibunya hanya seorang buruh cuci.
- Setiap hari ia terlambat masuk sekolah, padahal jarak rumahnya hanya sejengkal.
- Merokok merusak kesehatan. Faktanya, banyak orang kecanduan rokok.
- Pemerintah menyatakan perang terhadap narkoba. Faktanya, pencandu narkoba sebagian para pejabat negara.
- Polisi merupakan aparat pengayom bagi masyarakat. Faktanya, dilapangan beberapa oknum melakukan pemerasan.
4. Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Atributif
Kalimat majemuk bertingkat hubungan atributif dihubungkan dengan kata tugas, yakni “yang”.
Berikut contohnya.
- Petani menyemaikan bibit unggul yang diberikan pemerintah bulan lalu.
- Para orang tua sibuk merias anak-anaknya yang mengikuti karnaval batik tadi sore.
- Orang yang mondar mandir di depan rumah pak RT tadi sedang mencari alamat.
- Pak satpam memarahi anak yang membuang sampah di depan pagar rumah itu.
- Kemarin yang berkunjung ke rumah nenek adalah petugas dari kelurahan.
5. Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Perumpamaan
Biasanya, kalimat majemuk bertingkat hubungan perumpamaan dihubungkan dengan kata tugas seperti
- daripada,
- ibarat,
- seperti,
- laksana, dan
- bagaikan.
Contohnya seperti ini.
- Jembatan itu di bangun dua kali lebih lebar daripada jembatan sebelumnya.
- Berdiam diri lebih baik daripada bergosip membicarakan orang lain.
- Setiap hari dua bersaudara itu bertengkar ibarat anjing dan kucing.
- Murid murid TK itu menangis kocar kacir mencari ibunya ibarat anak ayam kehilangan induknya.
- Ayu sangat mirip dengan ibunya seperti pinang di belah dua.
***
Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu, ya.
Pantau terus informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Jika kamu sedang mencari hunian nyaman di sekitar Sidoarjo, bisa jadi Grand Teratai adalah tempat yang cocok.
Cek ragam pilihan lainnya hanya di www.99.co/id dan www.rumah123.com.