Central Business District adalah kawasan yang menjadi pusat bisnis, komersial, dan rekreasi sebuah kota. Ingin tahu lebih lanjut? Simak selengkapnya di sini!
Beberapa negara memiliki Central Business District (CBD) yang berperan penting dalam kemajuan sebuah kota.
Saking pentingnya, kawasan ini dijadikan sebagai ikon atau menjadi nadi dari wilayah tersebut.
Lalu, kira-kira apa sih sebenarnya CBD?
Adakah keuntungan yang bisa didapat dari keberadaan CBD di wilayah tertentu?
Yuk, cari tahu lebih dalam lewat penjelasan singkat di bawah ini!
Pengertian Central Business District (CBD)
Central Business District (CBD) atau disebut juga kawasan bisnis terpadu adalah sebuah istilah yang merujuk pada titik fokus kota yang diperuntukkan sebagai pusat bisnis, komersial, dan rekreasi.
Dalam kata lain, kawasan ini menjadi nadi perekonomian sebuah kota atau bahkan negara di mana tempatnya bernaung.
Bahkan, CBD kerap menjadi ikon dari kota di mana ia berada.
Salah satu contoh CBD yang paling populer adalah Sudirman Central Business District (SCBD).
Kawasan CBD yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman ini adalah area prestige dan strategis.
Areanya mencakup perkantoran premium, pusat perbelanjaan mewah, dan beberapa hotel berbintang.
Sejarah Singkat CBD
Setelah membahas soal definisinya, mari kita melanjutkan pembahasan seputar sejarah Central Business District.
Dikutip dari ocbd.co.id, CBD berkembang dari pasar yang tumbuh.
Setiap harinya, konsumen, pedagang, dan petani bertemu di pusat ritel dan komersial untuk melakukan transaksi jual beli.
Lama kelamaan, pasar akan tumbuh dan menjadi sebuah pusat kota yang layak.
Seiring berkembangnya zaman, kawasan tersebut menjadi lokasi tetap di mana ritel dan perdagangan berlangsung.
Bahkan, CBD biasanya memiliki lokasi yang dekat dengan bangunan tua kota atau rute transportasi utama seperti kereta api atau jalan raya.
Perubahan juga terlihat di mana CBD telah meluas hingga mencakup ruang kantor dan gedung pencakar langit yang mulai terlihat pada pertengahan abad ke-20.
Bagian-bagian CBD
Secara umum, Central Business District terbagi ke dalam dua bagian yakni, the Heart of the Area atau Retail Business District (RBD) dan Wholesale Business District (WBD).
The Heart of the Area atau RBD
Retail Business District adalah kawasan inti yang didominasi oleh berbagai kegiatan yang berpusat pada pusat perbelanjaan, gedung perkantoran, hingga pusat hiburan.
Di samping itu, segala pusat kehidupan lainnya juga ada di kawasan ini seperti bidang sosial, ekonomi, dan politik.
Wholesale Business District (WBD)
Wholesale Business District adalah area luar RBD yang umumnya ditempati oleh kawasan ekonomi berskala besar
Umunya, kawasan ini dipenuhi oleh pasar, gudang, dan gedung penyimpanan barang.
Karakteristik Central Business District
Untuk membedakannya dengan kawasan lain, Central Business District mempunyai beberapa karakteristik unik.
Salah satu ciri utama yang paling terlihat adalah banyaknya gedung pencakar langit di sekitarnya.
Tak hanya itu, berikut adalah karakteristik CBD.
1. Terpusat untuk Kemudahan Akses
Karakteristik pertama CBD adalah terpusatnya semua kegiatan bisnis, ekonomi, dan rekreasi dalam satu kawasan yang mudah dijangkau.
Dengan akses transportasi umum terpadu, masyarakat bisa dengan mudah menjangkau kawasan CBD.
Pemusatan kegiatan yang memutar roda perekonomian ini juga diharapkan bisa mengurangi kemacetan.
Ini karena masyarakat bekerja dan berlibur terpusat dalam satu area yang besar.
2. Menjadi Ikon sebuah Kota atau Negara
CBD umumnya diisi oleh gedung pencakar langit atau bangunan bersejarah dari sebuah kota atau negara.
Nilai sentimental dan sejarah ini membuat CBD dianggap sebagai ikon kota atau negara tersebut.
Contohnya adalah kawasan Wesminster, Inggris, yang diisi bangunan bersejarah dengan arsitektur vintage.
3. Ramah untuk Pejalan Kaki
Salah satu hal yang paling menonjol dari CBD adalah kerapian penataan kawasannya.
Dengan ketersediaan transportasi dan banyaknya pilihan, CBD adalah tempat yang nyaman untuk berjalan kaki.
Di luar tiga poin di atas, berikut adalah beberapa ciri-ciri CBD yang wajib kamu ketahui.
- Banyak kantor-kantor institusi perkotaan
- Adanya zonasi vertikal
- Mempunyai kepadatan yang lebih tinggi dibanding kawasan lainnya
- Tarif sewa yang sangat tinggi
- Tidak dijumpai kehadiran manufaktur atau industri berat
- Adanya pusat perdagangan, khususnya sektor retail
- Bank dan lembaga keuangan sangat menonjol
- Jarang ditemukan pemukiman penduduk
Kelebihan dan Kekurangan CBD
Kehadiran Central Business District memberikan beberapa keuntungan.
Salah satu yang paling terlihat adalah kesempatan untuk bekerja dan kegiatan bisnis secara teratur yang tinggi.
Hal ini bisa terlihat dari banyaknya perusahaan rintisan yang menjalankan bisnisnya di area ini.
Ada juga coworking space yang menyediakan tempat bekerja yang nyaman.
Namun, dibalik keuntungan, pasti ada juga kekurangan yang dimiliki oleh CBD.
Kekurangan yang terasa kentara adalah minimnya fasilitas lansia.
Hal tersebut tak begitu mengejutkan mengingat kawasan CBD memang ditujukan bagi orang-orang berusia produktif.
Tak hanya itu, CBD bukanlah kawasan yang ramah untuk keluarga, khususnya bagi keluarga yang memiliki anak yang sedang dalam masa aktif.
Kekurangan terakhir CBD adalah lokasinya yang kurang tepat untuk perumahan karena lahan yang masih minim.
***
Semoga artikel seputar Central Business District (CBD) di atas bermanfaat untuk Property People.
Jangan lupa untuk simak berita seputar properti lainnya hanya di Google News Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari hunian impian seperti Ayodhya By Alam Sutera di Tangerang?
Temukan beragam pilihan rumah menarik hanya di situs properti 99.co dan Rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu.