Berita Ragam

Inilah 5 Kasus Korupsi Terbesar di Dunia. Apakah Indonesia Masuk Daftar?

3 menit

Ada beragam kasus korupsi terbesar yang terjadi di dunia. Beberapa di antaranya melibatkan kepala negara dan masalah hak asasi manusia. Apakah Indonesia masuk daftar?

Korupsi adalah tindakan penyalahgunaan uang negara, perusahaan, organisasi, yayasan, atau sebagainya yang melanggar hukum karena digunakan untuk keuntungan pribadi.

Hal tersebut tertuang dalam Undang Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2001.

Kejahatan ini terjadi di berbagai negara di dunia dan merupakan masalah yang harus segera diatasi karena menimbulkan kerugian bagi banyak pihak.

Lantas, apa saja negara dengan kasus korupsi terbesar di dunia?

Intip daftarnya di bawah ini!

5 Kasus Korupsi Terbesar di Dunia

1. Skandal Suap Siemens

siemens

foto: dw.com

Pada tahun 2006, salah satu perusahaan teknologi terkemuka di Jerman, Siemens AG, terjaring kasus suap yang sangat besar sehingga dianggap sebagai kasus yang paling hina di dunia.

Sejak 1990-an, Siemens menyuap pemerintah dan pegawai negeri di seluruh benua, hingga US$1,4 miliar.

Dampaknya, warga harus membayar biaya kebutuhan yang terlalu mahal seperti pajak jalan dan pembangkit listrik.

Sementara itu Siemens menikmati keuntungan, ia dapat membayar suap ke luar negeri yang kemudian dianggap “pajak perusahaan”.

Meskipun begitu, Siemens tetap terlihat santai seperti perusahaan bersih yang anti-suap.

Transaksi suap Siemens akhirnya menarik minat pihak berwenang di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Jerman, yang meluncurkan penyelidikan dan akhirnya mendapatkan sanksi terbesar dalam sejarah pemberantasan korupsi AS, sebesar US$1,6 miliar.

2. Kasus Korupsi Sani Abacha

kasus korupsi

foto: bbci.co.uk

Skandal korupsi berikutnya ini melibatkan mendiang Sani Abacha, Presiden Nigeria dari tahun 1993 hingga wafatnya pada 1998.

Rezim Abacha sendiri diwarnai oleh skandal korupsi yang baru lalu terbongkar setelah wafatnya, ia diketahui mengambil uang rakyat sekitar US$3-5 miliar.

Pada tahun 2014, Departemen Kehakiman AS mengungkapkan bahwa mereka membekukan dana gelap lebih dari US$458 juta yang disembunyikan Abacha dan komplotannya di seluruh dunia.

Selama bertahun-tahun, Nigeria telah berjuang untuk mengembalikan uang tersebut.

Namun perusahaan komplotan keluarga Abacha memperkeruh suasana dengan terus memperjuangkan uang haram tersebut di pengadilan selama lima tahun.

Lelah menerima tekanan publik, pada tahun 2019 lembaga rahasia penyelundupan pajak di Jersey, Inggris, mengumumkan telah memasukkan US$268 juta ke dalam dana pemulihan aset yang pada akhirnya akan dikembalikan ke Nigeria.

3. Kasus Korupsi Viktor Yanukovych

Viktor Yanukovych

foto: voanews.com

Mantan presiden Viktor Yanukovych mengakhiri masa jabatannya dengan kabur ke Rusia pada Februari 2014 saat Revolusi Ukraina yang menewaskan lebih dari 100 nyawa.

Ia meninggalkan rumah sebesar 140 hektare lengkap dengan lapangan golf, peternakan burung unta, kebun binatang pribadi, “roti emas”, dan replika kapal perang Spanyol di Mezhyhirya.



Pada 2019, pengadilan Ukraina secara in absentia menjatuhkan hukuman 13 tahun pada Yanukovych atas tuduhan pengkhianatan.

Dengan menggunakan perusahaan cangkang, Yanukovych menyelewengkan uang rakyat demi keuntungan pribadi.

Media publik Swedia, SVT, membocorkan bahwa Yanukovych menerima suap sebesar US$3,7 juta pada 2011 dan melakukan dua transaksi pada 2007 dan 2018 dengan total US$18 juta!

Totalnya, mantan presiden Ukraina tersebut menggelapkan uang Ukraina sebesar US$40 miliar, dan baru 1,5 miliar saja yang kembali.

4. Skandal Korupsi dan HAM Fujimori

kasus korupsi

foto: Peru Reports

Politik di Peru sering diwarnai oleh korupsi dan masalah hak asasi manusia (HAM).

Salah satunya yang terjadi pada Alberto Fujimori yang menjadi Presiden Peru dari tahun 1990 hingga 2000.

Politisi Peru keturunan Jepang ini menyelewengkan lebih dari 75 persen anggaran Badan Intelijen Nasional tanpa menyuap politisi, hakim, dan media.

Dengan begitu, Fujimori memberikan citra “bersih” kepada publik selama masa kepresidenannya.

Padahal ia memerintahkan pasukan rahasia untuk membunuh gerilyawan dan diduga menggelapkan uang rakyat senilai US$600 juta.

Setelah melarikan diri ke Jepang pada tahun 2000 dan ditangkap di Cile pada 2005.

Fujimori menjadi kepala negara pertama yang diekstradisi ke negara asalnya, diadili, dan dijatuhi hukuman minimal 30 tahun penjara karena korupsi dan pelanggaran HAM.

Sempat diberi grasi pada 2017 oleh Pedro Pablo Kuczynski, mantan presiden Peru dari tahun 2016-2018, Fujimori kembali ke penjara pada 2019.

5. Kasus Panama Papers

Kasus Panama Papers

foto: katadata.co.id

Beberapa tahun lalu, kasus Panama Papers menjaring berbagai politisi, petinggi negara, dan pebisnis dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Setelah kebocoran informasi besar-besaran pada 2016 di firma hukum Panama, Mossack Fonseca, Panama Papers mengungkap rahasia tergelap dari industri keuangan rahasia.

Mossack Fonseca menciptakan lebih dari 214.000 perusahaan cangkang untuk individu yang ingin menghindari pajak dan tetap aman.

Perusahaan-perusahaan cangkang tersebut menyembunyikan setidaknya 140 politisi dan pejabat publik.

Termasuk 12 kepala pemerintahan dan 33 orang atau perusahaan yang masuk daftar hitam atau daftar sanksi oleh pemerintah AS untuk pelanggaran seperti perdagangan dan terorisme.

***

Itulah beberapa negara di dunia dengan kasus korupsi terbesar.

Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Sahabat 99!

Baca artikel menarik dan terbaru lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Ingin miliki hunian masa depan seperti di Apartemen Emerald Bintaro?

Temukan beragam pilihan rumah hanya di situs properti 99.co dan Rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu.



Nita Hidayati

Penulis konten
Follow Me:

Related Posts