Pernah dengar tentang sosok Ammar bin Yasir? Ia termasuk golongan muslim generasi pertama yang harus menghadapi siksaan dari kaum Quraisy karena keimanannya. Berikut kisah sahabat nabi ini selengkapnya!
Ammar merupakan seorang pria yang terlahir dari orang tua berstatus budak.
Otomatis ia pun tumbuh tanpa memiliki kebebasan atas dirinya sendiri.
Suatu hari, Ammar memutuskan untuk mengikuti suara hatinya dan memeluk Islam.
Namun, hal ini berujung pada penyiksaan luar biasa dari kaum Quraisy.
Ingin tahu seperti apa kisah perjuangannya?
Yuk, simak kisah sahabat nabi ini dalam artikel berikut!
Kisah Sahabat Nabi yang Disiksa Agar Murtad
Ammar bin Yasir termasuk dalam golongan Assabiqunal Awwalun, yakni muslim generasi pertama.
Ia memeluk Islam jauh lebih dulu dari orang-orang lain pada masanya.
Lalu, Ammar mengajak keluarganya untuk turut memeluk Islam serta mengimani Allah Swt.
Sayangnya, kala itu kaum Quraisy dengan tegas menyatakan perang kepada siapa saja yang memeluk Islam.
Sikap mereka bahkan lebih kejam terhadap muslim yang statusnya budak.
Di bawah arahan Abu Jahal, kaum Quraisy menyiksa keluarga Ammar dengan sangat kejam.
Ini dijelaskan dalam buku Biografi 60 Sahabat Rasulullah SAW karya Khalid Muhammad Khalid, berikut kutipannya:
“Jikalau orang beriman itu berasal dari kelompok yang lemah dan miskin atau budak-budak Mekah, mereka mencambuk dan menimpakan api yang membara terhadapnya. Keluarga Yasir adalah kelompok ini.”
Siksaan ini begitu hebat hingga akhirnya ibu Ammar meninggal dunia akibat tusukan tombak yang menembus punggungnya.
Tidak lama setelah itu, ayah Ammar pun turun meninggal dunia akibat siksaan kaum Quraisy.
Pada akhirnya, penyiksaan yang begitu keji membuat jiwanya melemah.
Ammar pun mengucapkan pujian kepada berhala dalam kondisi setengah sadar.
Pengakuannya Tidak Terhitung Murtad
Begitu kesadarannya kembali, Ammar merasa begitu kecewa terhadap dirinya sendiri.
Ia menangis dengan keras sembari memohon ampun kepada Allah Swt.
Ammar juga melaporkan kejadian tersebut kepada nabi Muhammad Saw.
Mendengar pengakuan Ammar, Rasulullah mengusap air matanya sembari tersenyum.
“Jika mereka memaksamu lagi, tidak apa, ucapkanlah seperti apa yang kamu katakan tadi,” kata Rasulullah.
Kemudian, Rasulullah membacakan ayat dalam surah An-Nahl berikut ini:
“Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar,” (An-Nahl:106)
Mendengar ayat tersebut, seketika hati Ammar menjadi lega dan ia bisa tersenyum kembali.
***
Begitulah kisah sahabat nabi yang bisa jadi inspirasi umat muslim.
Simak artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Jangan lupa, kunjungi 99.co/id serta Rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu untuk menemukan hunian impian!
Ada banyak pilihan properti menarik, seperti kawasan Grand Jati Junction.