Berita Ragam

9 Lagu Daerah Sumatera Barat yang Paling Populer Lengkap dengan Makna dan Liriknya. Lagu Minang Nih!

4 menit

Punya banyak lagu populer dengan makna mendalam, yuk simak beragam lagu daerah Sumatera Barat lengkap dengan makna dan liriknya di sini!

Lagu daerah adalah musik khas di sebuah kawasan tertentu yang terinspirasi dari keindahan alam, sejarah, dan kebiasaan orang di daerah tertentu.

Sebagai contohnya, orang Minangkabau sering kali memiliki lagu tentang perantauan karena banyak masyarakatnya yang merantau ke negeri orang.

Di tiap lagu daerah Minangkabau, kamu bisa menemukan beragam makna yang filosofis yang masih berkaitan dengan kehidupan sekarang ini.

Yuk, simak beragam lagu daerah Sumatera Barat paling populer beserta makna dan liriknya di bawah ini!

Lagu Daerah Sumatera Barat yang Paling Populer

  1. “Kampuang Nan Jauah Di Mato”
  2. “Ayam Den Lapeh”
  3. “Gelang Sipaku Gelang”
  4. “Tak Tong Tong”
  5. “Dindin Badindin”
  6. “Kambanglah Bungo”
  7. “Lah Laruik Sanjo”
  8. “Dayuang Palinggam”
  9. “Ka Parak Tingga”

1. “Kampuang Nan Jauah Di Mato”

lagu daerah sumatera barat kampuang nan jauah di mato

sumber: beginerboy.blogspot.com

Lagu daerah Sumatera Barat ini berjudul “Kampuang Nan Jauah Di Mato” yang berarti kampung yang jauh di mata.

Makna lagu yang satu ini adalah kerinduan seorang perantau terhadap kampung dan keluarganya.

Lagu daerah berbahasa Minang ini dipopulerkan oleh seorang penyanyi dan aktor asal Padang, Oslan Husein.

Di tahun 90-an, lagu ini kembali populer dan dinyanyikan oleh banyak penyanyi Indonesia, sebut saja Betharia Sonata.

Dilihat dari terjemahan liriknya, lagu ini menceritakan tentang kampung halaman seorang perantau yang sangat indah dan betapa rindunya ia dengan kehidupan di kampung.

2. “Ayam Den Lapeh”

lagu daerah sumatera barat ayam den lapeh

sumber: myavitalia.com

Lagu daerah Sumatera Barat yang populer berikutnya adalah “Ayam Den Lapeh” atau Ayam Saya Lepas.

Sesuai dengan judul lagunya, lagu ini berisi kesedihan seseorang karena kehilangan ayam miliknya.

Ayam dalam lagu ini sebenarnya hanya kiasan dan menjadi simbol kehilangan yang lebih mendalam.

Lagu “Ayam Den Lapeh” diciptakan oleh seniman kawakan dari Minangkabau, Abdul Hamid dan memiliki bentuk seperti pantun lama.

3. “Gelang Sipaku Gelang”

lagu daerah sumatera barat gelang sipaku gelang

sumber: sekitarmusik.com

“Gelang Sipaku Gelang” adalah lagu populer dari Minangkabau berikutnya yang sangat mudah untuk diingat.

Hal tersebut karena lirik lagunya memiliki banyak pengulangan.

Arti lagu “Gelang Sipaku Gelang” adalah perpisahan yang bisa memberatkan hati, tetapi akan selalu diikuti dengan perjumpaan kembali.

Selain itu, lagu ini juga merupakan doa agar bisa bertemu lagi di lain kesempatan.

4. “Tak Tong Tong”

lagu daerah sumatera barat tak tong tong

sumber: seputarmusik.com

Lagu “Tak Tong Tong” adalah lagu minang yang dipopulerkan oleh Oslan Husein di tahun 50-an.

Makna dari lagu ini adalah nasehat bagi seseorang untuk menjalani kehidupan.

5. “Dindin Badindin”

Berikut adalah lirik lagu daerah Sumatera Barat, “Dindin Badindin”:

Balari lari bukannyo kijang

Pandan tajamua di muaro

 

Kami manari basamo samo

Paubek hati dunsanak sadonyo

 

Ikolah indang oi Sungai Garinggiang

Kami tarikan basamo samo

 

Sambuiklah salam oi sambah mairiang

Pado dunsanak alek nan tibo

 

Bamulo indang ka ditarikan

Salam bajawek ondeh ganti baganti

 

Lagu lah indang kami nyanyikan

Supayo sanak ondeh basuko hati

 

Dindin badindin oi dindin badindin – 2 kali

 

Di Batu Basa oi Aua Malintang

Di sinan asa nagari kami

 

Kami tarikan oi tarinyo indang

Salah jo jangga tolong pelok i

 

Kabekkan jawi di tangah padang

Baoklah pulang ondeh di hari sanjo

 

Kami manari jo tari indang

Paubek hati ondeh urang basamo



 

Dindin badindin oi dindin badindin – 2 kali

 

Baralah tinggi oi si buruang tabang

Panek malayok ka hinggok juo

 

Banyak ragamnyo oi budayo datang

Budayo kito kambangkan juo

 

Dari lah Solok nak ka Salayo

Urang lah Guguak ondeh pai ka pakan

 

Ambiak nan elok jadi pusako

Sado nan buruak ondeh kito pelokkan

 

Dindin badindin oi dindin badindin – 3 kali

Makna lagu yang satu ini adalah permintaan maaf tuan rumah pada tamu yang hadir jika seandainya mereka melakukan kesalahan.

Lagu ini juga menyampaikan pesan pada seluruh masyarakat Minangkabau agar selalu menjaga budaya leluhur meski budaya luar berkembang pesat.

6. “Kambanglah Bungo”

lagu daerah sumatera barat kambanglah bungo

sumber: seputarmusik.com

Lagu daerah Sumatera Barat berikutnya adalah “Kambanglah Bungo” yang diciptakan oleh Sofyan Naan.

Makna dari “Kambanglah Bungo” adalah beragamnya budaya dan adat yang ada di tanah Minangkabau, salah satunya adalah Rumah Gadang.

Dalam lagu ini, Rumah Gadang adalah salah satu pusaka minang yang tak akan pernah hilang dan akan selalu terkenang.

7. “Lah Laruik Sanjo”

lagu daerah sumatera barat lah laruik sanjo

sumber: seputarmusik.com

“Lah Laruik Sanjo” adalah lagu Minangkabau yang diciptakan oleh Asben dan dipopulerkan oleh banyak penyanyi minang.

Lagu ini memiliki banyak kiasan yang membuat banyak orang bertanya-tanya tentang apa arti dari lagu ini yang sebenarnya.

Makna dari “Lah Laruik Sanjo” adalah seorang istri yang akan selalu setia pada pasangannya meski terkena banyak halangan dan rintangan.

8. “Dayuang Palinggam”

Ramo-ramo si kumbang lah jati (sayang)

Katik Endah pulang lah bakudo

Patah tumbuah hilang baganti, lagu lamo takana juo

Patah tumbuah hilang baganti, lagu lamo takana juo

 

Elok-elok manyubarang

Jan sampai titian patah

Elok-elok di rantau urang

Jan sampai babuek salah

 

Dayuang dayuang – 2x

Dayuang sampan didayuang – 2x

Didayuang anak palinggam, palinggam, anak palinggam

Didayuang anak palinggam, palinggam, anak palinggam

 

Pulau Pandan jauah lah ditangah (sayang)

Dibaliak pulau si Angso lah Duo

Hancua badan dikanduang tanah, budi baiak takana juo

Hancua badan dikanduang tanah, budi baiak takana juo

 

Elok-elok manyubarang

Jan sampai titian patah

Elok-elok di rantau urang

Jan sampai babuek salah

 

Dayuang dayuang – 2x

Dayuang sampan didayuang – 2x

Didayuang anak Palinggam, Palinggam, anak Palinggam

Didayuang anak Palinggam, Palinggam, anak Palinggam

Makna dari lagu daerah Sumatera Barat ini adalah agar orang Minangkabau yang merantau selalu bertutur kata dan bersikap semestinya.

Dengan kata lain, lagu ini mengajarkan kita untuk bisa berbaur dan menyesuaikan diri di kampung ornag.

9. “Ka Parak Tingga”

lagu daerah sumatera barat kaparak tingga

sumber: senibudayaku.com

“Ka Parak Tingga” menceritakan tentang seseorang yang ditinggalkan oleh kekasihnya.

Isi lagu ini bercerita tentang kesedihan dua kekasih karena salah satu pasangannya harus merantau.

Ketika pasangan kekasih terpisah, yang pergi akan merasa sedih dan yang ditinggalkan juga akan merasa sedih.

***

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sahabat 99, ya!

Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.

Jika sedang mencari rumah di Bandung, bisa jadi Kenari Kebonkopi Alamasri adalah jawabannya.

Cek saja di 99.co.id dan rumah123.com untuk menemukan rumah idamanmu!

Wujudkan hunian idamanmu sekarang juga, karena kami selalu #AdaBuatKamu!



Shafira Chairunnisa

Lulusan Hubungan Internasional di Universitas Katolik Parahyangan dan pernah bekerja sebagai jurnalis di media nasional. Sekarang fokus menulis tentang properti, gaya hidup, desain, dan politik luar negeri. Senang bermain game di waktu senggang.
Follow Me:

Related Posts