Sekelompok wanita Iran melakukan demonstrasi besar-besaran pada Selasa (20/9/2022) lalu dengan cara membakar hijab mereka sendiri. Apa alasannya?
Melansir dari cnbcindonesia.com, sebuah video yang berasal dari Iran membuat heboh sepenjuru dunia.
Dalam video tersebut, terlihat banyak wanita Iran yang membakar hijab serta menggunting rambut mereka di kota Kerman.
Tak hanya di Kerman, demonstrasi yang dilakukan anak-anak muda ini juga muncul di Teheran.
Apa alasan para perempuan tersebut membakar hijab mereka?
Simak alasannya di bawah ini!
Demonstrasi Wanita Iran Bakar Hijab
sumber: nbcnews.com
Berdasarkan cnbcindonesia.com, beberapa wilayah di Iran mengalami demonstrasi pada malam Selasa (20/9/2022) yang lalu.
Demonstrasi tersebut dilakukan di banyak tempat, seperti Kerman, Teheran, Kurdi Iran, hingga Mashad.
Saksi mata mengatakan, demonstrasi masif tersebut kebanyakan diikuti oleh perempuan Iran.
Banyak wanita Iran yang membakar hijabnya dan menggunting rambutnya di publik sambil meneriakan “Perempuan, hidup, kebebasan!”
Meski diikuti banyak orang, demonstrasi ini terjadi sangat cepat untuk menghindari bentrokan dengan pasukan keamanan Iran.
Sayangnya, demonstrasi ini menimbulkan banyak korban yang berasal dari para demonstran.
Seorang sumber mengatakan banyak orang dipukuli dan ditangkap oleh polisi Iran.
“Dua pemuda dipukul oleh polisi berpakaian preman dan polisi anti-huru-hara, kemudian diseret ke van di depan gerbang masuk kereta bawah tanah,” ujar seorang saksi mata kepada CNN International.
Ada pula seorang gadis yang terluka dan tergeletak di trotoar sampai akhirnya dibawa ke rumah sakit.
Berawal dari Kematian Seorang Perempuan
sumber: japantimes.co.jp
Ternyata ada alasan mengapa demonstran ini terjadi di banyak wilayah di Iran.
Protes ini muncul setelah kematian Mahsa Amini, perempuan berusia 22 tahun yang ditahan oleh polisi moral Iran pada Selasa (13/9/2022).
Alasan Mahsa Amini ditahan adalah karena dianggap tidak menggunakan hijab dengan benar.
Pejabat Iran kemudian mengatakan Amini meninggal pada hari Jumat karena penyakit jantung dan jatuh koma setelah ditangkap.
Namun, keluarga Amini mengatakan bahwa anak mereka tidak memiliki kondisi jantung dan sampai akhirnya kasus ini sedang diinvestigasi langsung oleh pihak berwenang.
“Kematian tragis Mahsa Amini dan tuduhan penyiksaan serta perlakuan buruknya harus segera diinvestigasi, secara tidak memihak, dan dilakukan secara efektif oleh otoritas independen yang kompeten yang memastikan khususnya bahwa keluarganya bisa mendapatkan akses ke keadilan dan kebenaran,” ujar kata penjabat U.N. Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia, Nada Al-Nashif seperti dilansir dari CNBC International.
***
Semoga bermanfaat, Property People.
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu dari sekarang.
Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti, karena kami selalu #AdaBuatKamu.
Kunjungi dari sekarang dan temukan hunian favoritmu, salah satunya Griya Reja Residence!
