Sejumlah pelaku usaha besar siap investasi di IKN Nusantara menyusul letter to proceed yang sudah diproses oleh Otorita IKN Nusantara.
Melansir Bisnis.com, mereka bakal turut serta membangun proyek Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.
Hal tersebut karena sejauh ini sudah ada 59 letter of intent (LOI) yang sudah menyatakan minat berinvestasi di IKN.
Para investor itu mengantre untuk menunggu Surat Izin Prakarsa Proyek (SIPP) dari pemerintah.
Menurut Kepala Otorita IKN Nusantara (OIKN) Bambang Susantono, dari 59 investor itu, sudah ada tiga pelaku usaha yang telah mendapatkan SIPP atau letter to proceed.
Bahkan, salah satunya adalah konglomerat Indonesia yang siap investasi triliunan rupiah di IKN.
Simak berita selengkapnya di bawah ini, ya!
Investasi Senilai Rp41 Triliun
Ketiga pelaku usaha itu berencana membangun proyek kawasan perumahan di ibu kota baru.
Salah satu proyek yang siap digarap yaitu membangun rumah ASN di IKN Nusantara yang akan menampung 14.500 ASN.
Selain itu, proyek Hankam di 184 tower yang berada di beberapa area yaitu Pusat Pelayanan WP1A-1, Pemerintahan Timur WP1A-1, Hunian TNI WP1A-1, dan WP1B Tahap 1.
Ketiga investor ditargetkan dapat menuntaskan proyeknya pada 2024 dan sehingga dapat beroperasi pada Agustus-Desember 2024.
Adapun tiga investor yang menanamkan modalnya di megaproyek IKN Nusantara terdiri dari dua perusahaan lokal dan satu asing.
Mereka adalah PT Summarecon Agung Tbk., PT Risjadson Brunsfield Nusantara – CCFG Corp (Konsorsium Nusantara), dan Korea Land and Housing Corporation (KLHC).
Ketiga perusahaan itu sudah mendapatkan SIPP dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Semoga proses selanjutnya dapat segera tuntas dan bisa langsung tancap gas pada awal tahun 2023 ini,” ujar Bambang melansir Bisnis.com.
Bambang juga mengatakan bahwa investasi ketiga investor tersebut menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Rinciannya, Summarecon sebesar Rp1,67 triliun, Konsorsium Nusantara sebesar Rp30,8 triliun, dan KLHC senilai Rp8,65 triliun.
“Melalui skema KPBU dipastikan negara dan tidak ada pihak yang dirugikan,” ujar Bambang melansir Beritasatu.com.
Konglomerat Investasi di IKN Nusantara
Dari ketiga investor itu, Summarecon Agung adalah salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia.
Raja properti tanah air itu didirikan oleh konglomerat Soetjipto Nagaria (Liong Sie Tjien).
Berdasarkan catatan Bisnis.com, Soetjipto saat ini menjabat sebagai chairman di Summarecon Agung Group.
Adapun Summarecon Agung telah membangun proyek di sejumlah daerah antara lain kawasan Kelapa Gading, Gading Serpong/Summarecon Serpong, Summarecon Bekasi, Summarecon Bandung, dan Bali.
Sementara itu, Risjadson Brunsfield Nusantara merupakan kongsi perusahaan milik konglomerasi Risjadson yang didirikan oleh mendiang Ibrahim Risjad.
Ibrahim Risjad termasuk Kelompok Empat (Gang of Four) bersama taipan Liem Sioe Liong, Sudwikatmono, dan Sutanto Djuhar.
Adapun kongsi Risjadson, Brunsfield International Group adalah penggembang realestat asal Malaysia.
***
Semoga berita di atas bermanfaat untukmu, ya, Property People.
Jangan lewatkan perkembangan terbaru terkait IKN Nusantara hanya di Portal Berita.99.co.
Follow juga Google News Berita 99.co Indonesia untuk mendapatkan artikel menarik lainnya.
Kini, cari rumah lebih mudah melalui www.99.co/id dan Rumah123.com.
Cek penawaran terbaik seperti The Mansion Jasmine Boulevard di Bogor.
Yuk, dapatkan berbagai promo terbatas karena kami selalu #AdaBuatKamu.
Temukan sekarang juga!