Banyak orang menganggap Anies Baswedan telah mengkhianati Prabowo Subianto karena menjadi capres untuk Pilpres 2024. Apa alasannya?
Melansir dari wartaekonomi.co.id, masyarakat Indonesia menyerukan Anies Baswedan sebagai seorang pengkhianat.
Alasannya adalah karena banyak orang beranggapan bahwa Anies seharusnya tidak mengajukan diri menjadi calon presiden.
Ia dianggap telah berjanji tidak akan menjegal Prabowo.
Untuk menyelesaikan masalah, Anies pun segera buka suara terkait hal tersebut dan mengungkap isi kontraknya bersama Prabowo.
Simak apa balasan dari Anies terkait hal ini di bawah ini!
Anies Dianggap Mengkhianati dan Menjegal Prabowo Jadi Presiden
Menurut wartaekonomi.co.id, Anies Baswedan pernah berjanji bahwa dirinya tidak akan menjegal Prabowo Subianto untuk menjadi presiden.
Ungkapan tersebut dikatakan ketika Anies mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta di tahun 2017.
Alasan mengapa Anies mengatakan hal tersebut adalah karena Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, adalah promotornya pada saat itu.
“Saya sampaikan berkali-kali, bahwa saya tidak ingin menjegal, saya tidak mau menjadi orang yang dibawa berhadapan dengan Pak Prabowo dan menghentikan Pak Prabowo,” katanya saat itu, melansir dari suara.com, Selasa (3/1/2023).
Omongan Anies itu pun diungkit kembali sekarang ini, saat Anies dipilih menjadi capres dari partai Nasdem.
Banyak orang beranggapan bahwa Anies adalah kacang yang lupa dengan kulitnya dan telah mengkhianati Prabowo Subianto.
Penjelasan dan Isi Kontrak antara Anies dan Prabowo
Mendengar hal tersebut, Anies Baswedan pun segera memberi penjalasan dan maksud dari janji yang pernah ia utarakan tersebut.
“Saya sampaikan bahwa saya bertanggung jawab untuk mengelola Jakarta dan pada waktu itu, tahun 2019, akan ada Pilpres. Saya menjadi gubernur tahun 2017 dan Gubernur DKI itu pasti akan disebut-sebut,” tutur Anies di kanal YouTube Total Politik, Selasa (3/1/2023).
Karena telah diangkat menjadi gubernur, Anies Baswedan pada saat itu mengatakan bahwa dirinya akan fokus ke Jakarta dan tidak akan menjadi capres di tahun 2019.
“Jadi lebih baik saya bilang dari awal, bahwa saya akan fokus di Jakarta, saya tidak akan terlibat ikut terlibat di dalam Pilpres 2019 kemarin dan saya akan menuntaskan sampai selesai di Jakarta,” lanjutnya.
Dengan demikian, pernyataan tersebut hanya berlaku di Pilpres 2019 saja, ketika Anies masih menjabat sebagai gubernur.
“Saya akan fokus Jakarta 5 tahun, dan sesudah 5 tahun itu saya nggak tahu nanti apa. Apalagi masa itu, NasDem kan bukan partai pendukung saya,” tutur Anies.
Karena masa jabatannya sudah selesai, Anies pun beranggapan bahwa kini dirinya bebas untuk mencalonkan diri menjadi presiden.
“Kita ini pokoknya bersiap dengan amanat, dengan tugas apapun yang mungkin muncul, you never know,” tandasnya.
***
Semoga bermanfaat, Property People.
Simak artikel menarik lainnya di Berita.99.co.
Segera ikuti Google News dari Berita 99.co Indonesia untuk mendapatkan banyak informasi terbaru.
Grand Dahlia Cluster Depok bisa dijadikan opsi tepat untuk dapatkan hunian nyaman di daerah Cilodong.
Informasi lebih lengkap, temukan di www.99.co/id dan Rumah123.com karena kami selalu #AdaBuatKamu.