Di balik segudang manfaatnya, tahukah kamu rupanya ada sejumlah bahaya lilin aromaterapi yang mesti kamu ketahui. Apa saja? Cek satu per satu di sini!
Lilin aromaterapi adalah lilin dengan minyak esensial alami untuk menciptakan aroma yang menyenangkan.
Manfaat lilin aromaterapi antara lain untuk relaksasi, meditasi, terapi aroma, dan menciptakan suasana yang menenangkan di dalam rumah atau ruangan.
Bisa dibilang, manfaat lilin aromaterapi sama seperti manfaat membakar dupa di rumah.
Meski bermanfaat, belum banyak yang tahu bahwa lilin aromaterapi juga mempunyai bahaya.
Sejumlah penelitian di luar negeri mengungkapkan kalau lilin aromaterapi berbahaya bagi kesehatan.
Salah satunya dilakukan oleh Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat.
Apa Bahaya Lilin Aromaterapi?
Pada 2001, EPA menyebutkan bahwa wewangian di dalam lilin wangi ini akan memproduksi jelaga (butiran arang halus dan lunak yang dihasilkan dari asap pembakaran).
Tak hanya itu, penelitian yang dilakukan oleh South Carolina State University (SCSU), Amerika Serikat, punya hasil yang senada.
Hasilnya menggambarkan bahwa pembakaran lilin aroma akan menyebarkan bahan kimia berbahaya bagi kesehatan manusia.
Bukan hanya lilin wangi saja, aerosol, dupa, pengharum ruangan (padat, semprot, maupun gel) juga masuk dalam daftar berbahaya untuk kesehatan.
Inilah beberapa bahaya lilin aromaterapi yang bisa diidap oleh penggunanya.
9 Bahaya Lilin Aromaterapi
1. Alergi
Bahaya lilin aromaterapi adalah bisa menyebabkan hidung tersumbat, berair, dan bersin-bersin.
Hal tersebut merupakan gejala alergi yang disebabkan oleh lilin aromaterapi.
Tak hanya itu, kamu juga bisa terkena sesak napas apabila memiliki riwayat alergi yang kronis.
Memang tidak semua produk pengharum ruangan bisa menimbulkan gejala alergi.
Tingkat sensitivitas setiap orang yang mampu menyebabkan hal itu terjadi.
2. Asma
Bahaya lilin aromaterapi adalah bisa menyebabkan asma.
Penderita asma memiliki saluran pernapasan yang lebih sensitif dibandingkan orang lain yang tak punya riwayat asma.
Ketika paru-paru penderita asma teriritasi, otot-otot saluran pernapasan penderita asma akan menjadi kaku dan salurannya menyempit.
Paru-paru bisa mengalami perubahan fungsi akibat bahan kimia dari lilin aromaterapi.
Bagi para penderita asma, sebaiknya hindari penggunaan lilin aromaterapi agar penyakit asma tidak kambuh.
3. Memicu Tumor
Menurut hasil penelitian Prof. Alastair Lewis, dari University of New York.
Dia menemukan bahan-bahan kimia organik yang gampang menguap.
Penggunaan lilin aromaterapi sangat berbahaya karena terdapat molekul jahat dari zat-zat kimia.
Molekul-molekul tersebut dapat mengalami perubahan apabila kontak dengan udara bebas sehingga menghasilkan formaldehida.
Formaldehida inilah yang memiliki potensi tinggi dalam proses pengubahan struktur DNA.
Sel-sel manusia akan berubah menjadi abnormal sehingga tumor dapat lebih gampang berkembang.
Sesekali kamu memakai lilin aromaterapi terbaik bukanlah masalah.
Namun, penggunaan jangka panjang yang terlalu sering mampu meningkatkan risiko berkembangnya tumor terutama pada organ pernapasan.
Menurut John Nais dari Daily Mail, lilin aroma gaharu dan cendana dianggap tidak aman karena tingkat bahayanya lebih jahat daripada rokok.
4. Memicu Kanker
Formaldehida berpotensi mengubah struktur DNA dan memicu tumbuhnya sel-sel penyakit kanker hidung dan kanker tenggorokan.
Jangan ambil resiko yang terlalu berani untuk memerangi penyakit berbahaya ini.
Kanker adalah risiko paling besar dan mematikan dari penggunaan berlebihan akan lilin aromaterapi.
5. Menyebabkan Pusing dan Sakit Kepala
Saat membakar lilin aromaterapi harumnya memang sangat menggoda dan membuat kamu santai sejenak.
Namun, di balik itu, ketika kamu membakarnya, bahan lilin aromaterapi punya senyawa karsinogenik yang dilepaskan.
Selain itu, terdapat zat yang berbahaya yakni toluene dan benzene yang masih di dalam kelompok senyawa karsinogenik.
Dampak yang timbul bisa menyebabkan pusing serta sakit kepala bagi orang-orang tertentu yang menghirupnya.
6. Menyebabkan Autis pada Anak
Pernyataan ini berasal dari Dr.Philip J. Landrigan dari Mount Sinau Children’s Environmental Health Center.
Risetnya membuktikan bahwa paparan lilin aroma memiliki bahan phthalates di dalamnya.
Phthalates ini sering diduga sebagai sumber suatu harum wewangian.
Paparan dari bahan inilah yang bisa mempengaruhi janin seorang ibu.
Salah satu akibatnya adalah autis.
7. Jantung dan Paru-Paru BermasalahÂ
Penting untuk mencari informasi tentang bahan-bahan pembuatan lilin aromaterapi.
Sebab, faktanya lilin aroma selalu melepaskan partikel karbon dan logam.
Partikel logam bersumber dari sumbu lilin dan hasil proses indutri lilin itu sendiri.
Lilin aroma yang terbakar dari jenis apa pun dapat meningkatkan partikel polusi hingga 30 persen, lo!
Tak hanya itu, ternyata Dr. Neil Klepis dari San Diego State University sudah mengobservasi 300 rumah keluarga terkait ini.
Hasilnya, terdapat partikel halus yang berukuran antara 0,5 dan 2,5 mikrometer.
Gambarannya menyerupai debu, spora jamur dan emisi kendaraan.
Bahaya lilin aromaterapi adalah menganggu sistem saraf pada jantung dan paru-paru.
Apalagi, bagi orang yang memiliki jantung dan paru-paru sensitif.
8. Infeksi Saluran Pernapasan
Sejumlah bahan lilin aromaterapi diketahui terbuat dari parafin.
Parafin ini merupakan komponen produk tanpa warna dari petroleum.
Fakta mengejutkan lainnya, diketahui bahwa perwarna dan pewangi buatan yang terkandung dalam beberapa lilin beraroma dapat memicu infeksi saluran pernapasan.
9. Gatal pada Mata dan Mimisan
Melansir dari Daily Mail, Profesor Alastair Lewis dari University of York, mengukur VOCs (Volatile Organic Chemicals).
Kemudian, menemukan beberapa kandungan yang paling menonjol, yakni limonene.
Umumnya, kandungan ini dihasilkan oleh lilin aromaterapi, pengharum ruangan, atau produk pembersih.
Saat berada di udara, setiap dua molekul limonene akan menghasilkan satu molekul kimia lain, yaitu formaldehida.
Senyawa ini biasa digunakan untuk pembalseman dan dalam industri berat.
Penyakit yang bisa disebabkan dari senyawa tersebut antara lain batuk, gatal pada mata, hingga mimisan.
Pengamatan yang dilakukan Lewis dilakukan selama lebih dari empat minggu.
Tampak bahwa tingkat limonene dalam ruangan yang telah diletakkan lilin aroma tidak menurun, namun tingkat formaldehida menurun cukup jelas.
 ***
Itulah bahaya lilin aromaterapi.
Semoga artikel ini bermanfaat ya!
Jangan lupa, baca informasi-informasi menarik lainnya di Berita.99.co dan Google News.
Cari properti impian kamu lewat www.99.co/id yang #segampangitu.
**gambar cover: shutterstock