Alkitab menjelaskan bagaimana Tuhan Allah menciptakan alam semesta dan seisinya. Simak penjelasan mengenai urutan 7 hari penciptaan Tuhan secara singkat berdasarkan Alkitab berikut ini!
Dalam agama Kristen, proses penciptaan alam semesta dijelaskan dalam Pasal Kejadian (Genesis) Bab 1–2.
Dalam pasal tersebut, dijelaskan bahwa proses penciptaan alam semesta dilakukan selama enam hari, kemudian pada hari ketujuh Allah beristirahat.
Alam semesta tidak diciptakan sekaligus, melainkan secara bertahap sebagaimana dijelaskan dalam Kejadian.
Urutan penciptaan Tuhan dimulai dari cahaya, cakrawala, Bumi, laut, tumbuhan, Matahari, Bulan, bintang, burung, hewan laut, hewan darat, kemudian manusia.
Proses penciptaan alam semesta tersebut kemudian dikenal sebagai 7 hari penciptaan Tuhan (7 Days of creation).
Lebih lengkapnya, berikut ini penjelasan mengenai 7 hari penciptaan Tuhan secara singkat menurut Alkitab!
7 Hari Penciptaan Tuhan secara Singkat
1. Hari ke-1: Cahaya
Hari pertama pada 7 hari penciptaan Tuhan, Allah terlebih dahulu menciptakan langit dan Bumi.
Dalam hal ini, “langit” merujuk pada segala sesuatu di luar Bumi atau yang ada di luar angkasa.
Bumi telah diciptakan dan sudah memiliki air, tetapi belum dibentuk secara spesifik.
Lantas setelah itu, Allah menciptakan terang dan memisahkannya dari gelap sehingga dikenal dengan siang dan malam.
“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Ruh Allah melayang-layang di atas permukaan air.”
“Berfirmanlah Allah: ‘Jadilah terang,’ lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu siang dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.” (Kejadian 1:1–5)
2. Hari ke-2: Cakrawala
Pada hari ke-2, Allah menciptakan cakrawala sebagai pemisah antara air di permukaan Bumi dan uap air di udara—Bumi telah memiliki atmosfer.
“Berfirmanlah Allah: ‘Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air.’ Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.” (Kejadian 1:6–8)
3. Hari ke-3: Bumi, Laut, dan Tumbuhan
Tahapan 7 hari penciptaan Tuhan secara singkat selanjutnya adalah Allah menciptakan tanah kering yang meliputi benua dan pulau di atas air besar yang dinamai laut.
Setelah itu, Allah menciptakan beraneka macam tumbuhan mulai dari yang besar hingga kecil.
“Berfirmanlah Allah: ‘Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat sehingga kelihatan yang kering.’ Dan jadilah demikian. Lalu Allah menamai yang kering itu darat dan kumpulan air dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.” (Kejadian 1:9–10)
“Berfirmanlah Allah: ‘Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di Bumi.’ Dan jadilah demikian. Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga.” (Kejadian 1:11–13)
4. Hari ke-4: Matahari, Bulan, dan Bintang
Pada hari ke-4, Allah menciptakan Matahari, Bulan, dan bintang sebagai benda-benda langit yang membantu manusia untuk memahami dimensi waktu.
“Berfirmanlah Allah: ‘Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi Bumi.’ Dan jadilah demikian.”
“Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi Bumi, untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat.” (Kejadian 1:14–19)
5. Hari ke-5: Burung dan Hewan Laut
Allah kemudian menciptakan semua makhluk yang hidup di dalam air atau hewan laut dan burung-burung yang menghuni udara.
“Berfirmanlah Allah: ‘Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas Bumi melintasi cakrawala. Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.”
“Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: ‘Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di Bumi bertambah banyak.’ Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima.” (Kejadian 1:20–23)
6. Hari ke-6: Hewan Darat dan Manusia
Setelah itu, Allah menciptakan semua makhluk yang hidup di atas tanah kering, termasuk manusia.
Pada saat menciptakan manusia, Allah merujuk dirinya dengan sebutan “Kami” yang secara tersurat mengenai Allah Tritunggal.
“Berfirmanlah Allah: ‘Hendaklah Bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar.’ Dan jadilah demikian. Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka Bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.”
“Berfirmanlah Allah: ‘Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh Bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di Bumi.”
“Berfirmanlah Allah: ‘Lihatlah, aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh Bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di Bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di Bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.’ Dan jadilah demikian.”
“Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.” (Kejadian 1:24–31)
7. Hari ke-7: Sabat (Hari Istirahat)
Pada hari ke-7 penciptaan alam semesta menurut Alkitab, Allah beristirahat.
Hal ini bukan menunjukkan bahwa Dia lelah karena menciptakan alam semesta, tetapi untuk menunjukkan bahwa ciptaan-Nya telah selesai.
Melalui hari ke-7 ini pula Allah menetapkan pola di mana ada satu hari untuk setiap tujuh hari bagi manusia untuk beristirahat yang kemudian dikenal sebagai hari Sabat.
“Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya karena pada hari itulah ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.” (Kejadian 2:1–3)
***
Demikian penjelasan mengenai 7 hari penciptaan Tuhan secara singkat.
Baca artikel informatif lainnya di www.99updates.id dan Google News.
Mendapatkan hunian idaman jadi #SegampangItu melalui www.99.co/id!