Sejumlah pusat perbelanjaan tutup akibat kerusuhan aksi 22 Mei. Kerugiannya pun ditaksir mencapai ratusan miliar rupiah. Tak hanya itu, fasilitas umum seperti taman dan pagar juga mengalami kerugian akibat 22 mei. Kabarnya nilai perbaikan kerusakannya mencapai Rp465 juta.
Melansir dari CNN Indonesia, Anies Baswedan menyatakan bahwa taman-taman yang dirusak pada aksi 22 mei pasti akan diperbaiki.
Namun, tidak akan ada pengadaan tanaman baru karena Dinas Kehutanan DKI Jakarta masih memiliki stok tanaman.
“Sebetulnya kalau dari sisi stok sudah ada semua. Ini kan tinggal mereview nilainya. Stok tanamannya sudah ada, kemudian toh barangnya sudah ada. Tinggal dipasang,” jelas Anies.
Kawasan taman kota yang sudah dipastikan butuh perbaikan salah satunya MH Thamrin.
Selain taman kota dan pagar, beberapa pusat perbelanjaan seperti Sarinah dan Tanah Abang pun tutup saat aksi berlangsung.
Kerugian Akibat 22 Mei, Sarinah Rugi Hingga Rp500 Juta
Dilansir dari Tirto.id, pusat perbelanjaan Sarinah yang letaknya persis di depan kantor Bawaslu RI tutup selama aksi 22 Mei berlangsung.
Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa sebagai manajemen Sarinah mengatakan kerugian yang dicapai sekitar Rp400 – Rp500 juta per hari.
Namun, meski banyak tenan yang tidak bisa beroperasi, Ngurah mengaku belum menerima complain terkait keputusan ini.
Jika, kondisi sudah kondusif seperti semula, Ngurah berencana akan membuka lagi toko-toko perbelanjaan.
Pusat Perbelanjaan Tanah Abang Ikut Tutup
Pedagang pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat turut memilih menyikapi aksi 22 mei dengan tutup lapak.
Hal ini juga diamini oleh Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin, adanya penutupan empat blok pasar dan kerugian akibat kejadian 22 mei ditaksir hingga Rp200 – Rp800 miliar per hari.
Pasalnya toko-toko di Tanah Abang tutup dari tanggal 21-22 mei 2019.
Taksiran jumlah tersebut belum dihitung dengan kerugian tutup saat dua minggu jelang lebaran.
Padahal, rata-rata pengunjung Tanah Abang di hari biasa mencapai 140 ribu orang dengan omzet sekitar Rp4 juta s/d Rp 5 juta per hari.
Sedangkan pada bulan Ramadan, bisa mencapai 250 ribu orang dengan omzet Rp10 juta s/d Rp15 juta per hari.
Kios yang ada di Tanah Abang di blok A, B, PGMTA, dan jembatan mencapai 11.000.
Melansir dari cnbcindonesia.com, Kadin DKI Jakarta berharap agar dinamika politik ini segera selesai, terlebih masyarakat yang sebentar lagi akan mulai berbelanja kebutuhan lebaran.
Kebutuhan ini dapat menopang pertumbuhan ekonomi dari belanja rumah tangga.
“Konsumsi rumah tangga merupakan penopang pertumbuhan ekonomi kita, hampir 2,7% pertumbuhan ekonomi kita ditopang belanja rumah tangga. Momen bulan Ramadan dan Idul Fitri sangat diharapkan mampu memberikan kontrtibusi dalam pertumbuhan ekonomi kita pada kuartal 2 nanti sehingga bisa mencapai target pemerintah pertumbuhan ekonomi tahun 2019 sebesar 5,3%,” tutur Sarman.
Baca Juga:
Dampak Aksi 22 Mei: Ini Sejumlah Titik Kerusuhan Yang Harus Dihindari
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy N. Mandey juga ikut bersuara.
Melansir dari merdeka.com, ia mengatakan setidaknya untuk satu toko ritel modern dengan kelas…
…seperti Hypermart, Supermarket, dan Departement Store meraup omzet sekitar Rp15 – Rp20 miliar per hari di jam operasional normal pukul 10.00 – 22.00 WIB.
“Satu toko ritel modern saja omzet rata-ratanya Rp15 miliar sampai Rp20 miliar per hari. Kalau diambil rata-rata ada 76 mall di Jakarta, berarti perkiraan kehilangan omzet mencapai Rp1,5 triliun jika tutup seharian. Ini belum termasuk tenan-tenan kecil ukuran 20 meter persegi,” kata Roy saat dihubungi Antara di Jakarta, Kamis (23/5).
Semoga tidak ada lagi aksi-aksi yang merugikan seperti ini, ya.
Kunjungi Blog 99.co Indonesia untuk lebih tahu informasi lainnya seputar properti.
Bila ingin menguntungkan, coba cari hunian impianmu di 99.co/id.