Bisnis perumahan eksklusif islami sedang berkembang pesat beberapa waktu terakhir ini.
Hal ini dapat dilihat dari merebaknya bisnis ini di berbagai kota Indonesia.
Seperti dilansir dari vice.com, salah satu perumahan eksklusif islami dapat ditemukan di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.
Kompleks yang Bernama Perumahan Thoyibah
Kompleks yang bernama Perumahan Thoyibah tersebut hanya memiliki satu jalan untuk mengaksesnya, yakni sebuah jalur beton berdebu yang sempit dan rusak karena sering dilalui kendaraan berat.
Di kompleks tersebut, terdapat 400 rumah yang dihuni oleh 120 kepala keluarga.
https://www.facebook.com/EmpatSaudara4S/photos/a.836183506487765/1323266634446114/?type=3&theater
Beberapa fasilitas yang bisa ditemukan di sana meliputi pesantren, taman pendidikan Al Quran untuk anak-anak, aula tempat pengajian, serta masjid yang masih dalam tahap pembangunan.
Saat memasuki kompleks tersebut, kamu akan disambut dengan sebuah plakat yang bertuliskan “Wajib Berbusana Muslim dan Muslimah”.
Jauh dari Ingar Bingar Kehidupan Kota
Kehidupan di sana sangat jauh berbeda dengan kehidupan kota yang penuh dengan keramaian.
Karena kebanyakan warganya tidak memiliki TV, kehidupan sehari-hari diisi dengan berbagai acara keagamaan.
Contohnya seperti membaca Al Quran, salat lima waktu berjamaah, hingga mengikuti beragam pengajian.
Perumahan Eksklusif Islami yang Sebenarnya
Jaelani merupakan salah satu penghuni pertama dari kompleks yang siap dihuni pada tahun 2017 tersebut.
Pria berumur 34 tahun tersebut memiliki rumah subsidi tipe 60 berharga Rp148 juta yang dicicil selama 15 tahun.
Proses jual beli rumah syariah ini mengaplikasikan cicilan flat tanpa riba dan denda keterlambatan.
Selain tertarik dengan absennya riba, Jaelani dan penduduk lainnya tertarik membeli rumah di sana karena pengembang benar-benar serius dalam menerapkan akad jual-beli tanpa denda serta membangun lingkungan islami yang sesuai sunah Rasulullah.
“Kredit rumah syariah gampang banget dicari. Tapi yang benar-benar menerapkan konsep kehidupan syariah, saya rasa baru Kampung Thoyibah ini yang menawarkan. Itulah kenapa saya tertarik tinggal di sini. Kalau Anda telat membayar angsuran, tidak ada pihak lain yang akan menyita rumah Anda.” terang Jaelani seperti dilansir dari vice.com.
Pindah Karena Kehidupan Bersama Warga dengan Latar Belakang Berbeda Bisa Membawa Dampak Buruk bagi Keluarganya
Sebelum memutuskan untuk pindah ke sana, Jaelani sempat tinggal di perumahan heterogen di kawasan Cikarang selama 3 tahun lamanya.
Kecemasan hidup bersama warga dengan latar belakang yang berbeda membuat Jaelani memutuskan untuk pindah ke Kampung Thoyibah.
Baca Juga:
Jangan Salah Pilih. Ketahui Dulu Kriteria Property Syariah, yuk!
Dia berpendapat bahwa kemajemukan tanpa hukum syariah akan merusak akhlak.
***
Simak informasi dan berita terbaru lainnya seputar dunia properti hanya di Blog 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah impian? Cari saja di 99.co/id!