Dalam membuat beton cor, diperlukan bahan campuran yang terbuat dari zat kimia, seperti admixture beton. Kenali lebih jauh mengenai admixture beton pada artikel ini!
Admixture beton adalah zat kimia berbentuk serbuk dan cairan yang digunakan untuk menambah campuran beton.
Adanya zat kimia ini untuk mengubah sifat adukan atau betonnya.
Tentunya, dengan adanya bahan tambah ini tidak akan mengubah komposisi yang besar dari bahan lainnya.
Pasalnya, penggunaan admixture ini difungsikan sebagai substitusi dari dalam campuran beton itu sendiri.
Biasanya, bahan tambah yang dicampurkan tidak akan lebih 5% dari keseluruhan berat komposisi adonan beton.
Penambahannya pun dilakukan saat proses mixing atau batching (pencampuran material menjadi adonan).
Nah, ingin tahu lebih dalam mengenai admixture beton?
Yuk, cek penjelasannya di bawah ini.
Tujuan Penggunaan Admixture Beton
Adapun tujuan penggunaan admixture beton adalah sebagai berikut.
1. Water Reduction
Campuran beton dapat dimasukkan untuk mendapatkan adukan dengan nilai Faktor Air Semen (FAS) tetap dan kekentalan yang sama.
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kekuatan tekan yang lebih tinggi tanpa mengurangi kekentalannya.
2. Retarder
Bagi material beton yang tidak dibuat di lokasi penuangan, biasanya memerlukan retarder.
Pasalnya, proses pengikatan campuran beton memakan waktu sekitar 1 jam.
Adapun zat kimia yang dapat ditambahkan antara lain gula, sukrosa, glukosa, citric acid, dan tartaric acid.
3. Accelerator
Admixture beton juga memiliki fungsi berupa accelerator dengan bantuan bahan NaNO3, CaCl2, dan Ca(NO3)2.
Untuk mencegah terjadinya karat pada tulangan karena penggunaan klorida, disarankan menggunakan nitrat (Na).
Jenis Admixture Beton
1. Jenis A: Water Reducing Admixture
Jenis ini adalah bahan tambahan untuk mengurangi campuran air yang dibutuhkan untuk menghasilkan plastik beton.
Adapun bahan yang digunakan adalah water reducer atau disebut juga dengan plasticizer.
2. Jenis B: Retarder
Jenis admixture beton ini merupakan bahan kimia untuk menghambat proses ikatan beton.
Bahan ini perlu ditambahkan jika memerlukan waktu yang cukup lama antara pencampuran atau pengadukan beton dengan penuangan adukan.
3. Jenis C: Accelerator
Jenis ini perlu digunakan ketika penuangan adukan dilakukan di bawah permukaan air atau di struktur beton yang mengharuskan beton cepat mengeras.
Adapun beberapa bahan akselerator, seperti Aluminium Chlorida, Natrium Sulfat, dan Aluminium Sulfat.
4. Jenis D: Water Reducer Retarder (WRR)
Jenis ini berfungsi mengurangi air dan melambatkan proses ikatan sehingga kekuatan tekan dapat ditingkatkan dan waktu setting beton dapat dihambat.
5. Jenis E: Water Reducer Accelerator
Water reducer accelerator memiliki fungsi ganda yaitu mempercepat proses ikatan dan mengurangi kadar air pada beton.
Hasilnya kekuatan beton jangka panjang akan lebih tinggi, setting time lebih pendek, kinerja pengerasan beton lebih cepat, dan tidak juga tidak akan mempengaruhi bleeding.
6. Jenis F: High Range Water Reducer atau Superplasticizer
Jenis ini bisa mengurangi kadar air hingga 12% atau lebih, lo.
Dengan menggunakan bahan ini, akan didapatkan adukan dengan fas lebih rendah pada nilai kekentalan adukan yang sama, sehingga kekuatan tekan beton jadi lebih tinggi.
***
Nah, itulah serba-serbi mengenai admixture beton yang bisa kamu ketahui.
Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kamu ya, Sahabat 99.
Jangan lupa untuk pantau terus artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah elite di kawasan Tangerang?
Cek di 99.co/id atau Rumah123.com dan temukan pilihan menarik, seperti Roseville SOHO and Suite, yuk!