Bagi sebagian orang, mempelajari aksara tradisional merupakan salah satu hal yang menarik. Misalnya, belajar aksara Sunda yang bisa kamu pelajari dengan mudah. Meski demikian, kamu harus tahu jenis-jenis dan cara menulisnya. Yuk, pahami baik-baik!
Apakah Property People tertarik mempelajari aksara yang satu ini?
Selain aksara Jawa, kamu juga bisa lo mempelajari aksara tradisional lain.
Contohnya belajar huruf aksara Sunda yang tergolong unik.
Kendati demikian, belajar aksara tersebut memang cenderung sulit apalagi bagi pemula.
Pasalnya, dalam mempelajari aksara tersebut, ada sejumlah hal yang mesti kamu ketahui.
Tidak cuma cara penulisannya, tapi juga jenis-jenis hingga pengucapannya.
Dengan mempelajarinya, kamu turut serta menjaga tradisi kesundaan karena aksara tersebut rupanya sudah ada sebelum abad ke-17.
Menurut buku Calakan Aksara, Basa, Sastra, Katut Budaya Sunda karangan Elis Suryani, aksara ini mengalami modifikasi oleh para ahli filologi.
Hal tersebut dilakukan agar lebih mudah dan praktis tanpa mengubah tipologi dasar aksara Sunda kuno di abad ke-15 dan ke-16 masehi.
Nah, dengan belajar aksara tersebut, nantinya kamu bisa menulis dan membacanya hingga membuat kaligrafi aksara Sunda.
Apa Itu Aksara Sunda
Aksara Sunda adalah aksara yang digunakan oleh masyarakat Sunda yang merupakan aksara hasil kreativitas dan kearifan lokal yang mendapat pengaruh dari aksara Pallawa.
Nah, aksara tersebut banyak ditemukan dalam sejumlah naskah kuno, prasasti, dan lainnya.
Menurut buku Calakan Aksara, Basa, Sastra, Katut Budaya Sunda, aksara Sunda berjumlah 32 buah.
Aksara Sunda lengkap adalah 7 aksara swara atau vokal (a, é, i, o, u, e, dan eu) dan 25 aksara ngalagena atau konsonan (ka-ga-nga,ca-ja-nya,ta-da-na,pa-ba-ma,ya-ra-la,wa-sa-ha,fa-va-qa-xa-za-kha-sya).
Aksara fa, va, qa, xa, kha, sya, dan za merupakan aksara-aksara baru yang dipakai untuk mengonversi bunyi aksara latin.
Kalau sudah paham, berikut adalah aksara Sunda lengkap yang dilansir dari buku Calakan Aksara, Basa, Sastra, Katut Budaya Sunda dan buku Direktori Aksara Sunda untuk Unicode oleh Idin Baidillah, Undang A. Darsa, Taufik Ampera, dkk.
Aksara Sunda Lengkap
1. Aksara Ngalagena
Aksara ngalagena adalah lambang-lambang bunyi yang dapat dipandang sebagai fonem konsonan yang secara silabis mengandung bunyi vokal /a/.
Adapun jumlah aksara ngalagena sebanyak 25 buah yang terdiri dari ka, ga, nga, ca, ja, nya, ta, da, na, pa, ba, ma, ya, ra, la, wa, sa, ha, fa, kha, qa, sya, va, xa, dan za.
Untuk aksara fa, va, qa, xa, kha, sya, dan za merupakan serapan.
2. Aksara Swara (Vokal Mandiri)
Aksara swara atau vokal mandiri adalah tulisan yang melambangkan bunyi fonem vokal mandiri yang bisa menempati posisi awal, tengah, maupun akhir sebuah kata.
Masih menurut buku Calakan Aksara, Basa, Sastra, Katut Budaya Sunda disebutkan kalau aksara swara berjumlah 7 buah.
Aksara swara terdiri dari a, i, u, é, o, e, dan eu.
3. Aksara Angka
Tidak cuma hurufnya secara lengkap, menulis aksara yang satu ini juga terdapat lambang bilangan.
Aksara Sunda angka mulai dari angka puluhan, ratusan, dan seterusnya yang ditulis dari kiri ke kanan.
Meski demikian, ada beberapa bentuk lambang angka yang mirip dengan lambang aksara.
Untuk itu, penulisan lambang angka harus diapit dengan garis vertikal yang lebih tinggi dari lambang angka.
4. Aksara Tanda Baca (Fungtuasi)
Aksara tanda baca (fungtuasi) adalah tanda baca yang dipakai untuk melengkapi suatu kalimat, alinea, ataupun wacana.
Masih menurut sumber dari buku tersebut, tanda baca dalam aksara Sunda terdiri dari koma (,), titik (.), titik dua (:), titik koma (;). tanda seru (!), tanda tanya (?), tanda kutip (“…”), tanda hubung (-), hingga tanda kurung (()).
Dalam penulisannya, ukuran tanda baca disesuaikan dengan ukuran aksara.
Sementara penulisan pangkat, jabatan, atau gelar akademis mengikuti tata tulis huruf latin.
5. Aksara Rarangkén (Vokalisasi)
Rarangkén aksara Sunda terdiri dari 13 buah yang ditulis berdasarkan aksara dasar.
Berikut vokalisasi berdasarkan penempatannya:
a. Vokalisasi yang ditulis di atas lambang aksara dasar berjumlah 5 buah terdiri dari panghulu, pemepet, paneleung, panglayar, dan panyecek.
- Panghulu, mengubah bunyi vokal aksara dasar /a/ menjadi /i/
- Pamepet, mengubah bunyi vokal aksara dasar /a/ menjadi /e/
- Paneuleung, mengubah bunyi vokal dasar /a/ menjadi/eu/
- Palayar, menambah konsonan /+r/ pada akhir aksara dasar
- Panyecek, menambah konsonan /+ng/ pada akhir aksara dasar
b. Vokalisasi yang ditulis di bawah lambang aksara dasar berjumlah 3, yaitu panyuku, panyakra, dan panyiku.
- Panyuku, mengubah bunyi vokal dasar /a/ menjadi /u/.
- Panyakra, menambah bunyi aksara /+ra/ pada aksara dasar yang didekatinya dan bisa disesuaikan dengan tanda vokalisasi pada aksara dasarnya.
- Panyiku, menambah bunyi aksara /+la/ pada aksara dasar yang dilekatinya , dan bisa disesuaikan dengan tanda vokalisasi pada aksara dasarnya.
c. Vokalisasi yang ditulis sejajar dengan aksara dasar jumlahnya 5 buah yaitu panéléng, panolong, pamingkal, pangwisad, dan pamaéh.
- Panéléng, mengubah bunyi vokal aksara dasar /a/ yang didahului menjadi /é/
- Panolong, mengubah bunyi vokal aksara dasar /a/ yang mendahuluinya menjadi /o/
- Pamingkal, menambah bunyi /+ya/ pada aksara dasar yang dilekatinya, dan bisa disesuaikan dengan tanda vokalisasi pada aksara dasarnya
- Pangwisad, menambah konsonan /+h/ pada aksara dasar
- Pamaéh, menghilangkan bunyi vokal pada aksara dasar yang mendahuluinya
Tidak cuma itu, ada pula vokalisasi yang dapat disatukan dengan aksara vokal yang berjumlah 3 buah, yaitu panglayar (ar menjadi ér), penyecek (ang jadi éng), dan pangwisad (ah jadi éh).
6. Aksara Khusus
Selanjutnya adalah aksara khusus.
Menurut buku Direktori Aksara Sunda untuk Unicode, ada empat aksara yang dapat dikategorikan sebagai aksara khusus yang tidak dapat digolongkan ke dalam kelompok aksara ngalagena.
Nah, aksara khusus ini secara silabis ucapan bunyinya tidak mengandung vokal /a/ sebagaimana kelompok aksara ngalagena.
Di samping itu, keempat aksara khusus ini bersifat mandiri sehingga tidak terikat oleh tanda vokalisasi.
Berikut adalah keempat aksara khusus dalam aksara Sunda:
- Aksara le/leu biasa disebut pangwilet yang dalam tradisi aksara Jawa dinamakan ngalelet
- Aksara re/reu disebut dengan istilah pangreureu yang dalam tradisi aksara Jawa dinamakan pacerek
- Aksara ro
- Aksara tra
Setelah mempelajari jenis-jenisnya, saatnya mempelajari contoh aksara Sunda di bawah ini, yuk!
Contoh Tulisan Aksara Sunda dan Artinya
1. Tulisan dalam Bahasa Sunda
2. Contoh Aksara Sunda Singkat
3. Contoh Kalimat dan Penjelasannya
4. Contoh dalam Kalimat Lengkap
5. Contoh Pemakaian Aksara Sunda
Sumber: Buku Aksara Sunda oleh Undang A. Darsa, Elis Suryani, Mamat Ruhimat, dkk..
Untuk mempermudah dalam mempelajari aksara tersebut, kamu bisa menyimaknya melalui sebuah video berikut ini.
FAQ:
1. Apa itu aksara Sunda?
Aksara Sunda adalah aksara yang digunakan oleh masyarakat Sunda yang merupakan aksara hasil kreativitas dan kearifan lokal yang mendapat pengaruh dari aksara Pallawa.
2. Apa saja jenis aksaranya?
Aksara ngalagena, aksara swara, aksara angka, aksara tanda baca, aksara rarangkén, dan aksara khusus.
3. Apa saja huruf vokalnya?
Terdiri dari 7 aksara swara atau vokal (a, é, i, o, u, e, dan eu).
***
Bagaimana? Sudah paham, Property People?
Semoga penjelasannya bermanfaat, ya.
Jangan lupa, baca artikel menarik lainnya melalui situs Berita.99.co
Untuk mendapatkan berita properti, kamu juga bisa mengeceknya lewat Google News Berita 99.co Indonesia.
Kunjungi www.99.co/id dengan mudah untuk menemukan rumah impian keluarga.
Kamu bisa menemukan berbagai proyek terbaik dan dapatkan promonya yang #segampangitu.