Digadang akan kembali maju dalam kontestasi Pilpres 2024, popularitas Prabowo justru kian merosot seiring waktu. Sebenarnya, apa sih alasan banyak orang tidak menyukainya? Yuk, temukan jawabannya dalam artikel berikut ini!
Sejauh ini, Prabowo sudah tiga kali mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden.
Namun, ia belum pernah sekali pun tampil sebagai pemenang dan meraih posisi sebagai Presiden Indonesia.
Padahal jika berbicara mengenai modal politik, ia memiliki bekal yang cukup besar.
Lantas, apa sih penyebab penyebab popularitas Prabowo rendah di Indonesia?
Langsung saja simak ulasannya berikut ini, ya.
Popularitas Prabowo Rendah Sejak di TNI
Menurut Ketua DPP Partai Gerindra Digayuza Setiawan, banyaknya orang yang tidak menyukai Prabowo sudah terjadi sejak ia masih menjadi prajurit TNI.
Ini karena ia kerap mengungkap kasus korupsi yang terjadi di tubuh TNI, sehingga para senior tidak senang dengan keberadaannya.
“Dia adalah pribadi yang sangat kuat untuk melawan korupsi. Dia adalah penggerak antikorupsi di dalam TNI,” jelas Dirgayuza dilansir dari cnnindonesia.com, Selasa (15/3/2022).
Hal ini senada dengan pandangan Eks komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjajanto.
Menurutnya, Gerindra adalah satu-satunya partai dengan reputasi transparansi keuangan yang baik.
Sayangnya, hal inilah yang tampaknya membuat banyak orang tidak menyukai Prabowo.
Prabowo Akui Popularitasnya Rendah
Terkait popularitasnya yang rendah, Prabowo sendiri sebenarnya pernah buka suara.
Menurutnya, ini karena ia kerap berbicara sesuai fakta dan tidak asal-asalan.
“Kenapa banyak orang enggak suka sama Prabowo? Karena saya perhitungkan kebocoran (anggaran) bangsa Indonesia setiap tahun adalah Rp1.000 triliun lebih fakta,” katanya dilansir dari tirto.id, Selasa (15/3/2022).
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan bahwa ucapan tersebut bisa ia pertanggungjawabkan.
“Karena saya mempertanggungjawabkan. Saya tidak mau asal bicara, saya bicara berdasarkan fakta,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, ia juga menyinggung keberaniannya untuk membicarakan sistem ekonomi yang memungkinkan aset negara mengalir ke luar negeri.
Pada kesempatan lain, mantan menanto Soeharto itu juga terang-terangan menyatakan Jokowi alasannya.
Prabowo mengakui bahwa banyak orang di lingkaran Presiden Joko Widodo keberatan dengan penunjukannya sebagai Menteri Pertahanan.
Hal ini ia sampaikan dalam acara podcast berjudul “HABIS SEMUA!! PRABOWO PERDANA BICARA‼️ EXCLUSIVE” yang tayang di channel YouTube Deddy Corbuzier.
“Saya juga lihat, pak Jokowi saya kira di lingkungannya juga banyak yang enggak setuju saya jadi Menteri Pertahanan. Saya yakin itu,” tuturnya dilansir dari podcast Deddy, Selasa (15/3/2022).
Bahkan, sembari bercanda ia menyinggung bahwa alasan utamanya adalah karena mereka khawatir akan kemungkinan kudeta.
“Muka gue muka kudeta kali, ya,” candanya sambil tertawa.
Elektabilitasnya Kini Kalah dari Sandiaga Uno
Terlepas dari popularitasnya yang rendah, Prabowo kabarnya akan kembali maju sebagai Capres di tahun 2024.
Padahal, menurut survey terbaru Indonesia Political Opinion (IPO), elektabilitas Prabowo kian menurun seiring waktu.
Namanya berada di urutan kelima dari 30 nama yang menjadi nominasi dengan jumlah suara 8,4 persen.
Ia kalah dari empat orang lainnya, termasuk Sandiaga Uno yang menempati posisi kedua.
“Terlihat mencolok jika Prabowo mulai ditinggalkan, beralih ke Sandiaga Uno yang mulai merangkak naik,” jelas Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah, dilansir dari populis.id, Selasa (15/3/2022).
Menurut pandangan Dedi, hal ini terjadi karena publik mulai jenuh dengan ketokohan Prabowo.
Tidak hanya itu, masyarakat juga menginginkan tokoh yang lebih muda untuk memimpin.
***
Simak artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Kunjungi 99.co/id dan Rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu.
Ada banyak pilihan hunian menarik, seperti kawasan Alexandria Premiere Cimanggis.
Wujudkan hunian idamanmu sekarang juga, karena kami selalu #AdaBuatKamu!