Berita Ragam

Inilah Alasan SBY dan Megawati Bermusuhan di Panggung Politik. Karena Saling Menzalimi?

2 menit

Sejak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menang dalam gelaran Pemilu 2004, hubungan antara dirinya dengan Megawati Soekarnoputri jadi merenggang dan dianggap bermusuhan. Sebenarnya, apa alasan SBY dan Megawati bermusuhan?

Hubungan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memang mengalami pasang surut selama lebih dari satu dekade.

Walaupun tak pernah diakui secara langsung, masyarakat tentu merasakan gelagat perseteruan antara dua petinggi partai politik di Indonesia tersebut.

Padahal ketika berada di masa kepemimpinan Megawati, SBY dipercaya menduduki kursi Menteri Koordinator Politik, dan Keamanan (Menko Polkam), lo.

Sebelumnya Punya Hubungan yang Baik

alasan sby dan megawati bermusuhan

sumber: news.detik.com

Melansir dari kompas.com, alasan hubungan Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati bermusuhan bermula saat gelaran Pilpres.

Ya, hubungan mereka menjadi merenggang bermula saat SBY mencalonkan diri sebagai presiden di Pilpres 2004.

Sebelumnya, SBY menjabat sebagai Menko Polkam di Kabinet Gotong Royong pimpinan Megawati.

Ia mengemban jabatan itu sejak awal kabinet tersebut dibentuk Megawati dan Hamzah Haz, 10 Agustus 2001.

Ketika itu, sejumlah elite PDI-P mempertanyakan keputusan Megawati yang menunjuk SBY sebagai menterinya.

Sebab, SBY dianggap terlibat dalam tragedi Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli (Kuda Tuli) yang memporak-porandakan Kantor DPP PDI (nama PDI-P di era Orde Baru).

Kemudian, SBY juga merupakan menantu Sarwo Edhie Wibowo yang dianggap berseberangan dengan Presiden Soekarno di era Orde Lama.

Namun, di tengah perjalanan kariernya sebagai menteri, rupanya SBY tak menuntaskan jabatannya.

Ia mundur pada 11 Maret 2004, sekitar sebulan sebelum pilpres.



Selain mempersiapkan diri untuk pencalonan, kala itu berembus isu bahwa SBY merasa dizalimi Megawati sehingga memilih untuk mengundurkan diri.

Bersaing Saat Pilpres

megawati dan sby

sumber: cnnindonesia.com

Pada pilpres 5 April 2004, SBY yang berpasangan dengan Jusuf Kalla berhadapan dengan Megawati yang mencalonkan diri bersama Hasyim Muzadi.

Secara mengejutkan, pasangan SBY-Kalla berhasil memenangkan pertarungan dengan meraup 39.838.184 atau 33,57 persen suara, diikuti Megawati-Hasyim Muzadi dengan 31.569.104 atau 26,61 persen suara.

Dengan hasil tersebut, Megawati terpaksa harus merelakan kursi jabatannya untuk SBY.

Namun, Megawati tak menyerah. Ia kembali mencoba peruntungan di pilpres 2009 bersama Prabowo Subianto.

Lagi-lagi, anak dari Soekarno tersebut harus berhadapan dengan SBY dan Boediono.

Megawati kembali menelan pil pahit lantaran kalah telak dari SBY yang mendapatkan 73.874.562 atau 60,8 persen suara rakyat Indonesia dan ia sendiri hanya mengantongi 32.548.105 atau 26,79 persen suara.

Dengan rekam jejak tersebut, hawa panas antara Megawati-SBY pun menguat disinyalir karena persaingan keduanya memperebutkan kursi RI-1.

***

Semoga artikel ini dapat bermanfaat ya, Sahabat 99.

Simak artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Kunjungi 99.co/id dan Rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu!

Ada banyak pilihan hunian menarik, seperti kawasan Cendana Homes.



Gadis Saktika

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.
Follow Me:

Related Posts