Berita Ragam

Menilik Pengakuan Aliran Sesat di Pasuruan. Anggap Syahadat Bukan Syarat Masuk Islam!

2 menit

Sebuah aliran sesat di Pasuran sempat menghebohkan dunia maya. Bagaimana bisa? Simak cerita lengkapnya pada artikel ini!

Kelompok tersebut datang dari Desa Cobanblimbing, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan.

Aliran sesat yang diketuai oleh Mahfudijanto tersebut menolak syahadat sebagai syarat masuk Islam.

Melansir laman dream.co.id, simak ulasan kisah aliran sesat di Pasuruan berikut ini!

Mengaku Pernah Diazab dan Dioperasi Tuhan

ketua aliran sesat di pasuruan

sumber: Muhajir Arifin/detik.com

Mahfudijanto, ketua aliran sesat di Pasuruan, mengisahkan bagaimana awal mula ia mendirikan ajaran baru.

Sebelum benar-benar mendalami agama, ia mengaku sempat mendapatkan azab dari Allah Swt.

Tubuhnya lumpuh total setelah sering pergi ke diskotek dan terjerumus ke dunia malam.

Mahfudijanto pun mulai bertobat karena merasa lumpuh yang ia alami adalah azab untuk dosa-dosa yang pernah ia lakukan.

Setelah bertaubat, Mahfudijanto merasa Tuhan memberikan kasih-Nya.

Tubuhnya berangsur pulih seperti sedia kala.

Bahkan, ia mengeklaim Tuhan sendiri yang mengoperasi dirinya hingga sembuh.

Ia menyebut jaitan bekas operasi tersebut masih ada hingga saat ini.

Dari peristiwa itulah, ia akhirnya mendalami agama secara otodidak dan mendirikan kelompok Mahfudijanto.

Menolak Syahadat sebagai Syarat Masuk Islam

Seperti yang kita ketahui, membaca dua kalimat syahadat adalah syarat sah memeluk agama Islam.

Namun, hal tersebut ditolak oleh kelompok aliran sesat di Pasuruan.

Bagi Febri dan kelompoknya, syarat untuk masuk Islam bukanlah membaca syahadat, tetapi menerapkan ajaran-ajaran yang ada di dalam Al-Qur’an.

Oleh karena itu, mereka merasa orang yang ingin masuk Islam hanya perlu membaca Surat Al-Maidah ayat 68.

Febri menegaskan, kelompoknya hanya menolak syahadat sebagai syarat masuk Islam.

Kelompoknya tetap mengamalkan semua ajaran Islam seperti salat lima waktu, puasa, zakat, dan lainnya.



Bahkan, mereka masih mengimani Allah Swt. sebagai Tuhan Yang Maha Esa dan Nabi Muhammad sebagai rasul.

Aliran Sesat di Pasuruan Tidak Percaya Hadis

aliran sesat di pasuruan tidak percaya hadis

sumber: kompasiana.com 

Kelompok Mahfudijanto mengaku bahwa mereka tidak memercayai adanya hadis-hadis nabi.

Mereka meragukan keberadaan hadis sahih tersebut berasal langsung dari Rasulullah saw.

Hal ini disampaikan langsung oleh Febri Dianto, salah satu anggota aliran sesat di Pasuruan tersebut.

Menurutnya, ada hal-hal yang dalam Al-Qur’an tidak diharamkan tetapi kemudian haram menurut hadis.

Ia memberi contoh, misalnya, anjing.

Dalam Al-Qur’an, tidak ada ayat yang menyebutkan anjing najis.

Berisikan Anggota Keluarga Saja

Keunikan dari aliran sesat di Pasuruan ini adalah anggota kelompoknya.

Kelompok Mahfudijanto hanya berisikan anggota keluarganya saja.

Menurut catatan MUI Kabupaten Pasuruan, ajaran sesat tersebut berjumlah 12 orang.

Lima orang tinggal di Wonorejo dan sisanya di Purwosari.

***

Semoga pembahasan aliran sesat di Pasuruan di atas dapat bermanfaat untuk Sahabat 99, ya!

Pantau terus artikel tak kalah menarik lainnya hanya di Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari hunian masa depan seperti Kota Taman Sunggal di Sunggal, Deli Serdang?

Dapatkan segala kemudahan untuk temukan rumah impianmu di 99.co/id dan rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.



Emier Abdul Fiqih P

Menjadi penulis di 99 Group sejak 2022 yang berfokus pada artikel properti, gaya hidup, dan teknologi. Lulusan S2 Linguistik UPI ini sempat berprofesi sebagai copy editor dan penyunting buku. Senang menonton film dan membaca novel di waktu senggang.
Follow Me:

Related Posts