Pemerintah membutuhkan anggaran hingga Rp2.085 triliun untuk membangun proyek infrastruktur Indonesia yang masih tertinggal dari negara lain.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR.
Melansir ekbis.sindonews.com, infrastruktur di Indonesia memang masih tertinggal dari negara-negara maju di dunia.
Untuk itu, pemerintah terus menggenjot pembangunan infrastruktur secara merata di sejumlah daerah tanah air.
Apalagi, sebelumnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur di Indonesia masih tertinggal dari Singapura, Vietnam, dan Thailand.
Hal tersebut berpengaruh besar pada biaya logistik yang mahal.
Menurut catatan Kementerian Perhubungan, biaya logistik Indonesia mencapai 24 persen dri total PDB.
Alhasil, Basuki menjelaskan masih banyak proyek infrastruktur yang harus dikejar kalau ingin Indonesia menjadi negara maju.
Pemerintah Butuh Rp2.085 Triliun
Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, pemerintah setidaknya membutuhkan ribuan triliun untuk mendanai proyek infrastruktur baru.
Namun, menurut Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, dalam Rencana Strategis (Renstra) tercatat bahwa dana yang ada mencapai Rp623 triliun.
“Tapi sebenarnya untuk mengejar ketertinggalan kita dari negara lain, itu kita butuh anggaran hampir Rp2.085 triliun,” ujar Direktur Pembiayaan Infrastruktur PUPR Agus Sulaiman melansir ekbis.sindonews.com.
“Jadi memang sebanyak itu kebutuhan anggaran di lingkungan Kementerian PUPR,” sambungnya.
Adapun dari anggaran yang ada dengan anggaran yang dibutuhkan, terjadi funding gap yang besar hampir sekitar Rp1.400 triliun.
Oleh karena itu, Kementerian PUPR mencari solusi lain untuk mencari sumber pembiayaan kreatif (creative financing) sehingga tidak hanya mengandalkan APBN.
Sumber Pendanaan KPBU
Untuk membangun proyek infrastruktur Indonesia yang masih tertinggal, Kementerian PUPR fokus pada skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Hery Trisaputra mengatakan sejauh ini sudah ada 39 proyek dengan skema pembiayaan KPBU.
Melansir idxchannel.com, proyek dengan skema KPBU tersebut memiliki total nilai investasi sebesar Rp571 triliun.
Namun, untuk mewujudkan skema KPBU ini pihaknya membutuhkan dukungan dari pihak lain.
“KPBU itu tapi tidak bisa berdiri sendiri, kita perlu kolaborasi dan sinergi dengan kementerian lain, seperti Kementerian Keuangan, Bappenas, (dan) BKPM,” ujarnya.
***
Semoga bermanfaat, Sahabat 99.
Simak informasi lainnya hanya di Berita 99.co Indonesia.
Kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com jika kamu sedang mencari rumah untuk keluarga.
Dapatkan juga kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti karena kami selalu #AdaBuatKamu.
Cek dari sekarang juga, salah satunya adalah Perumahan Harvest City!