Ki Hajar Dewantara memiliki banyak gagasan dalam pendidikan, salah satunya mengenai manusia merdeka. Apa Definisi manusia merdeka menurut Ki Hajar Dewantara?
Pahlawan nasional sekaligus Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara menuangkan banyak pemikiran cemerlang yang dijadikan acuan dalam pendidikan.
Dalam ranah pendidikan, ia mencetuskan semboyan yang hingga saat ini masih digunakan.
Semboyan Ki Hajar Dewantara adalah “Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani” yang artinya “Di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dukungan”.
Selain itu, ia juga membangun konsep manusia merdeka.
Berikut ini penjelasan apa definisi manusia merdeka menurut Ki Hajar Dewantara.
Apa Definisi Manusia Merdeka Menurut Ki Hajar Dewantara?
Merujuk buku Merdeka Belajar dalam Praktik Pengajaran oleh Yoseph Lidi, definisi manusia merdeka menurut Ki Hajar Dewantara adalah manusia yang memiliki kebebasan lahir dan batin dalam mengatur kehidupannya serta tidak bergantung pada orang lain.
Apa definisi manusia merdeka menurut Ki Hajar Dewantara dapat diartikan sebagai manusia yang otonom, berdiri sendiri, dan mandiri.
Melalui buah gagasan Ki Hajar Dewantara ini, konsep pendidikan harus mengusung asas kemerdekaan.
Manusia diberi kebebasan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk mengatur kehidupannya sendiri agar tetap sejalan dengan aturan yang ada di masyarakat.
Dengan demikian, seorang peserta didik harus diharuskan memiliki jiwa yang merdeka secara lahir dan batin.
Manusia dengan jiwa merdeka sangat diperlukan agar bangsa Indonesia tidak didikte oleh negara lain.
Untuk menciptakan manusia yang merdeka, Ki Hajar Dewantara menerapkan dua metode pendidikan, yakni metode keluarga dan metode among.
Metode keluarga menekankan pada peran orang tua dalam menuntun dan membimbing murid.
Hal ini bertujuan agar murid dapat memahami apa yang diajarkan oleh gurunya ketika menuntut ilmu di sekolah.
Metode among adalah metode yang menekankan peran guru untuk juga tetap memberikan ruang kebebasan bagi setiap murid.
Pasalnya, sistem pendidikan dan pengajaran yang didasari atau bersifat paksaan akan membuat murid merasa tidak memiliki ruang kebebasan dan kemerdekaan diri.
Kedua metode ini memberikan murid ruang kemerdekaan, di samping itu orang tua dan guru tetap memberikan ruang kebebasan,
Inilah yang kemudian membuat Ki Hajar Dewantara menciptakan pendidikan dan pengajaran yang terorganisasi dengan memberi ruang kebebasan kepada setiap murid dalam proses pembelajaran.
Ki Hajar Dewantara meyakini metode pendidikan tersebut akan memerdekakan manusia secara lahir dan batin.
Ciri-Ciri Manusia Merdeka
Menurut buku Nalar Humanisme dalam Pendidikan: Belajar dari Ki Hadjar Dewantara dan Paulo Freire yang ditulis oleh Hepi Ikmal, manusia merdeka memiliki berbagai sikap, yakni:
1. Tidak Hidup Terperintah
Ciri-ciri manusia merdeka yang pertama adalah memiliki kebebasan untuk membuat keputusan tanpa dipengaruhi oleh orang lain.
Mereka hidup tanpa terikat oleh perintah atau kendali dari pihak luar.
Selain itu, manusia merdeka juga memiliki kemampuan untuk berpikir kritis, mengolah informasi, dan membuat keputusan yang tepat berdasarkan pertimbangan sendiri.
2. Berdiri Tegak karena Kekuatan Sendiri
Ciri-ciri manusia merdeka yang kedua adalah memiliki kemandirian, baik itu secara fisik dan mental, sehingga mampu menghadapi tantangan dengan kuat.
Mereka mengandalkan kekuatan dan kemampuan diri sendiri untuk mengatasi rintangan yang dihadapi.
Dengan demikian, mereka tidak bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan hidup mereka.
3. Cakap Mengatur dengan Tertib
Ciri-ciri manusia merdeka yang selanjutnya adalah memiliki kemampuan untuk mengatur hidup sendiri dengan baik.
Mereka mampu untuk membuat perencanaan dan mengatur langkah-langkah untuk mencapai tujuan mereka.
***
Demikian penjelasan mengenai apa definisi manusia merdeka menurut Ki Hajar Dewantara.
Baca artikel informatif lainnya di www.99updates.id dan Google News.
Mendapatkan hunian impian kini #SegampangItu melalui www.99.co/id.
**Referensi:
- Lidi, Yoseph. (2021). Merdeka Belajar dalam Praktik Pengajaran. Jawa Tengah: Penerbit Yayasan Lembaga Gumun Indonesia
**Header: canva