Berita Ragam

Apakah Benar Jokowi Tidak Bisa Bahasa Inggris? Ini Pembelaan Luhut Panjaitan!

2 menit

Isu mengenai Presiden Jokowi tidak bisa bahasa Inggris pernah ramai diperbincangkan publik. Namun, hal tersebut kemudian dibantah oleh Luhut Panjaitan.

Presiden Indonesia Joko Widodo pernah diisukan kurang mahir dalam berbahasa Inggris.

Pertanyaan tersebut pun sempat menjadi bahan diskusi dalam situs tanya jawab populer, Quora.

Mengenai isu Jokowi tidak bisa bahasa Inggris, dibantah oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan.

Cerita mengenai Jokowi mampu berbahasa Inggris dengan lancar diceritakan Luhut pada tahun 2019, saat ia mendampingi presiden menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20 (KTT) di Osaka, Jepang.

Isu Jokowi Tidak Bisa Bahasa Inggris Dibantah Luhut

jokowi dan ivanka trump

sumber: setkab.go.id

Melansir laman detik.com yang mengutip akun facebook Luhut Panjaitan, sang menteri mengungkap, jika Jokowi lancar berbahasa Inggris saat berkomunikasi dengan pemimpin negara lain.

Bahkan Luhut mengklaim, saking lancarnya Jokowi berbahasa Inggris, bikin Ivanka Trump tertawa saat berbincang dengannya.

“Saya mendengar beliau selalu berbahasa Inggris dengan lancar dalam setiap komunikasinya dengan pimpinan negara lain. Kalau bahasa Inggrisnya tidak baik, tidak mungkin seperti Ivanka Trump atau para pimpinan negara lain sampai ketawa-ketawa saat berbincang dengan beliau,” cerita Luhut.

Selain soal kemampuan bahasa Inggris Jokowi, kritik pun menyasar ihwal gaya berbahasa Jokowi saat berbicara bahasa Inggris yang dinilai medok.

Perihal ini, Luhut kembali membela sang presiden.

“Saya juga medok, tapi medok Batak. Lantas apakah kita harus malu dengan lidah Indonesia kita? Saya tidak setuju, karena saya bangga jadi orang Indonesia, dan saya bangga dengan logat Batak saya.”



“Artinya setiap bangsa punya logat khasnya masing-masing. Jadi, tidak perlu kita menilai rendah seseorang hanya karena aksen bahasa Inggrisnya,” ujar Luhut lewat keterangan tulis di facebook yang dikutip cnnindonesia.com, pada 2019 silam.

Pandangan Pegiat Bahasa

Mengutip laman kompas.com, bagi pegiat bahasa yang aktif di twitter, Ivan Lanin, pemakaian bahasa Indonesia, khususnya di forum internasional merupakan hal wajar.

Sebab menurutnya, penggunaan bahasa sendiri di acara forum internasional pun dilakukan oleh kepala negara lain.

“Bukan hal yang aneh (menggunakan bahasa Indonesia di forum internasional). Ketika ada dalam suatu konferensi internasional, dan itu adalah suatu pidato atau ceramah yang sifatnya satu arah, wajar sekali orang dari semua negara itu bicara dengan bahasanya masing-masing. Tidak harus dia bisa Bahasa Inggris,” ujar Ivan Lanin.

“Intinya gini, hakikatnya dia jadi presiden untuk negara apa? Ketika seorang presiden tidak bisa berbahasa pada negara yang menjadi tanggung jawabnya dia, itu wajar untuk dikritik.”

“Tapi, ketika dia (pemimpin) tidak bisa bahasa internasional ya tidak apa-apa. Banyak sekali pemimpin luar negeri yang enggak bisa Bahasa Inggris kok. Mereka tetap bisa memimpin dengan bagus,” jelas Ivan, dikutip kompas.com.

Ungkapan Ivan di atas, untuk mengomentari Peraturan Presiden Nomor 63 tahun 2019, tentang penggunaan Bahasa Indonesia yang ditandatangani Jokowi.

***

Semoga bermanfaat, Sahabat 99.

Baca artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Jade Park Serpong 2 bisa jadi opsi tepat untuk mendapatkan hunian nyaman di dearah Tangerang Selatan.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan langsung tinjau di www.99.co/id dan rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Cek sekarang juga!



Insan Fazrul

Sejak kuliah sudah aktif menulis di Pers Kampus. Usai lulus, Insan menjadi penulis lepas yang fokus dengan topik gaya hidup dan sepak bola. Kini, menulis di 99 Group dengan membahas properti, pendidikan, gaya hidup, hingga teknologi.
Follow Me:

Related Posts