Kini, penerapan atap joglo pada rumah modern mulai digandrungi lagi berkat tren konsep tradisional modern yang mulai menjamur di masyarakat.
Pasalnya, perpaduan kedua konsep tersebut bisa memberikan nilai estetika yang tinggi pada hunian.
Modifikasi konsep tradisional modern yang tercipta bisa memberikan kesan klasik dan penuh filosofi, sekaligus bisa menghadirkan aksen modern.
Atap joglo sendiri merupakan jenis atap tradisional yang digunakan pada rumah adat Jawa.
Bangunan rumah beratap joglo memiliki karakteristik struktur yang khas dan bernilai filosofis tinggi.
Simak karakteristik, jenis-jenis, dan cara penerapan atap joglo pada rumah modern di bawah ini, yuk!
Karakteristik Atap Joglo
Sama seperti ciri-ciri rumah joglo pada umumnya, atap joglo menggunakan kayu jati sebagai bahan konstruksinya, sehingga memiliki nilai tradisi yang begitu kental.
Penggunaan kayu jati tersebut pun disesuaikan dengan karakteristik yang ditentukan berdasarkan tata letak dan fungsi dari tiap tiangnya.
Contohnya, kayu jati yang berasal dari pohon bercabang dua dan bercabang tiga hanya boleh diterapkan pada kolom atau tiang penyangga tertentu.
Berdasarkan kepercayaan adat Jawa, penggunaan jenis kayu jati berdasarkan bentuk asal pohon dan sesuai dengan syarat akan mendatangkan hal–hal positif bagi penghuninya.
Jenis Atap Joglo yang Bisa Diterapkan pada Rumah Modern
1. Joglo Pengrawit
sumber: 3dwarehouse.sketchup.com
Pada atap joglo pengrawit, tiap sudutnya harus diterapkan tiang penyangga atau soko.
Pada setiap ujung atap dibuat merenggang dari atap penanggap, sedangkan atap empar dibuat merenggang dari atas bagian penanggap.
Kemudian, atap model pangrawit memiliki bumbungan yang sedikit lebih rendah.
2. Joglo Hageng
Rumah joglo hageng memiliki bidang atap yang lebih luas dan landai dibanding atap model pangrawit.
Karakteristik utama dari atap ini adalah tritisan keliling yang luas dan memiliki bentuk atap bersusun tiga.
Pada masing–masing atapnya, terdapat list plank pada bagian ujung.
Dengan begitu, pembangunannya membutuhkan luas tanah yang cukup lapang.
3. Joglo Jempongan
sumber: tedas.id
Atap joglo jempongan memiliki karakteristik pemakaian dua pengeret.
Selain itu, model atap ini memiliki denah berbentuk bujur sangkar.
4. Joglo Kepuhan Limalasan
Atap joglo selanjutnya adalah kepuhan limalasan.
Model ini mempunyai karakteristik berupa penggunaan sunduk bandhang, usek rigereh, dan bahu danyang.
Sunduk bandang merupakan atap landak yang dibuat lebih panjang dibanding bentuk joglo lainnya.
Kemudian, bahu danyang merupakan tiang penyangga terluar yang bisa menahan atap joglo tersebut.
5. Joglo Ceblokan
Atap ceblokan biasa menggunakan soko pendem atau tiang penyangga tanam.
Nah, soko pendem merupakan tiang penyangga yang dibuat hingga bagian bawahnya terpendam ke bawah tanah dasar rumah.
Selain itu, model joglo ceblokan biasanya tidak memiliki sunduk.
Baca Juga:
Bukan Hanya Joglo! Ini Dia 7 Jenis Rumah Adat Jawa Timur
6. Joglo Mangkurat
sumber: 3dwarehouse.sketchup.com
Susunan atap joglo mangkurat dibuat susun tiga dan memiliki tiga sudut kemiringan.
Model atap ini mirip dengan joglo pengrawit, tetapi lebih tinggi agar bisa menyambung antar lapisan atap menggunakan penanggap dan penitih.
7. Joglo Kepuhan Apitan
Atap kepuhan apitan memiliki karakteristik berupa empyak yang ujungnya lebih tinggi.
Empyak pada atap model ini dibuat hampir tegak hingga terlihat kurang landai.
Dengan demikian, pengeret pada atap utama dibuat lebih pendek.
8. Joglo Kepuhan Lawakan
Atap yang satu ini memiliki atap utama yang meruncing ke atas dan lebih tinggi.
Kemudian, bagian empyak emper lebih landai dan melebar.
Antara atap utama dan bagian bawahnya pun tidak diberikan batas.
9. Joglo Lambangsari
sumber: joglolimasan.com
Atap lambangsari memiliki 5 tingkatan tumpang sari dan tidak membutuhkan tumpang (empyak) emper.
Namun, model joglo lambangsari hanya menggunakan uleng ganda dan godegan pada atapnya.
10. Joglo Semar Tinandu
Model atap ini memiliki penyangga yang terbuat dari dinding, sehingga atap tersebut terlihat seperti dipikul oleh dinding rumah.
11. Joglo Sinom Apitan
sumber: joglolimasan.com
Karakterisitik dari model atap ini yaitu berupa empyak yang memiliki empat sudut kemiringan dan berbentuk atap tritisan.
Ciri khas lainnya yaitu penggunaan tiga buah pengeret dan lima buah tumpang, namun masing–masing atap tidak menggunakan list plank.
12. Joglo Wantah Apitan
Model ini memiliki karakteristik berupa lima buah tumpang yang saling menindih satu sama lain.
Selain itu atap wantah apitan menerapkan geganja sebagai penguat kontruksi dan takir lumajang.
Jenis Tiang Penyangga Atap Joglo
1. Soko Guru
Tiang penyangga ini memiliki fungsi untuk menyokong atap paling tinggi.
2. Soko Rowo
Soko rowo adalah tiang penyokong atap utama dan berada lebih luar dibanding soko guru.
3. Soko Emper
Tiang soko emper adalah tiang penyangga untuk menyokong atap teritis atau emperan dalam bahasa Jawa.
4. Soko Bentung
Tiang ini merupakan penyangga yang menggantung di antara atap bagian atas dan bagian bawah.
5. Soko Santen
Soko santen merupakan penyangga yang bisa menyokong gelagar panjang pada bangunan joglo yang besar.
Cara Menerapkan Atap Joglo pada Rumah Modern
Umumnya, penggunaan atap joglo pada rumah itu sulit diterapkan untuk saat ini.
Pasalnya, material kayu dan cara pembangunannya perlu melewati syarat-syarat tertentu.
Namun bila tetap ingin mengaplikasikan atap joglo, Sahabat 99 bisa melakukan akulturasi konstruksi tradisional dengan konsep rumah modern.
Salah satu contohnya bisa terlihat pada gambar di atas. kamu bisa mengaplikasikan atap limasan di rumah yang memiliki konsep masa kini.
Baca Juga:
Jenis Atap Rumah Berdasarkan Material Pembuatnya. Yuk, Sesuaikan Dengan Hunianmu!
***
Semoga infomasinya bermanfaat ya, Sahabat 99!
Simak terus infromasi menarik seputar properti lewat Blog 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah dijual Jogja?
Pastikan kamu menemukan pilihan properti idaman di 99.co/id.
