Tim arsitek Indonesia ini berhasil mengharumkan nama bangsa di kancah internasional dengan masuk ke babak final ajang desain bergengsi. Baca berita selengkapnya di bawah ini!
Kabar baik kembali datang dari dunia arsitektur.
Beberapa bulan lalu tim arsitek Delution berhasil memenangkan penghargaan Annual Architizer A+ Award 2020 untuk rumah The Twins.
Kini, giliran tim arsitek Indonesia, RIE, dari Universitas Teknologi Yogyakarta yang berhasil masuk final di ajang Fentress Architects 2020.
RIE mempersembahkan karya desain bandara O’Pon on the Hill, Envision, Identity and Sustainability, bersaing dengan arsitek dari 15 negara lainnya.
Berikut berita selengkapnya.
RIE, Tim Arsitek Indonesia yang Turut Serta di Ajang Fentress Architects: Global Challenge
Fentress Architects merupakan salah satu perusahaan arsitektur terbesar di dunia.
Firma ini sudah lama menyelenggarakan beragam kompetisi, terutama untuk para talenta muda dunia.
Tujuannya sederhana, yaitu untuk mendorong para arsitek muda untuk terus berkarya tanpa batas.
Berbeda dari tahun sebelumnya, tahun 2020 mewajibkan para peserta untuk menyerahkan desain bandara yang inovatif dan futuristik.
Penilaiaannya tidak hanya dilihat dari desain tampak luar.
Para juri juga menilai mobilitas, teknologi, keamanan, urbanisasi, fleksibilitas, serta kelayakan proyek bandara.
Baca Juga:
Bandara Kulonprogo Dibangun oleh 43 Seniman. Destinasi Terbang Terindah di Indonesia?
Fentress Global Challenge ini juga mendorong para arsitek untuk mengukur kondisi lingkungan, populasi, tujuan potensial, dan moda perjalanan.
Dilansir dari Kompas, dewan juri yang turut campur menilai karya tim arsitek Indonesia kali ini termasuk arsitek papan atas dunia.
Beberapa nama terkenal tersebut termasuk Christine Negroni, Curtis Fentress, Thomas Pellegrin, Charles Waldeheim, dan Ken Gidlow.
RIE sendiri merupakan salah satu tim arsitek Indonesia yang lolos ke ajang final.
Mereka akan bersaing dengan lawan tangguh dari Malaysia, Kanada, Amerika Serikat, dan China.
Mengenal O’Pon on the Hill, Envision, Identity and Sustainability
RIE terdiri dari Ulfa Nur Fauziah, Ervin Dwiratno, Imaduddin Dhia Ul-Fath, dan Aji Nugroho.
Menurut kelima sekawan ini, ide pembangunan bandara yang mereka rancang terinspirasi dari O’Hare International Airport di Chicago.
Mereka mengusung tema yang sama dengan bandara Chicago, yaitu urbs in orto, atau kota dalam taman.
Bandara rancangan RIE tidak dibangun di atas tanah seperti bandara pada umumnya, tetapi di atas bukit.
Konsep ini akan menyisakan lahan di bawah bandara untuk keberlanjutan lingkungan dan bumi.
“Ide besar tersebut memperhatikan aspek visi kota urbs in orto, bagaimana membuat kota lebih ekologis dengan konsep taman,” kata Ridwan seperti dikutip dari Kompas, Sabtu (19/09/2020).
“Ini adalah kompetisi internasional kedua yang RIE ikuti. Pertama kompetisi internasional di Singapura yang berfokus pada tropical architecture dan sustainability. RIE menjadi yang terbaik. Saat ini kami ada di posisi ketiga terbanyak setelah tim Kanada dan Malaysia,” tambah Ridwan.
Baca Juga:
Wah! Arab Saudi Bakal Punya Bandara Baru yang Terinspirasi Fatamorgana Padang Pasir
Mari kita doakan agar RIE menang di ajang Fentress Global Challenge!
Jangan lupa untuk pantau terus informasi penting seputar properti lewat Berita Properti 99.co Indonesia.
Untuk kamu yang ingin tinggal di hunian minimalis dan nyaman seperti Emerald Cilebut, langsung saja kunjungi 99.co/id.Â
***sumber foto: properti.kompas.com