Berita Berita Properti

Mengenal Arsitektur Brutalisme, Konsep Keindahan Bangunan yang Kasar dan Futuristik

3 menit

Mendengar kata “brutal” pasti terbayang hal-hal kasar. Ternyata, istilah ini juga dibawa ke dalam seni merancang bangunan dengan nama arsitektur brutalisme, lo!

Apakah kamu pernah melihat sebuah bangunan yang tampak terbengkalai, namun bangunan tersebut masih aktif digunakan?

Bisa jadi bangunan yang pernah kamu lihat tersebut menggunakan gaya arsitektur ini.

Sebenarnya, bangunan tersebut memang dirancang tampak terbengkalai dengan nuansa yang disebut “brutal”.

Meski terkesan brutal, ternyata gaya arsitektur ini bisa menampilkan keindahannya sendiri sesuai dengan konsep yang dibawa.

Tapi, kira-kira kenapa arsitektur ini dibuat tampak brutal hingga dikira bangunan terbengkalai?

Yuk, mengenal apa itu arsitektur brutalisme!

Apa itu Arsitektur Brutalisme?

gedung arsitektur brutalisme

sumber: dw.com

Arsitektur brutalisme muncul pada tahun 1950-an hingga 1980-an di Inggris.

Cikal bakal gaya arsitektur ini berasal dari seorang arsitek Perancis-Swiss bernama Le Corbusier.

Pada masa tersebut, gaya arsitektur ini kerap dijumpai pada bangunan sipil, institusional, dan patung.

Meski memiliki nama “brutal”, sebenarnya kata tersebut diambil dari bahasa Prancis “béton burt” yang artinya beton mentah atau belum jadi.

Gaya arsitektur ini memang identik dengan penggunaan beton sebagai material utama bangunan karena bisa menampilkan kesan kokoh, berat, dan apa adanya.

Selain itu, gaya arsitektur ini juga menggunakan batu bata, baja, kaca, dan batu kasar sebagai materialnya.

Material-material tebal dan kokoh kemudian dikombinasikan dengan material transparan untuk menciptakan keseimbangan yang pas.

Baca Juga:

Arsitektur Organik, Perpaduan Keindahan Harmoni Hunian dengan Alam

Perjalanan Arsitektur Brutalisme

gedung arsitektur brutalisme

sumber: thewestologist.com

1. Asal Mula

Gaya arsitektur ini bermula dari penolakan terhadap tren eklektik dan hedonistik yang erat kaitannya dengan arsitektur kontemporer pada awal abad ke-20.

Setelah perang dunia ke-2, Inggris dan negara-negara Eropa Timur sangat dipengaruhi oleh cita-cita sosialis yang menciptakan bangunan utilitarian, keras, dan berbiaya murah.

Beton kemudian menjadi pilihan material yang tepat karena murah dan konstruksinya juga cepat.

Maka dimulailah era baru ‘arsitektur sosialis’.

Asal mula gaya arsitektur ini dimulai oleh Le Corbusier yang semasa karirnya merancang beberapa bangunan di dunia dengan menggunakan kolom beton.

2. Masa Kejatuhan

Arsitektur brutalisme sempat memuncak pada tahun 1970-an di New York, Amerika Serikat.

Namun setelah pergantian dekade, gaya ini mulai kehilangan posisinya sebagai arsitektur populer.

Hal ini dikarenakan gaya arsitektur ini dinilai kurang fungsional dan biaya perawatannya cukup mahal.

Kemegahan beton mentah yang ditampilkan justru perlahan-lahan rusak, lalu menjadikan bangunan tersebut tampak jelek.



Hingga akhirnya gaya arsitektur ini kehilangan daya tarik dan dicemooh oleh publik karena dinilai sebagai contoh selera yang buruk.

3. Kebangkitan

Hampir tiga dekade kemudian, brutalisme kembali muncul dalam tren desain bangunan.

Menariknya, hal-hal yang dinilai menjadi sisi buruk gaya arsitektur ini justru menjadi alasan kuat untuk awal kebangkitannya.

Bahkan beberapa bangunan brutalis tidak jadi dirobohkan berkat gerakan pelestarian yang diciptakan publik.

Beberapa bangunan brutalis juga telah dimasukkan ke dalam daftar warisan UNESCO.

Kini mulai banyak bangunan brutalis yang diubah melalui restrukturisasi dan renovasi ekstensif untuk membuatnya lebih layak huni, kekinian, dan tidak merusak pemandangan.

Rapper Amerika, Kanye West, baru-baru ini juga telah mengadopsi brutalisme pada dinding dan perabotan Yeezy HQ miliknya.

Bangunan Brutalisme di Dunia

1. Sirius Building, Sydney

sirius building

sumber: architectureanddesign.com.au

Sirius Building dirancang oleh Tao Gofers pada tahun 1979, kini menjadi salah satu bangunan ikonik di Sydney.

2. Trellick Tower, London

Trellick Tower

sumber: architectureanddesign.com.au

Dirancang oleh Ernő Goldfinger, gedung 32 lantai ini dibangun setelah perang dunia ke-2 sebagai hunian yang murah dan modern.

3. Centre Point, London

Centre Point

sumber: architectureanddesign.com.au

Centre Point merupakan salah satu gedung pencakar langit generasi awal di London.

4. Yeezy Studio, California

yeezy studio

sumber: architectureanddesign.com.au

Desain Yeezy Studio merupakan hasil kolaborasi Kanye West dan Willo Perron yang mengangkat tema brutalisme.

5. Geisel Library, California

Geisel Library

sumber: architectureanddesign.com.au

Geisel Library dirancang futuristik layaknya desain alien oleh arsitek bernama William L. Pereira.

Baca Juga:

Mengenal Redu House, Konsep Rumah Hemat Biaya Hingga 40 Persen!

Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!

Simak informasi menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.

Sedang mencari informasi terkait Apartemen West Senayan?

Kunjungi www.99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!



Alya Zulfikar

Berkarier di dunia kepenulisan sejak 2018 sebagai penulis lepas. Kini menjadi penulis di 99 Group dengan fokus seputar gaya hidup, properti, hingga teknologi. Gemar menulis puisi, memanah, dan mendaki gunung.
Follow Me:

Related Posts