Atap seng merupakan salah satu jenis atap paling populer di Indonesia. Tapi, apakah benar material ini adalah pilihan yang tepat untuk membangun menutup bagian atas rumah?
Atap merupakan komponen rumah paling penting.
Selain melindungi dari terik sinar matahari dan hujan, atap merupakan komponen pelengkap yang menyegel pondasi rumah.
Tanpa atap, sebuah hunian tidak dapat berdiri dengan kokoh.
Atap dibangun menggunakan berbagai macam material seperti beton, ijuk, galvalum, asbes, alderon, baja ringan, tanah liat, dan masih banyak lagi!
Untuk kali ini, kita akan membahas penggunaan atap seng yang disebut-sebut sebagai pilihan favorit para arsitek.
Namun, apakah benar penggunaanya tepat untuk dijadikan pelindung rumah komersil?
Untuk lebih jelasnya, yuk, kita simak penjelasannya di bawah ini!
Pengunaan Atap Seng
Apabila kamu gemar jalan-jalan, kamu pasti sering melihat banyak rumah yang menggunakan atap seng.
Ya, selain beton dan tanah liat, seng merupakan material yang penggunaanya populer di Indonesia.
Seng dibentuk dari material logam yang dipanaskan dan dibentuk sesuai dengan kebutuhannya.
Atap seng memiliki berbagai macam bentuk, yaitu bergelombang, balok, dan bergerigi.
Atap satu ini tidak begitu tebal, membuatnya fleksibel dan mudah dibentuk dan dipotong sesuai keinginan.
Kelebihan Atap Seng
1. Tidak Mudah Berkarat
Keunggulan paling terkenal dari atap seng adalah ketahanannya terhadap karat.
Bila dirawat dengan baik, atap seng dapat bertahan cukup lama di bawah hujan karena bahannya yang dicampur menggunakan logam galvalum.
Selain tahan karat, seng juga anti gores.
Walaupun sudah tergores, goresannya akan hilang dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu.
Baca Juga:
Pakai Kanopi Baja Ringan Kalau Ingin Hemat. Ini 6 Alasannya | Dilengkapi Daftar Harga
2. Pemasangannya Mudah
Karena bahannya yang fleksibel dan tidak begitu tebal, pemasangan atap seng lebih mudah dibandingkan dengan jenis atap lainnya.
Hanya cukup dengan di paku atau menggunakan bor, atap seng sudah bisa menempel pada kerangka atap dengan baik,
Kerangka yang biasanya digunakan untuk atap jenis ini adalah kayu.
Sebagai hasilnya, kamu bisa menghemat waktu pemasangan atap dan pembangunan rumah secara keseluruhan.
3. Ringan
Tidak seperti atap beton dan asbes, bobot atap seng terbilang jauh lebih ringan.
Hal ini akan memudahkan tukang bangunan memasangkan atap pada rumah tanpa bantuan mesin seperti pemasangan atap beton dan baja.
Walaupun ringan, seng merupakan material yang tidak mudah pecah, sehingga dapat melindungi rumah dari benturan benda-benda berat yang jatuh ke atasnya.
4. Eco-friendly
Seng dibuat menggunakan logam yang dilelehkan pada titik paling rendah.
Ini mengakibatkan waktu pembuatan yang singkat dan hematnya sumber energi yang digunakan.
Dengan menggunakan material seng sebagai bahan atap rumah, kamu sudah berkontribusi dalam penghematan energi di tanah air!
5. Mudah Ditemukan
Kamu dapat dengan mudah menemukan atap satu ini karena dijual hampir di seluruh toko material.
Harganya pun tidak begitu mahal, yaitu sekitar Rp60 sampai Rp70 ribu satu lembarnya untuk ukuran 2 meter x 80 cm, dengan ketebalan 0,22 mm.
Harga dan ukurannya variatif tergantung pada pabrik pembuat seng di masing-masing daerah.
Kekurangan Atap Seng
1. Berisik
Seng merupakan bahan pembangun rumah yang lumayan tipis, sehingga suara dari luar rumah akan terdengar ke dalam.
Seperti suara hujan, misalnya.
Rintikan hujan yang jatuh di atas atap seng dapat terdengar dengan jelas walaupun hujannya tidak begitu deras.
2. Panas
Seng merupakan material penghantar panas yang baik karena bahan utamanya yang dibuat dari logam.
Jadi, apabila di pakai di atas rumah, terik cahaya matahari akan terserap ke dalam dan membuat ruangan terasa pengap dan panas.
Untuk mengakali masalah ini, gunakan lapisan kedua yang terbuat dari asbes agar hawa panas dapat terisolir.
Kamu juga meningstal jendela pada setiap ruangan agar sirkulasi udara di rumah lebih lancar.
Kesimpulan: Apakah Benar Material Paling Tepat?
Pertanyaan di atas sebenarnya tidak bisa diterapkan pada semua rumah.
Seperti rumah yang berada di dataran tinggi, misalkan.
Karena karakteristiknya yang tidak tahan panas dan berisik, penggunaan atap seng sangat tidak dianjurkan di sini.
Daerah pegunungan cenderung memiliki curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan dataran rendah sehingga akan membuat rumah tidak nyaman.
Namun, apabila dipasangkan pada rumah di perkotaan, atap jenis ini bisa kamu gunakan sebagai pelindung rumah.
Baca Juga:
Perhatikan Kelebihan dan Kelemahan Atap Baja Ringan ini Sebelum Beli!
Semoga bermanfaat artikelnya ya, Sahabat 99!
Jangan lupa untuk pantau terus informasi penting seputar properti lewat Blog 99.co Indonesia.
Tak lupa, pastikan kamu menemukan properti idaman di www.99.co/id.