Gaya Hidup Kesehatan

Viral di Twitter, Ternyata Ini 5 Bahaya Susu Kental Manis yang Wajib Diwaspadai!

2 menit

Bahaya susu kental manis jika diberikan sembarangan kepada balita ternyata masih belum banyak dipahami oleh para orang tua di Indonesia. Bagaimana faktanya?

Mencuatnya isu bahaya susu kental manis ini berawal dari trendingnya tagar #BijakPakaiSusuKentalManis yang populer di Twitter.

Selama ini, susu kental manis (SKM) menjadi salah satu jenis minuman yang cukup banyak digemari.

Padahal, mengonsumsi sesuatu secara berlebihan sangat tak dianjurkan, begitupun ketika mengonsumsi susu kental manis.

Lebih menyedihkan lagi, banyak orang tua yang tak menyadari fakta ini lalu mereka memberikan susu kental manis kepada anak balitanya.

Padahal, produk susu kental manis sama sekali tak setara dengan susu pengganti ASI dan tak boleh diberikan kepada balita.

Bahaya Susu Kental Manis Bila Dikonsumsi Balita

bahaya susu kental manis

Sekitar bulan Desember 2018, empat orang balita di Kendari dilarikan ke rumah sakit setempat akibat gejala gizi buruk.

Dalam rilis berita VIVA disebutkan, penyebab keempat balita tersebut mengalami gizi buruk salah satunya karena orang tuanya memberikan susu kental manis.

Padahal, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 2018 lalu telah mengabarkan dengan tegas bahwa SKM bukanlah pengganti ASI.

Baca Juga:

Awas, Ini 11 Bahaya Mie Instan Bagi Kesehatan yang Tersembunyi di Balik Kelezatannya!

“SKM tidak ditujukan sebagai pengganti susu yang digunakan untuk pemenuhan gizi,” begitu salah satu bunyi imbauan BPOM seperti dikutip Kompas.com.

Hal tersebut dikarenakan kandungan-kandungan di dalam SKM yang tak sesuai untuk anak-anak karena kandungan gizinya yang sedikit.

Fakta di Balik Susu Kental Manis

Apakah susu kental manis (SKM) adalah produk susu yang sama?

Ternyata, SKM bukanlah susu melainkan minuman yang terbuat dari campuran gula dan susu.

Bahkan menurut fakta dari Kemenkes RI, kandungan susu dalam SKM hanya sekitar 20 persen saja dan sekitar 45-50 persennya adalah gula.

Dengan kandungan tersebut, SKM sebetulnya lebih tepat bila dijadikan pelengkap dan pemanis makanan beraroma susu.

Oleh karena itu, bila diberikan kepada balita efeknya justru akan merusak dan membahayakan kesehatan mereka.

Dampak Balita yang Mengonsumsi Susu Kental Manis Terlalu Banyak

Bahaya susu kental manis yang ditimbulkan bila terlalu sering dikonsumsi balita tidak main-main.



Kadar gula berlebih dalam SKM bisa mengakibatkan diabetes hingga obesitas pada anak-anak.

Bahkan, jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang bisa berisiko menurunkan sensitivitas insulin dalam tubuh.

Kemudian, SKM juga dapat merusak perkembangan gigi anak-anak balita yang masih berada dalam tahap pertumbuhan.

Oleh karena itu, bila memang ingin memberikan susu pengganti ASI pada balita, lebih baik gunakan susu sapi sebagai penggantinya.

5 Bahaya Susu Kental Manis bagi Kesehatan

susu kental manis

1. Banyak Mengandung Gula

Seperti sudah dibahas sebelumnya, SKM hanya mengandung sedikit susu.

Sebaliknya, SKM justru mengandung sekitar 50 persen gula yang tentunya sangat berbahaya bagi kesehatan.

2. Berbahaya bagi Anak-Anak

Salah besar jika hendak menjadikan susu kental manis sebagai asupan nutrisi untuk anak.

Pasalnya, kandungan di dalam SKM sangat sedikit dan tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi harian.

Alih-alih menyehatkan, memberikan susu kental manis terlalu sering justru akan merusak anak di masa depan.

3. Bahaya Susu Kental Manis bagi Gigi

Tingginya kandungan gula dalam SKM juga dapat merusak gigi.

Menurut para ahli gigi, jika tak langsung membersihkan gigi setelah mengonsumsi SKM, maka risiko kerusakan akan semakin cepat.

4. Timbulkan Obesitas

Gula sangat berdampak buruk bagi kesehatan, salah satunya yaitu dapat menimbulkan obesitas.

Asupan gula berlebih, terutama dari susu kental manis, akan membuat anak lebih mudah mengalami obesitas bahkan sejak dini.

5. Dapat Menyebabkan Diabetes

Menurut para ahli, tubuh memiliki toleransi konsumsi gula hanya 10 persen dari energi total.

Lebih dari itu, tubuh akan mengalami penurunan sensitivitas insulin dan peningkatan risiko diabetes.

Jika anak mengonsumsi dua gelas susu per hari, artinya asupan gulanya sudah melebihi batas harian yang dianjurkan.

Semakin sering, semakin besarlah risiko diabetesnya.

Baca Juga:

Pantas Dilarang Pemerintah, Ternyata Ini 5 Bahaya Minyak Goreng Curah bagi Kesehatan!

Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!

Jangan lupa bookmark Berita Properti 99.co Indonesia untuk informasi menarik lainnya.

Ingin cari properti? Pastikan untuk mencarinya di 99.co/id.



Elmi Rahmatika

Lulusan Sastra Inggris Universitas Pendidikan Indonesia yang suka menulis seputar gaya hidup dan sastra remeh-temeh. Sejak 2019 bergelut di dunia properti dan penulisan konten SEO di 99 Group. Di waktu senggang senang baca apa saja dan jalan-jalan.
Follow Me:

Related Posts