Kota Bandung membutuhkan ribuan unit rumah deret (rudet) untuk menata kawasan kumuh. Jumlah rudet saat ini dinilai kurang ideal.
Menurut catatan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Bandung, kawasan kumuh di Bandung mencapai 468,031 hektare.
Untuk menata kawasan kumuh tersebut, pemerintah Kota Bandung membangun proyek rumah deret yang saat ini terletak di kawasan Tamansari.
Hanya saja, Kabid Perumahan DPKP Kota Bandung Nunun Yanuati menilai kalau jumlah rudet masih jauh dari kata ideal.
Menurut Nunun, kebutuhan rudet atau rusun di Bandung mencapai 66 ribu unit. Adapun jumlah rudet atau apartemen rakyat di Kota Bandung baru sekitar 10 ribuan unit.
“Artinya, kita masih kurang sekitar 50 ribuan unit. Kita harus membangun lebih dari 10 rudet atau apartemen rakyat,” kata Nunun melansir detikcom.
Kota Bandung Butuh Ribuan Unit Rumah Deret
Meskipun menuai polemik, pembangunan rumah deret di Kota Bandung terus berjalan, seperti proyek rudet Tamansari yang akan rampung pada 2023.
Menurut Nunun, asumsi kalkulasi kebutuhan rudet disesuaikan dengan jumlah unit rudet Tamansari sebanyak 479 unit.
Sebelum dibangun rudet Tamansari, kawasan kumuh di wilayah ini dihuni 198 kepala keluarga (KK) dengan total 90 unit.
“Jadi kita masih butuh banyak. Rencana ke depan ada, cuma kita kan terbatas anggarannya. Kalau dilihat dari RTRW itu, ada 13 titik potensial,” ujar Nunun.
Terkait pembiayaan, Nunun mengatakan kalau sumbernya tidak hanya dari APBD.
Pihaknya siap bekerja sama dengan pihak lain.
Wilayah Kumuh Kota Bandung
Masih melansir detikcom, wilayah kumuh di Kota Bandung mencapai 468,031 hektare per tahun 2021 atau mengalami penurunan dari tahun 2020 seluas 491,947 hektare (ha).
Ada sejumlah keluruhan yang tercatat dengan kawasan paling kumuh di Kota Bandung.
Berikut luasan wilayah kumuh paling tinggi di Kota Bandung:
- Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Cicendo 37,43 ha
- Kelurahan Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap 33,54 ha
- Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay 30,85 ha
- Kelurahan Cijerah, Kecamatan Bandung Kulon 17,528 ha
- Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay 17,41 ha
- Kelurahan Babakan Ciparay, Kecamatan Babakan Ciparay 15,82 ha
- Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo 15,64 ha
- Kelurahan Kopo, Kecamatan Bojongloa Kaler 13,302 ha
- Kelurahan Pasirwangi, Kecamatan Ujungberung 10,987 ha
- Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler 10,41 ha
Sementara itu, ada 7 kecamatan dengan jumlah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tertinggi di Kota Bandung.
Kawasan tertinggi ada di Kecamatan Bojongloa Kidul sebanyak 425 rumah, disusul Bandung Kulon 386 rumah, dan Kecamatan Arcamanik 356 RTLH.
***
Semoga bermanfaat, Property People.
Pantau terus informasi menarik lainnya di Google News Berita 99.co Indonesia.
Kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com bagi kamu yang sedang mencari apartemen.
Temukan rekomendasi hunian terbaik, salah satunya L Avenue Office & Residence di Jakarta Selatan.
Cek sekarang juga dan dapatkan promo terbatas karena kami selalu #AdaBuatKamu.