Jakob Oetama meninggal dunia pada Rabu (9/9/2020) pukul 13.05 WIB di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta. Semasa hidupnya, ia menorehkan jejak pada bangunan-bangunan ikonik.
Pendiri Kompas Gramedia Grup, Jakob Oetama meninggal dunia pada hari Rabu (9/9/2020) pukul 13.05 WIB di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta.
Jurnalis senior Indonesia ini lahir di Borobudur, Magelang pada 27 September 1931 dan wafat di usia 88 tahun.
Jakob Oetama memulai karir di dunia jurnalistik sejak tahun 1955.
Dalam hidupnya, secara tak langsung Jakob menorehkan jejak-jejak berharga di beberapa bangunan ikonik.
Dilansir dari Kompas.com, berikut daftar beberapa bangunan yang diwariskan Jakob Oetama.
5 Warisan Bangunan Ikonik Dari Jakob Oetama
1. Allianz Tower
Pertama, ada Allianz Tower yang dibangun oleh Medialand.
Bangunan ikonik ini didesain dengan konsep ramah lingkungan oleh arsitek Budiman Hendropurnomo.
Ia merupakan sayap bisnis properti Kompas Gramedia yang dirancang mampu mengurangi jumlah energi panas matahari
Selain itu, Allianz Tower dirancang dengan dua rangkap kaca dan di bagian tengahnya terdapat udara yang mampu menahan panas serta suara bising.
2. Gedung Bentara Budaya
Warisan bangunan hemat energi yang ikonik lainnya dari Jakob Oetama adalah Bentara Budaya Jakarta (BBJ).
BBJ resmi dibuka pada 26 Juni 1986 oleh Jakob Oetama.
Di dalam BBB terdapat rumah tradisional Kudu yang dipindahkan dari wilayah aslinya Kauman, Indonesia.
Melansir dari Kompas, saat ini, BBJ menyimpan koleksi 573 lukisan dari berbagai pelukis terkenal, seperti S Sudjojono, Hendra Gunawan, Affandi, Basoeki Abdullah, dan lain-lain.
Selain itu, kompleks ini juga menyimpan koleksi 625 keramik dari berbagai dinasti, mulai dari Dinasti Yuan, Dinasti Tang, Dinasti Sung, dan Dinasti Ching. Ada pula koleksi keramik lokal dari Singkawang, Cirebon, Bali, dan Plered.
Baca Juga:
Bangunan Di Film Disney Ini Ternyata Ada Di Dunia Nyata. Penampakan Aslinya Fantastis!
3. PK Ojong – Jakob Oetama Tower
Bangunan ikonik ini juga menerapkan desain pasif serta double skin façade seperti pendahulunya, New Media Tower.
Gedung PK Ojong -Jakob Oetama Tower ini terdiri dari 19 lantai dengan tinggi 80 meter di atas lahan seluas 42.500 meter persegi.
Sirkulasi udara menjadi perhatian pada bangunan ini, sehingga terdapat beberapa cerobong yang memanfaatkan perbedaan tekanan udara.
Sehingga tak memerlukan exhaust fan.
4. Menara Kompas
Bangunan ikonik lainnya hasil warisan Jakob Oetama adalah menara kompas yang menjulang setinggi 138 meter.
Fasadnya dibangun secara berlapis dan berkontur layaknya kode komputer.
Menara Kompas dirancang oleh arsitek Budiman Hendropurnomo dari Arsitek Duta Cermat Mandiri.
Ia mengaku membangun Menara Kompas layaknya sebuah pena yang dilindungi oleh fasad berlapis.
Fungsi utama fasad berlapis ini bertujuan untuk memberikan layaknya lembaran koran berlapis yang menjadi keindahan arsitektur.
Desain bangunan ikonik ini berhasil mengurangi paparan sinar matahari langsung ke dalam gedung hingga 40 persen.
5. New Media Tower
Gedung ini berdiri di atas lahan seluar 32.600 meter persegi yang merupakan bagian dari kampus Universitas Multimedia Nusantara dengan konsep hemat energi.
Konsepnya bisa mengontrol panas dan sinar matahari, sehingga meminimalisir penggunaan pendingin ruangan.
Selain itu, gedung ini juga memaksimalkan konservasi air dengan mendaur ulang air limbah untuk digunakan kembali serta menangkap air hujan sehingga tidak terbuang percuma.
Pengaplikasian konsep hemat energi membuahkan beberapa penghargaan, antara lain Penghargaan Efisiensi Eneergi Nasional (PEEN) 2013, Energy Efficient Building kategori Tropical Building pada ajang ASEAN Energy Award 2014, Outstanding Achievement pada untuk kategori Sustainable Development pada ajang REI Awards 2016.
***
Semoga artikel ini dapat memberikan informasi menarik untukmu, ya
Kunjungi Berita Properti 99.co Indonesia untuk membaca informasi seputar properti lainnya.
Sedang mencari properti di Calistha Dago Residence? Cari saja lewat situs www.99.co/id.