Untuk mengantisipasi kerusakan akibat gempa, kontraktor perlu membuat bangunan tahan gempa yang sesuai dengan standar keamanan mumpuni. Adapun, hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatannya bisa kamu simak dalam uraian berikut.
Tak dipungkiri, Indonesia memanglah negara yang dikelilingi ring of fire (cincin api), sehingga rawan mengalami kerugian akibat bencana alam.
Karena itu, masyarakat disarankan memilih konstruksi tahan gempa ketika akan membangun hunian atau bangunan lainnya.
Pasalnya, konstruksi tahan gempa bisa memperkecil kerugian yang diderita dan bisa memberikan keamanan lebih.
Kemudian, salah satu penyebab kerusakan yang terjadi akibat bencana gempa adalah struktur bangunan yang tidak sesuai dengan standar keamanan gempa bumi.
Tak hanya menyebabkan kerugian materiil, kerusakan bangunan akibat gempa juga bisa memakan banyak korban.
Bencana alam memang sulit dihindarkan dan dihentikan, tetapi dampaknya bisa diminimalkan, kok!
Nah, untuk meminimalkan kerugianya, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah membuat bangunan tahan gempa.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membuat bangunan tersebut!
Pengertian Bangunan Tahan Gempa
Bangunan tahan gempa adalah konstruksi yang bisa merespons gempa, dengan sikap bertahan dari keruntuhan dan bersifat fleksibel untuk meredam getaran gempa.
Selain itu, bangunan ini dirancang dan diperhitungkan secara analisis, baik kombinasi beban, penggunaan material, dan penempatan massa strukturnya.
Karakteristik Bangunan Tahan Gempa
Ciri-ciri fisik konstruksi tahan gempa yaitu
- memiliki struktur sistem penahan gaya dinamik gempa,
- memiiki sistem penahan gempa, dan
- konfigurasi strukturnya memenuhi standar tahan gempa.
Bila ingin membuat konstruksinya, kamu perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan perusahaan jasa arsitek berpengalaman sehingga hasilnya bisa maksimal.
Prinsip Dasar Bangunan Tahan Gempa
1. Bobot Bangunan Ringan
Bahan bangunan yang dipilih harus memiliki beban yang ringan, khususnya untuk konstruksi atap sebagai penutup bangunan bagian atas.
Pasalnya, bangunan dengan material yang lebih berat akan menimbulkan risiko runtuh yang lebih besar saat terjadi gempa bumi.
Penggunaan material seperti galvalum untuk atap, bata ringan, baja ringan, dan beton bertulang menjadi pilihan yang tepat untuk membuat konstruksi tahan gempa.
2. Struktur Sederhana
Struktur bangunan yang sederhana, kompatibel, dan simetris dipercaya bisa menahan beban yang lebih besar dibandingkan bangunan berstruktur kompleks.
Hal ini menjadi tantangan para arsitek dan desainer bangunan, karena harus mampu menyeimbangkan antara estetika dengan fungsinya sebagai konstruksi tahan gempa.
3. Tinggi Bangunan Tahan Gempa
Baiknya, tinggi bangunan tidak melebihi empat kali lebar bangunan.
Denah bangunan juga sebaiknya sederhana dan berbentuk lingkaran atau segi empat.
4. Dibangun dengan Struktur Beton Bertulang
Struktur beton bertulang adalah struktur yang paling banyak digunakan untuk membuat konstruksi tahan gempa.
Selain itu, beton bertulang merupakan struktur monolit yang dijual dengan harga lebih murah dibandingkan struktur baja dan komposit.
Elemen-elemen tersebutlah yang membuat struktur ini mampu memikul beban konstruksi tahan gempa.
5. Fondasi Bangunan Tahan Gempa
Sebagai struktur paling bawah, fondasi merupakan struktur yang sangat penting untuk menyalurkan beban dari atas ke bawah.
Dengan demikian, fondasi wajib dibuat di dalam tanah keras dan stabil dengan minimal kedalaman 60-75 cm.
Pembangunan fondasi sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut:
- Ditempatkan pada tanah yang stabil
- Terhubung dengan sabuk fondasi (sloff)
- Diberi lapisan pasir yang berfungsi meredam getaran
- Sloff harus terkait kuat pada fondasi dan tidak diletakkan terlalu dekat dengan dinding
Material Penting pada Bangunan Tahan Gempa
1. Fondasi
Fondasi adalah bagian terpenting dari struktur konstruksi.
Bagian konstruksi bangunan ini berada paling bawah dan berfungsi menyalurkan beban ke tanah.
Dengan begitu, fondasi harus diletakkan ke tanah dengan keras.
Kedalaman minimum untuk pembuatan fondasi sendiri adalah 60 hingga 80 cm.
2. Beton
Material ini sangat umum digunakan pada bangunan.
Namun pada konstruksi tahan gempa, beton harus dibuat kokoh dengan standar baku sehingga keamanannya lebih terjamin.
3. Beton Bertulang
Beton bertulang merupakan bagian penting dalam membuat rumah tahan gempa.
Material beton bertulang menjadi primadona konstruksi karena memiliki daya tahan yang sangat baik terhadap air dan juga api.
Umumnya saat terjadi bencana alam, material beton yang padat mampu melindungi tulangan pada beton bertulang sehingga kerusakan hanya akan terjadi pada bagian permukaan saja.
***
Semoga informasinya bermanfaat ya, Sahabat 99.
Jangan lupa, pantau terus informasi penting seputar properti lewat Berita Properti 99.co Indonesia.
Cari properti idamanmu hanya di 99.co/id, ya!
Kamu akan menemukan beragam pilihan menarik, seperti Apartemen Tangcity!