Gaya Hidup Kesehatan

Benjolan di Belakang Telinga Tanda Penyakit Berbahaya? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!

4 menit

Benjolan di belakang telinga bisa disebabkan oleh banyak hal. Kondisi ini tidak bisa dianggap sepele karena bisa menjadi tanda penyakit berbahaya. Pelajari lebih jauh di sini!

Benjolan di belakang telinga termasuk salah satu kondisi yang cukup umum.

Meski penyebabnya tidak terlalu berbahaya, benjolan yang tumbuh di belakang telinga bisa mengancam kesehatan jika tidak ditindak.

Ini merupakan tanda bahwa ada masalah pada telinga, hidung, atau tenggorokan yang menyebabkan pembengkakan.

Lalu, bagaimana cara kita mengobati benjolan tersebut?

Langkah pertama adalah dengan mempelajari penyebab pembengkakan.

Setelah tahu, kamu akan lebih mudah merawat benjolan sampai sembuh.

Berikut adalah penyebab benjolan pada bagian belakang telinga.

Penyebab Benjolan di Belakang Telinga. Apakah Berbahaya?

1. Infeksi Virus atau Bakteri

bakteri penyebab benjolan di belakang telinga

Penyebab benjolan di belakang telinga paling umum adalah infeksi virus atau bakteri di sekitar area belakang kepala.

Contoh virus yang dapat menginfeksi bagian belakang telinga adalah Epstein-Barr, atau Mononukleosis infeksius.

Virus cacar air dan campak juga bisa menyebabkan kondisi yang sama, walaupun ukuran benjolannya cenderung lebih kecil.

Sementara itu, bakteri yang bisa menyebabkan benjolan tidak jauh berbeda dari bakteri yang menyebabkan jerawat.

Kok, jerawat bisa membesar seperti benjol?

Rupanya, hormon dan minyak pada rambut yang menempel pada jerawat membuatnya tumbuh lebih besar setiap harinya.

Apabila setelah diperiksa ternyata penyebabnya adalah jerawat, kamu bisa mengatasinya langsung dengan obat jerawat resep dokter atau apotek.

2. Otitis Media dan Interna

Otitis media adalah infeksi yang terjadi pada telinga bagian tengah, lebih tepatnya lagi adalah rongga yang terletak di belakang gendang.

Kondisi ini menyebabkan penumpukan cairan di belakang telinga sehingga terjadilah pembengkakan yang terasa sakit.

Penyakit otitis media yang tidak diatasi dengan segera dapat menyebabkan infeksi ke dalam telinga.

Kamu bisa-bisa terancam kehilangan indra pendengar kamu dalam jangka waktu yang tepat.

Apabila pembengkakan di belakang telinga pecah dan berbau, segeralah periksakan ke dokter THT.

Pasalnya, benjolan yang pecah bisa menimbulkan bebauan tidak sedap dan menyebabkan gatal-gatal.

Ingat, pencegahan awal lebih baik dari pada mengobati!

3. Abses

Penyebab benjolan di belakang telinga selanjutnya adalah abses.

Abses adalah kondisi benjolan yang berisi nanah karena disebabkan oleh infeksi kuman.

Nanah yang dihasilkan tubuh merupakan produksi dari sel darah putih yang berlebihan.

Sel darah putih yang menumpuk kemudian akan bertemu dengan bakteri dan menyebabkan benjolan kecil.

Benjolan tersebut bisa membesar jika semakin lama dibiarkan.

Upayakan untuk tidak memegang benjolan sama sekali, karena nanah yang keluar dari hasil pembengkakan bisa menyebabkan gatal-gatal.

4. Mastoiditis

mastoiditis penyebab benjolan di belakang telinga

sumber: mahavirenthospital.com

Sahabat 99, kamu sudah tahu apa itu mastoiditis?

Mastoiditis adalah peradangan yang terjadi pada tulang mastoid.

Tulang mastoid merupakan tulang yang berada di bagian belakang telinga dan berperan sebagai penangkap suara.

Tanda pembengkakan disebabkan oleh mastoiditis adalah sakit kepala yang disertai dengan nanah yang keluar pada benjolan di belakang telinga.

Mastoiditis merupakan hasil dari penyakit otitis media yang tidak segera diobati.

Infeksi yang menyerang tulang bisa menyebar dan menyebabkan rasa sakit ke seluruh kepala sampai kehilangan pendengaran.

Peradangan yang disebabkan oleh mastoiditis juga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Badan kamu akan terasa lebih gampang lelah dan tidak berenergi karena kekurangan sel darah putih.

5. Kista Sebasea

Pembengkakan pada area belakang telinga juga bisa disebabkan oleh kista sebasea.

Kista sebasea adalah jenis benjolan non-kanker yang muncul di bawah kulit.

Kondisi ini biasanya terjadi di area kepala, termasuk leher, telinga, dan dada.

Jenis kista ini menginfeksi kelenjar sebaceous yang berperan sebagai produsen minyak untuk rambut dan kulit.

Infeksi tersebut menyebabkan kelenjar sebaceous untuk memproduksi lebih banyak minyak di dalam kulit, sehingga akhirnya menimbulkan benjolan.



Berbeda dengan mastoiditis, kasus kista atau benjolan di belakang telinga tidak sakit.

Hal yang dirasakan biasanya adalah rasa pegal linu pada leher dan telinga yang mendengung.

6. Limfadenopati

Limfadenopati merupakan penyebab terjadinya benjolan di telinga selanjutnya.

Limfadenopati adalah sebuah kondisi di mana bagian telinga membengkak karena infeksi, peradangan, atau kanker.

Bagian yang membengkak biasanya adalah area belakang atau bawah telinga.

Pembengkakan terjadi karena infeksi getah bening yang terdapat pada leher, punggung, telinga, dan bawah lengan.

Selain itu, ada juga kemungkinan bahwa pembengkakan terjadi karena sel darah putih hendak melawan infeksi.

Tubuh mengirimkan sel darah putih pada bagian terinfeksi, sehingga areanya terlihat memutih dan tentu saja membengkak.

7. Lipoma

penyakit lipoma

Lipoma adalah benjolan di belakang telinga yang tumbuh karena lemak berlebih.

Sebenarnya, tempat benjolan tidak selalu ada di belakang telinga.

Namun, dalam kebanyakan kasus, benjolannya muncul di belakang telinga karena areanya yang jarang terekspos.

Lipoma tidak mudah dideteksi.

Ukuran benjolan awal lipoma biasanya kecil dan tidak bisa dirasakan oleh tangan.

Namun, seiring berjalannya waktu, lemak yang menumpuk bisa mengakibatkan ukuran benjolan yang membesar.

8. Kanker

Inilah mengapa kita tidak boleh menyepelekan benjolan pada bagian belakang telinga.

Benjolan yang kamu rasakan bisa saja disebabkan oleh kanker nasofaring.

Selain terjadi pada bagian belakang telinga, kanker nasofaring juga bisa menyerang area tubuh lain, seperti tenggorokan atau leher.

Kanker nasofaring tidak bergejala pada tahap awal.

Penderita kanker tidak akan merasakan apa pun sampai mereka mengetahui benjolan pada telinga.

Akan tetapi, jika dibiarkan, kanker ini bisa menimbulkan beragam komplikasi dan gejala menyakitkan, seperti

  • nyeri telinga;
  • nyeri pada rahang, leher, pundak, dan punggung;
  • kesulitan bernapas jangka panjang;
  • penyakit flu yang susah disembuhkan;
  • gangguan pendengaran;
  • telinga mendengung;
  • munculnya seriawan pada bibir atau mulut yang susah sembuh;
  • radang tenggorokan;
  • suara serak atau hilang;
  • penurunan nafsu makan; dan
  • penurunan berat badan secara drastis.

Cara Mengatasi Benjolan di Telinga

cara mengatasi benjolan di belakang telinga

sumber: mommyasia.id

Satu-satunya cara mengatasi benjolan di telinga adalah dengan memeriksakan diri ke dokter.

Alasannya, benjolan pada telinga sering kali tidak bisa kita deteksi tanpa bantuan alat rumah sakit dan tenaga medis profesional.

Kita tidak bisa langsung meramu obat menggunakan bahan-bahan alami, kecuali sudah dianjurkan oleh dokter THT.

Sebelum kamu pergi ke dokter, pastikan kamu sudah menyiapkan analisis benjolan.

Sampaikan apa yang kamu rasakan, mulai dari rasa sakit yang timbul, letak benjolan, sampai waktu pertama kali benjolan muncul.

Selain itu, dokter juga perlu mengetahui gejala-gejala yang kamu rasakan untuk mendeteksi penyakit lebih mudah.

Sebagai contoh, jika benjolan terasa lunak, mudah bergerak, dan tidak sakit ketika dipegang, ada kemungkinan besar disebabkan oleh lipoma.

Sementara itu, benjolan yang terasa sakit ketika disentuh kemungkinan besar hanyalah jerawat yang membengkak dan tidak diobati dengan benar.

Perhatikan pula kondisi aneh yang kamu rasakan berbarengan dengan benjolan.

Apabila badan kamu menggigil, suhu tubuh meningkat, dan disertai dengan batuk-batuk karena radang, jangan buang-buang waktu dan langsung pergi ke dokter.

***

Semoga ulasan di atas bermanfaat ya, Sahabat 99…

Jangan lupa untuk pantau terus informasi penting dan menarik seputar properti lainnya lewat Berita 99.co Indonesia.

Apabila kamu sedang bingung mencari rumah kece yang nyaman seperti Cluster Thomson, langsung saja kunjungi 99.co/id, ya!



Samala Mahadi

Editor 99 Group
Lulusan Sastra Inggris Maranatha Christian University, Samala adalah seorang editor di 99 Group dari tahun 2021. Berpengalaman menulis di bidang properti, lifestyle, dan fashion. Hobi termasuk menulis dan segala hal berbau literatur dan Paleontologi.

Related Posts