Berita Berita Properti

Biaya Tinggal di Apartemen dan Rumah Tapak. Siapa Paling Ramah di Dompet?

3 menit

Apakah biaya tinggal di apartemen lebih besar dibandingkan dengan rumah tapak? Jawaban selengkapnya dapat kamu temukan di bawah ini!

Zaman sekarang, pilihan jenis hunian sangat beragam.

Paling populer adalah model hunian rumah tapak, dan hunian vertikal seperti apartemen.

Keduanya tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Apalagi dalam konteks biaya sehari-hari, baik rumah tapak dan apartemen, akan membutuhkan pengeluaran tersendiri.

Pada artikel kali ini, 99.co Indonesia akan mencoba memberikan gambaran besar, perihal biaya tinggal di apartemen dan rumah tapak.

Gambaran biaya ini berasal dari wawancara milenial yang tinggal di apartemen serta rumah tapak.

Pertama May, milenial yang kini tinggal di apartemen bersama sang kakak.

Ia akan menceritakan soal gambaran besar biaya tinggal di apartemen.

Sementara di rumah tapak, kami berbincang dengan Anisa Gitta Pratiwi yang merupakan pengantin baru dan kini tinggal bersama suaminya.

Lewat paparan di bawah, kami akan menguraikan biaya tinggal di apartemen dan rumah tapak dari pandangan keduannya.

Yuk, langsung saja disimak!

Biaya Tinggal di Apartemen dan Rumah Tapak. Siapa Paling Murah?

apartemen vs rumah

s1homes.com

1. Biaya Terbesar

Kami langsung menanyakan perihal beban biaya terbesar yang kerap dirasa oleh penghuni apartemen dan rumah tapak.

Bagi May, pengeluaran terbesar yang ia lihat sejauh ini adalah soal pemeliharaan.

Terlebih unit apartemen yang kini di tempatnya dibeli sendiri.

“Biaya pemeliharaannya. Ini kalau beli sendiri, kalau sewa kurang tahu.”

“Kalau biaya pemeliharaannya dan listriknya dibagi dengan teman satu unit, tentu lebih murah. Kalau sewa juga tentunya bisa dibagi dengan teman yang tinggal bareng,” ungkap May.

Bagi Anisa, ia merasa bahwa kebutuhan makan dan dapurlah yang menghabiskan biaya terbesar.

“Biaya makan dan kebutuhan dapur,” tegas perempuan yang biasa disapa Ica ini.

Selain itu, Anisa menambahkan, jumlah penghuni akan berpengaruh terhadap pengeluaran bulanan.

Ia lalu memberikan contoh, jika dalam sebuah keluarga ada anak, beban biaya akan kian membengkak.

“Contoh kalau udah punya anak, otomatis pengeluaran akan bertambah untuk biaya kebutuhan anak, mulai dari makanannya, pakaian, perawatannya, apalagi kalau anak udah mulai sekolah,” tutur Anisa.

2. Rata-Rata Biaya yang Dikeluarkan

Bila dirata-rata, biaya kebutuhan per bulan di rumah tapak untuk keperluan sehari-hari adalah Rp1.5 juta.

Hal itu diungkapkan oleh Anisa.

“Rata-rata biaya per bulan untuk keperluan rumah kurang lebih Rp1.500.000.”

Ia lalu merinci, kebutuhan tersebut untuk membayar makan sehari-hari, dapur, wifi, listrik, BPJS, sedekah, sampai iuran RT.

Sementara May mengaku, pengeluaran per bulan di unit apartemen yang kini ia diami mencapai Rp1 juta bahkan bisa lebih.



Namun demikian, ia mengatakan jika tinggal di apartemen membutuhkan banyak biaya dibanding tinggal di rumah tapak.

“Tinggal di apartemen menghabiskan lebih banyak biaya daripada tinggal di rumah,” jelas May.

tinggal di apartemen vs rumah

positiverealestate.com.au

3. Tingkat Kenyamanan

Mengenai tingkat kenyamanan, baik apartemen dan rumah tapak jelas memiliki kelebihan masing-masing.

May yang kini tinggal di apartemen Kota Bandung ini mengatakan, ia merasa biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar dibanding tinggal di rumah tapak.

Selain itu, aktivitasnya pun cukup terbatas jika tinggal di apartemen.

“Walaupun nggak ikutan bayar, tapi rasanya lumayan kerasa mahal. Terus harus ngebatasin aktivitas karena takut ngeganggu penghuni lain.”

“Belum lagi kalau ada penghuni yang ribut kaya lari-lari, itu suaranya bisa kedengeran sampai ke bawah,” ungkap May.

Bagi Anisa sendiri yang memiliki rumah di daerah Ciwastra, Kota Bandung, menjelaskan, selama ini ia tidak menemui kendala berarti dan merasa nyaman-nyaman saja.

“Sejauh ini belum ada kekurangan yang dirasakan, karena dari lingkungan tetangga di sini ramah-ramah dan bikin nyaman,” urai Anisa.

4. Biaya Tak Terduga

Baik tinggal di apartemen atau rumah tapak, May dan Anisa sepakat, jika ada saja biaya yang tak terduga menghampiri.

Misalnya di rumah tapak, Anisa mengatakan, biaya tak terduga untuk perbaikanlah yang sudah pernah ia rasakan.

“Contohnya baru-baru ini karena cuaca sekarang lagi sering banget hujan, rumah tiba-tiba bocor padahal sebelumnya gak pernah bocor sama sekali. Dan akhirnya harus ngebenerin yang bocor ini, belum lagi kalau ada kerusakan barang lainnya, contohnya kulkas, AC, TV, ya kurang lebih sama kaya di apartemen,” tutur Anisa.

Seia-sekata dengan Anisa, May pun mengatakan hal serupa…

Jika perbaikan di dalam unit kerap membutuhkan biaya tak terduga.

“Lebih ke biaya buat perbaikan, sih. Kaya masa teknisi yang dateng ngga dikasih apa-apa pas ngebenerin sesuatu,” tambah May.

***

Biaya di atas adalah gambaran besarnya saja, tapi dapat dijadikan patokan sebelum kamu memutuskan untuk memilih apartemen atau rumah sebagai tempat bernaung.

Semoga bermanfaat, Sahabat 99.

Baca ulasan menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Gateway Park of LRT City bisa jadi opsi untuk dapatkan apartemen mewah di daerah Jatibening, Bekasi.

Informasi lebih lanjut, silakan pantau di www.99.co/id dan rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Cek sekarang juga!



Insan Fazrul

Sejak kuliah sudah aktif menulis di Pers Kampus. Usai lulus, Insan menjadi penulis lepas yang fokus dengan topik gaya hidup dan sepak bola. Kini, menulis di 99 Group dengan membahas properti, pendidikan, gaya hidup, hingga teknologi.
Follow Me:

Related Posts