Berita Berita Properti

Masih Dipercaya, Bisnis Properti Singapura Naik 20% di Kuartal 1/2020

2 menit

Di tengah halai-balai kondisi perekonomian dunia akibat virus corona, bisnis properti di Singapura ternyata menunjukan kenaikan signifikan. Apa penyebabnya?

Berdasarkan catatan, penjualan properti residensial di Singapura bertumbuh sebanyak 20 persen pada kuartal I/2020.

Salah satu alasan utamanya yakni karena masih tingginya tingkat kepercayaan pembeli terhadap properti.

Apalagi, di Singapura selama kuartal I mencatat ada cukup banyak unit hunian baru yang diluncurkan.

Tampaknya, meskipun ketidakpastian kondisi ekonomi akibat pandemi corona tidak menyurutkan minat pembeli terhadap bisnis properti.

Bisnis Properti Masih Dianggap Pilihan Investasi Menjanjikan

Riset Huttons Asia mencatat, terdapat sebanyak 620 unit hunian baru yang berhasil dijual pada Januari 2020.

Angka ini naik 15,2 persen dibanding Desember 2019 dan naik 43,2 persen dibandung setahun sebelumnya.

Sebanyak 589 unit dari 620 unit yang diluncurkan bulan Januari terletak di Core Central Region, seperti The Avenir, Leedon Green, dan Van Holland.

Sementara pada Februari, terdapat 933 unit baru atau naik 57,4 persen dari bulan sebelumnya dan 114,5 persen dari tahun sebelumnya.

Masih menurut Huttons Asia, angka penjualan bulan Januari tersebut bahkan tercatat sebagai penjualan bulanan tertinggi dalam enam tahun terakhir.

Baca Juga:

5 Tips Agar Investasi Saham Tetap Lancar & Aman Di Tengah Wabah Corona

“Ini bulan ke enam penjualan bulanan hunian di Singapura melebihi jumlah yang diluncurkan,” papar Sze-Teck Lee, Director dan Head of Research Huttons Asia seperti dikutip Bisnis dari Bloomberg (Senin (20/4).

Jika tak terbentur perayaan Tahun Baru Imlek dan keterbatasan pasokan baru, diperkirakan angka tersebut bisa jauh lebih tinggi.

Bisnis Properti di Pasar Sekunder Alami Penurunan

Sementara itu, bisnis properti di pasar sekunder mengalami penurunan pada kuartal I/2020.



Tercatat, angka penurunan mencapai 20 persen dibanding kuartal sebelumnya.

Selain itu, dari segi harga pun ikut mengalami penurunan hingga 1,2 persen.

“Melihat kondisi perekonomian dan pekerjaan yang mulai memburuk pada kuartal I/2020, para penjual properti siap huni di pasaran dan segmen rumah tapak bersedia melepas huniannya dengan keuntungan kecil,” tambah Lee.

Pembelian Hunian dari Warga Negara Asing Alami Penurunan

Senasib sepenanggungan, penjualan properti terhadap warga negara asing juga alami penurunan baik di segmen baru ataupun seken.

Meskipun begitu, angka penurunan ini tidak terlalu signifikan yakni hanya 1 persen.

Menurut catatan Huttons Asia, salah satu penyebabnya adalah karena adanya pembatasan perjalanan dan kunjungan dari luar.

Dengan adanya aturan circuit breaker yang diterapkan pemerintah Singapura, pasar properti pada kuartal II/2020 diprediksi masih terdampak Covid-19.

“Jangka waktu terdampaknya akan terlihat dari seberapa lama aturan circuit breaker ini diterapkan dan seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh aktivitas perekonomian Singapura untuk kembali bangkit,” tutup Lee.

Baca Juga:

Akhir Wabah Corona Di Berbagai Negara Menurut Prediksi. Indonesia Juga!

Tetap waspada di manapun berada ya, Sahabat 99!

Daripada disimpan dan dibaca sendiri, mending share artikel ini ke media sosial yuk.

Jangan lupa baca berita properti menarik lainnya hanya di 99.co Indonesia ya.

Mau jual rumah mudah untuk siasati kesulitan ekonomi di tengah pandemi corona?

Yuk langsung saja kunjungi 99.co/id dan daftarkan unit jualanmu sekarang juga!



Elmi Rahmatika

Lulusan Sastra Inggris Universitas Pendidikan Indonesia yang suka menulis seputar gaya hidup dan sastra remeh-temeh. Sejak 2019 bergelut di dunia properti dan penulisan konten SEO di 99 Group. Di waktu senggang senang baca apa saja dan jalan-jalan.
Follow Me:

Related Posts