Berita Ragam

Kisah Buku Paling Berbahaya di Dunia. Sekali Buka, Meregang Puluhan Nyawa!

2 menit

Buku paling berbahaya di dunia ternyata bukan artefak berbau mistis. Tampilannya bahkan normal seperti buku lainnya. Lalu, apa yang membuatnya berbahaya? Temukan jawabannya di sini!

Membaca buku merupakan aktivitas favorit banyak orang.

Ya, menurut sains, mengisi waktu luang dengan membaca buku dapat memperkaya pengetahuan dan menenangkan pikiran.

Akan tetapi, bagaimana jadinya kalau membaca buku malah membawa malapetaka besar?

Alih-alih hati senang dan otak tenang, yang ada nyawa meregang.

Itulah yang terjadi pada puluhan orang di Amerika Serikat pada tahun 1800-an.

Apa sebenarnya yang terjadi?

Bagaimana sebuah buku bisa membunuh puluhan orang dengan seketika?

Simak pembahasan buku paling berbahaya di dunia pada artikel di bawah ini!

Buku Paling Berbahaya di Dunia: Shadows from the Walls of Death

Shadows from the Walls of Death

sumber: atlasobscura.com

Bukan, buku Shadows from the Walls of Death bukan merupakan buku sihir voodoo yang bisa mencelakai penggunanya.

Sejatinya, buku tersebut merupakan karya seorang arsitek bernama Dr. Robert M. Kedzie yang dipublikasikan pada tahun 1874.

Buku karangan Dr. Kedzie itu berisi wallpaper dinding yang dipakai oleh masyarakat Amerika Serikat pada zaman dulu.

Shadows from the Walls of Death memiliki 100 halaman.

Menurut para peneliti, 87 dari 100 halaman pada buku itu beracun dan sangat mematikan bagi siapa pun yang memegangnya.

Buktinya, puluhan warga Amerika Serikat meninggal dunia karena kontak langsung dengan halaman-halaman buku itu.

Setelah diselidiki, wallpaper pada buku paling berbahaya di dunia itu ternyata mengandung arsenik.

Arsenik adalah senyawa aktif yang dapat meracuni tubuh.



Zatnya bisa tersebar lewat udara, bersentuhan tangan, atau masuk ke sistem pencernaan.

Arsenik juga terkenal sebagai salah satu zat yang dipakai para pembunuh bayaran untuk membunuh dan meracuni targetnya.

Dr. Kedzie sebenarnya mengetahui fakta ini.

Justru, buku Shadows from the Walls of Death ia ciptakan untuk mendokumentasikan wallpaper zaman dulu yang berbahaya.

Sayangnya, buku paling berbahaya itu sempat pindah tangan tanpa adanya peringatan, sehingga merenggut nyawa.

Bukunya Masih Tersimpan di Perpustakaan

buku Shadows from the Walls of Death

sumber: spartanideas.msu.edu

Setelah mengetahui isu buku mematikan bukanlah isapan jempol belaka, banyak perpustakaan yang membakar buku Dr. Kedzie.

Bukunya dibawa ke lab dengan hati-hati dan dibakar tanpa sisa.

Hal ini dilakukan demi mencegah adanya korban yang berjatuhan dari buku Shadows from the Walls of Death.

Menurut Atlas Obscura, dari 100 buku yang dikirimkan ke perpustakaan, hanya 4 yang “selamat'” dari lahapan api.

Dua dari empat buku berada di University of Michigan.

Setiap lembarannya dibungkus menggunakan plastik sebagai langkah pencegahan penyebaran senyawa arsenik.

Sementara itu, 2 buku lainnya disimpan di tempat rahasia.

***

Semoga artikelnya bermanfaat ya, Sahabat 99…

Jangan lupa untuk pantau terus informasi terkini dan menarik lainnya lewat Berita 99.co Indonesia.

Apabila kamu sedang mencari rumah nyaman dan jauh dari bahaya seperti Familia Urban, langsung saja kunjungi 99.co/id, ya!



Samala Mahadi

Editor 99 Group
Lulusan Sastra Inggris Maranatha Christian University, Samala adalah seorang editor di 99 Group dari tahun 2021. Berpengalaman menulis di bidang properti, lifestyle, dan fashion. Hobi termasuk menulis dan segala hal berbau literatur dan Paleontologi.

Related Posts