Soal Hukum Newton sering dijumpai oleh siswa, terutama bagi pelajar yang bergulat di bidang fisika dan matematika. Pelajari ketiga bunyi hukum dan penerapannya hanya di sini. Lengkap!
Sahabat 99, apakah kamu sudah tahu apa itu Hukum Newton atau Newton’s Law of Motion?
Menurut Ensiklopedia, Hukum Newton adalah hukum yang menggambarkan hubungan antara gaya dan gerak sebuah benda.
Seperti namanya, hukum ini ditemukan oleh ilmuwan asal Inggris bernama Sir Isaac Newton.
Hukum gerak benda ini pertama kali dipublikasikan lewat buku Philosophiae Naturalis Principia Mathematica di tahun 1687.
Semenjak itu, rumus hukumnya sering dipakai banyak ilmuwan dalam penelitian-penelitian besar.
Newton’s Law of Motion memiliki 3 bunyi.
Mari kita pelajari secara lengkap di bawah ini.
Bunyi 3 Hukum Newton. Para Pelajar Wajib Ingat!
1. Hukum I
Menurut buku Philosophiae Naturalis Principia Mathematica, berikut adalah bunyi Hukum Newton I.
“Semua benda akan mempertahankan keadaan diam atau gerak lurus yang beraturan, kecuali ada gaya yang bekerja untuk mengubah benda tersebut.”
Menurut bunyi hukum di atas, apabila sebuah benda bernilai 0, benda yang dari awal sudah diam akan tetap diam.
Hukum yang sama berlaku untuk benda bergerak.
Benda tersebut akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan.
Hukum ini disebut dengan hukum kelembaman atau inersia.
Contoh penerapan ini bisa dilihat dari mobil yang melaju dengan kencang.
Jika mobil tersebut berhenti mendadak, pengemudi akan terlempar ke luar.
Dalam persamaan matematika, rumus hukum Newton I ditulis menjadi ∑F = 0 atau resultan gaya (kg m/s2).
2. Hukum II
Hukum kedua Newton berbunyi:
“Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah gaya, atau resultan gaya, yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massanya.”
Dari bunyi hukum di atas, dipahami bahwa kelajuan benda akan bertambah jika diberi gaya total arah.
Gaya total arah tersebut tentunya harus sama dengan arah gerak benda.
Contoh penerapan hukum kedua Newton pada kehidupan sehari-hari bisa dilihat ketika kita pindahan.
Furnitur raksasa seperti lemari jati dan tempat tidur membutuhkan gaya dorong lebih besar karena masanya sama-sama besar.
Begitu pun sebaliknya.
Benda mini seperti kipas angin atau nakas tidak membutuhkan gaya dorong besar karena bendanya yang kecil.
Dalam ilmu matematika, rumus hukum Newton II adalah ∑F = m a.
‘F’ adalah gaya (N), ‘m’ mewakili massa benda (kg), dan ‘a’ adalah percepatan (m/s2)
3. Hukum III
Bunyi Hukum Newton III adalah sebagai berikut:
“Apabila sebuah benda memberikan gaya pada benda lain, maka benda yang dikenai gaya akan memberikan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang di terima dari benda pertama, tetapi arahnya akan berlawanan.”
Bunyi Hukum ketiga Newton memang terdengar lebih rumit.
Namun, hukum tersebut akan lebih mudah dimengerti dengan contoh penerapan seperti di bawah ini.
Bayangkan saja kamu memukul sebuah meja.
Semakin keras kamu memukul meja, maka semakin hebat rasa sakit yang kamu rasakan, bukan?
Hal tersebut dikarenakan gaya yang kamu berikan kepada meja.
Gaya tersebut akan berbalik pada tangan dengan jumlah yang sama dengan gaya yang diterima sebelumnya.
Rumus Hukum Newton III dibagi menjadi 3:
- gaya gesek: Fg = u x N,
- gaya berat: w = m x g, dan
- gaya berat sejenis: s = p x g
Untuk gaya gesek, ‘Fg’ adalah gaya yang diciptakan.
‘U’ adalah koefisien gesekan, sedangkan ‘N’ adalah gaya normal.
Pada gaya berat, ‘w’ adalah gaya beratnya (N), ‘m’ mewakili masa benda (kg), dan ‘g’ adalah gravitasi bumi (m/s2)
Sementara untuk gaya berat, ‘s’ adalah berat jenis (N/m3), ‘p’ untuk massa jenis (kg/m3), dan ‘g’ adalah berat benda (N).
***
Semoga artikel di atas bermanfaat ya, Sahabat 99!
Jangan lupa untuk pantau terus informasi terkini dan menarik seputar properti lainnya lewat Berita 99.co Indonesia.
Punya mimpi tinggal di hunian modern dan berfasilitas lengkap seperti Tenjo City?
Langsung saja kunjungi 99.co/id, ya!