Rumah Tips & Trik

Cara Berkebun di Rumah yang Menghasilkan dari Tahap Awal hingga Akhir | Panduan untuk Pemula

3 menit

Ingin memulai berkebun di rumah, tetapi tidak yakin harus mulai dari mana? Tenang! 99.co Indonesia akan memberikan penjelasan cara berkebun di rumah yang menghasilkan dari tahap awal hingga akhir. Simak baik-baik, ya!

Sahabat 99, siapa yang tak ingin berkebun di rumah yang menghasilkan?

Selain menyalurkan hobi, aktivitas berkebun juga bisa menambah pendapatan kamu di rumah.

Lagi pula, manfaat berkebun di rumah juga beragam.

Mulai dari mengusir rasa jenuh, mengajarkan kesabaran, hingga belajar memulai proses.

Kamu bisa kok memulai berkebun dengan benar asalkan tahu langkah-langkahnya.

Bagi kamu yang baru memulai, berkebun di rumah memang terasa sulit.

Hanya saja, hal itu bisa diantisipasi dengan mempersiapkan rencana matang.

Mulai dari lokasi, pemilihan bibit sayuran dan tanaman, media tanam, pemeliharaan, hingga pemanenan.

Yuk, simak secara lengkap cara berkebun di rumah mulai dari tahap awal hingga akhir.

Langkah-langkah Berkebun di Rumah yang Menghasilkan

tips berkebun

sumber: active.com

1. Pilih Lokasi yang Tepat

Dikutip National Gardening Association, cara berkebun di rumah yang pertama adalah menentukan lokasi yang tepat.

Disarankan untuk memilih lokasi penanaman yang mudah mendapatkan sinar matahari, ruang yang cukup, dan dekat dengan sumber air.

Pilih area yang cukup datar untuk mencegah erosi.

2. Tentukan Jenis Budidaya

Ketika kamu sudah menentukan lokasi yang tepat di rumah, langkah selanjutnya adalah menentukan jenis budidaya.

Pikirkan apakah kamu ingin menanam sayuran, buah-buahan, atau tanaman hias?

Untuk membantuk memutuskan, ada baiknya tentukan berdasarkan iklim, ruang, selera, dan tingkat keahlian.

Bagi pemula ada baiknya mempertimbangkan jenis budidaya yang lebih mudah ditanam seperti wortel, kacang-kacangan, ketimun, paprika, dan selada.

3. Cari Bibit yang Baik

Pilih bibit atau benih yang baik jika kamu sudah menentukan jenis budidaya yang dipilih.

Syarat benih yang baik adalah yang memiliki daya kecambah minimal 80 persen.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan jika beli bibit dari orang lain adalah masa kedaluwarsa.

Perhatikan pula persentase tumbuh dan kemurnian benih guna menjamin keberhasilan tumbuh.

Di sisi lain, kamu bisa memanfaatkan biji dan benih hasil konsumsi sehari-hari.

Kumpulkan biji-biji tersebut dan cuci dengan air hingga bersih.

Selanjutnya, keringkan biji di bawah sinar matahari.

Biasanya, biji yang baik untuk ditanam adalah yang tidak mengembang di air.

berkebun

sumber: earth.com

4. Siapkan Tanah dan Media Tanam

Langkah selanjutnya adalah menyiapkan tanah dan media tanam.

Kamu bisa berkebun metode hidroponik, tabulampot, atau polybag.

Untuk media tanam, campurkan tanah, kompos, dan pupuk alami dengan perbandingan yang pas sesuai karakteristik tanaman atau sayuran.

Jangan lupa, atur pH tanah yang tepat dengan kisaran pH normal tanah berada di kisaran 6—8 atau kondisi terbaik yakni 6,5—7,5.

5. Tentukan Jadwal Penanaman

Kondisi tumbuh dan siklus tiap jenis yang dibudidayakan bisa berbeda-beda tergantung pada tanaman dan musimnya.

Jadi, usahakan untuk tidak menabur semua benih pada waktu yang bersamaan.



Contoh sayuran yang cocok ditanam saat musim hujan:
  • Sayur kangkung.
  • Sayur genjer.
  • Sayur bayam.
  • Selada.
  • Sawi putih.
  • Seledri.
  • Daun bawang.

6. Tanam Benih

Jika benih, media tanam, dan jadwal penanaman sudah siap maka kamu tinggal menanamnya dengan benar.

Tempatkan benih ke media tanam dengan memberikan jarak satu sama lain.

Jarak tanam terhitung penting untuk pertumbuhan ke depan.

Jika terlalu berhimpitan, maka akar akan saling berebut untuk mendapat nutrisi.

Untuk lebih maksimal, berikan jarak tanamn ideal 20 cm x 20 cm.

menanam di kebun rumah

sumber: treehugger.com

7. Siram

Setelah ditanam, siram media tanam agar akar tanaman mendapat nutrisi dari tanah yang basah.

Siram dengan lembut untuk menjaga tanah tetap lembap sepanjang musim tanam.

Penting untuk ke depan, waktu terbaik menyiram adalah pagi saat matahari belum terbit.

Sementara untuk sore hari setelah pukul 3 sore ketika tanaman sedang dalam suhu yang tidak terlalu tinggi.

8. Bersihkan Gulma

Saat perawatan, usahakan untuk memperhatikan kondisi media tanam salah satunya risiko munculnya gulma.

Nah, mulsa adalah cara paling efektif untuk mencegah gulma tersebut.

Tambahkan lapisan mulsa organik agar gulma tidak muncul pada tanaman.

Jika gulma muncul, ambil langsung dengan akarnya supaya mencegah pertumbuhannya kembali.

Adanya gulma bisa mengalihkan nutrisi tanah yang harusnya didapatkan tanaman yang dibudidaya.

Baca Juga:

Berkebun, Yuk! Ini 12 Tanaman Organik yang Bisa Dibisnisin & Bikin Kaya

9. Perhatikan Ruang saat Tumbuh

Periksa jarak tanam mengingat seiring waktu kondisi tanaman akan besar dan tinggi.

Namun, hal ini dapat dicegah jika dari awal kamu sudah memperhitungkan jarak tanam yang ideal sesuai kebutuhan.

kebun rumah

sumber: cherryblossomlife.com

10. Beri Pupuk Sesuai Kebutuhan

Untuk memaksimalkan pertumbuhan, kamu wajib memberinya pupuk sesuai kebutuhan.

Berikan pupuk NPK atau organik cair agar tetap kaya nutrisi.

Kamu juga dapat memberikan pupuk alami hasil konsumsi rumah tangga seperti cangkang telur, kulit pisang, garam, hingga lainnya.

11. Mulai Panen

Masa panen tergantung dari karakteristik yang dibudidayakan.

Beberapa sayuran bahkan cepat panen dengan hitungan bulan.

Misalnya bayam, kangkung, selada, sawi, lobak, buncis, hingga mentimun.

Untuk memanennya, hal ini tergantung dari media tanam dan karakteristik tanaman.

Namun, kamu bisa menggunakan tangan dengan cara dipetik langsung dari akarnya.

Memanen sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari untuk mengurangi susut bobot akibat transpirasi yang diakibatkan panas sinar matahari.

Baca Juga:

5 Langkah dan Tips Memulai Bisnis Tanaman Hias. Peluangnya Sangat Menguntungkan!

Semoga informasi di atas bermanfaat.

Simak terus artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Temukan ragam proyek hunian menarik hanya di 99.co/id!



Ilham Budhiman

Content Editor
Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel di 99 Group.
Follow Me:

Related Posts