Melakukan budidaya jamur ternyata bisa menarik cuan-cuan tambahan yang tak sedikit! Mudah dipraktikkan dan bisa dilakukan di rumah, step by step cara menanam jamur di bawah ini mungkin bisa bermanfaat untukmu, Sahabat 99.
Memiliki halaman belakang yang luas merupakan yang tidak semua orang miliki.
Dengan lahan ekstra, kamu bisa memiliki tempat berbagai kepentingan mulai dari membuat taman yang indah, membangun kolam renang, atau bahkan melakukan usaha sampingan.
Ngomong-ngomong soal usaha sampingan, salah satu bisnis sederhana yang bisa kamu lakukan di belakang rumah adalah bisnis jamur.
Pasalnya, karena cara budidaya jamur ini sangat simpel dan tidak memerlukan banyak peralatan.
Caranya yang sederhana membuat bisnis yang satu ini digandrungi oleh para pemula.
Jika kamu tertarik untuk mencoba usaha sampingan yang satu ini, simak yuk hal-hal esensial yang harus diketahui sebelum memulainya!
2 Jenis Jamur yang Cocok Dibudidayakan oleh Pemula
Sebenarnya, banyak sekali jenis jamur yang bisa dibudidayakan.
Namun, terdapat dua jenis jamur paling populer yang kerap dipilih untuk bisnis, yakni jamur merang dan jamur tiram.
1. Jamur Merang
Jamur merang atau dikenal juga dengan nama volvariella volvacea merupakan salah satu jenis jamur yang populer di Asia.
Jamur yang satu ini mengandung banyak sekali kebaikan mulai dari protein hingga vitamin.
Selain itu, jamur ini memiliki banyak bentuk, yakni seperti telur, cembung, bahkan rata untuk jamur yang sudah berusia tua.
2. Jamur Tiram
Jamur tiram memiliki banyak sekali jenis, yaitu abu-abu, tiram putih, cokelat, dan emas.
Setiap jenis jamur tersebut tentunya memiliki keunikannya masing-masing.
Salah satu alasan mengapa jamur yang satu ini diterima dengan baik di pasaran adalah karena jamur ini bisa dibuat untuk berbagai kreasi makanan.
Setelah mengenal berbagai macam jenis jamur yang populer, langsung saja yuk simak cara budidaya kedua jamur tersebut.
Cara Budidaya Jamur Merang
Seperti dilansir di ilmubudidaya.com, inilah langkah-langkah yang harus ditempuh:
1. Membuat Kumbung atau Tempat Budidaya
Untuk melakukan budidaya jamur merang, hal pertama yang harus disiapkan adalah kumbung atau tempat budidayanya berbentuk rumah.
Rumah tersebut berfungsi untuk mengatur suhu yang memengaruhi kelembapan jamur merang.
Pada umumnya, kumbung dibuat dari besi atau bambu yang dilapisi dengan dinding plastik.
Namun, kamu juga bisa membangun kumbung permanen jika dana yang dimiliki cukup.
Idealnya, rumah ini dibuat dengan tinggi sekitar 2,5 meter dengan luas 4×6 meter.
Jika daerah rumahmu relatif dingin, lapisi kubung dengan stirofoam untuk menjaga suhu agar tetap hangat.
Pada umumnya kumbung dilengkapi dengan 2 baris rak dari besi atau bambu dengan 3 hingga 5 tingkat yang terbuat dari rak bedengan.
Selain itu, kamu juga harus melengkapi kumbung dengan electric blower agar udara bisa dialirkan dengan baik serta alat pemanas dan lampu portabel untuk menjaga suhu di dalamnya.
Usahakan agar suhu di dalam kumbung tidak lebih dan kurang dari 32 hingga 34 derajat Celsius.
2. Pembibitan Jamur Merang
Inilah beberapa langkah yang harus dilakukan saat pembibitan:
- Membeli bibit jamur merang di pertanian jamur.
- Iris atau potong payung jamur yang sudah dibeli dan sterilkan dengan cara menyiramnya dengan air panas di sebuah panci.
- Aduk jamur tersebut dengan abu sekam mentah sebanyak 3/4 kg, campurkan juga dengan air bersih, dan tutup kembali panci.
- Pembibitan disebut berhasil jika kamu menemukan serabut putih pada campuran tersebut setelah 2 hingga 4 hari.
3. Mempersiapkan Media Tumbuh
Jamur merang memiliki media tanaman atau media tumbuh yang terbuat dari jerami, bekatul, kapas, dolomit, dan onggok.
Setelah semua bahan tersebut dipersiapkan, lakukan langkah-langkah ini untuk membuat media tanam dari jerami:
- Tumpuk jerami hingga tingginya mencapai 15 cm dan siram dengan air secukupnya.
- Tumpuk jerami tersebut dengan onggok.
- Tumpuk kembali dengan jerami dan siram kembali dengan air secukupnya.
- Lakukan terus-menerus proses tersebut hingga ketinggiannya mencapai 1,5 meter dengan lebar 2,5 meter dan panjang 4 meter.
- Tutup tumpukkan tersebut dengan plastik agar proses pengomoposan bisa segera terjadi.
Untuk media tanam dari kapas, rendam kapas selama 4 hingga 6 hari dan bolak-balikkan kapas 2 atau 3 kali setiap 2 hari sekali.
Lalu, penaburan dolomit dan katul bisa dilakukan jika penumpukan jerami dan onggok telah berlangsung selama 2 hari.
Inilah proses penaburan bibit jamur merang yang harus kamu cermati:
- Campur 40 kg bekatul dengan 24 kg dolomi dan aduk hingga bercampur dengan baik.
- Ambil tumpukan jerami dan onggok dengan tinggi kurang lebih 15 hingga 20 cm.
- Siram terlebih dahulu tumpukan tersebut dengan air.
- Taburkan campuran dolomit dan bekatul secara merata di atas tumpukan jerami dan onggok.
- Lakukan hal ini hingga tumpukan jerami dan onggok sudah tidak tersisa lagi.
- Tutup rapat tumpukan yang sudah ditaburi tersebut.
4. Proses Pembalikan Media Tanam
Setelah 2 hari berlalu, kamu sudah bisa melakukan proses pembalikan tahap pertama.
lakukan proses pembalikan setiap 2 hari sekali hingga warna media tanam berubah menjadi cokelat tua kehitaman dengan kandungan kadar air sebesar 65 hingga 75% dan tekstur yang lunak.
5. Memasukkan Media Tanam ke Dalam Lumbung
Kemudian, susun media tanam yang sudah berhasil dibuat di atas rak di dalam kumbung.
Letakkan media tanam berdasarkan ketebalan teksturnya, yang tebal di bawah dan yang lunak di atas.
Hal ini dilakukan untuk mengatur suhu dari media tanam dengan baik.
Selanjutnya, taburkan kapas di atas media tanaman dan susun secara merata.
Setelah itu, pastikan agar atap kumbung tidak memiliki kebocoran sedikit pun.
6. Menaburkan Bibit
Setelah itu, hal yang harus dilakukan kemudian adalah menebarkan bibit yang sudah disiapkan secara merata pada media tanaman.
Pastikan untuk menjaga kelembapan kumbung dengan cara menyiram permukaan tanah dengan air secukupnya.
Setelah hal tersebut dilakukan, tutup kembali kumbung dengan rapat.
7. Proses Perawatan Jamur Merang
Untuk memeliharanya, simak beberapa instruksi yang harus kamu ikuti dengan baik:
- Selalu menutup kembali kumbung untuk menjaga kelembapan
- Memastikan lantai tidak pernah kering
- Memastikan suhu kumbung tidak lebih dan kurang dari 32 hingga 38 derajat Celsius
- Membuka kumbung hanya pada waktu tertentu saja, yakni ketika jamur berumur lebih dari 4 hari
- Selalu menyemprot media tanaman setiap 2 hari sekali (pagi dan siang menjelang sore) agar kelembapan tetap terjaga
- Mencabuti jamur-jamur selain jenis jamur merang
8. Panen Jamur Tiram
Jika kamu melaksanakan semua hal di atas dengan baik, jamur merang akan siap dipanen ketika usianya menginjak 10 hingga 11 hari.
Sebelum memanennya, pastikan dahulu yuk hal-hal berikut ini:
- Jamur merang yang layak dipanen harus memiliki tinggi 3 hingga 6 cm atau masih dalam stadium kancing
- Segera panen ketika kuncupnya masih belum terbuka
- Jamu dipanen dengan cara diputar perlahan, bukan ditarik secara sekaligus
- Memanen dari rak yang paling atas lalu ke bawah secara berangsur-angsur
- Membersihkan sisa jamur dari kompos dan jaga kompos agar tetap lembap setelah proses panen selesai
***
Inilah cara budidaya jamur merang yang harus kamu ketahui.
Selanjutnya, kamu akan mengetahui cara budidaya jamur tiram yang tidak kalah mudah.
Baca Juga:
10 Ide Bisnis Pertanian Modal Kecil Ini Baik Dicoba di Rumah
Cara Budidaya Jamur Tiram di Rumah Secara Sederhana
1. Memilih Bibit yang Baik
Salah satu risiko jika kamu tidak menggunakan bibit jamur tiram yang baik adalah miselium yang tidak tumbuh dengan semestinya.
Untuk pemula, kamu disarankan untuk membeli saja bibit terbaik daripada membuat bibitnya sendiri.
Sebelum membeli, perhatikan dahulu yuk hal penting berikut ini:
- Memilih bibit jamur tiram dengan BER sekitar 75%
- Memastikan miselium telah tumbuh dengan rata media tumbuhnya dan memiliki warna putih
- Memastikan jika tanggal pembuatan bibitnya belum kadaluarsa
- Mencoba untuk berkonsultasi dahulu dengan petani jamur tiram yang sudah berhasil
2. Membuat Media Tumbuh Jamur Tiram
Cara budidaya jamur tiram sederhana selanjutnya adalah menyiapkan media tanam dengan baglog.
Biasanya, baglog dibuat dari 3 campuran bahan, yakni grajen (serbuk gergaji), bekatul, dan kapur.
Lalu, inilah perbandingan bahan-bahan yang harus disiapkan sebelum mulai mencampurkan semua bahannya:
- Grajen: 100 kg
- Bekatul: 10 kg
- Kapur: 1-2 kg
Setelah semua bahan disiapkan, ikut langkah-langkah di bawah ini:
- Aduh semua bahan tersebut hingga merata dan tambahkan air dengan takaran 60% dari semua campuran bahan.
- Tutup campuran tersebut dengan terpal atau plastik berukuran 17×20/20×35/15×30.
- Pastikan agar baglog berukuran kecil yang sudah diisi adonan beratnya mencapai 1,8 kg.
3. Fermentasi Media Tumbuh
Proses fermentasi adalah salah satu cara budidaya jamur tiram yang harus diperhatikan karena hal ini menentukan kepuasan saat hasil panen.
Selain itu, proses ini juga akan membantu kamu dalam memusnahkan jamur liar yang bisa mengganggu pertumbuhan jamur tiram.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan mendiamkan media tanam 5 hingga 10 hari agar proses pengomposan para material tanah bisa terjadi.
Ketika proses ini berlangsung, suhu udara di sekitar media tanam akan meninggkat hingga 70 derajat Celsius.
Selain itu, pastikan juga agar material tanah tetap merata dengan cara membolak-balikan material tanah di semua sisi.
Media tanaman jamur tiram sudah dianggap siap jika warna baglog sudah berubah menjadi cokelat kehitaman.
4. Sterilisasi Baglog Jamur Tiram
Untuk melakukan sterilisasi, hal pertama yang harus disiapkan adalah beberapa drum.
Isi drum pertama dengan air hingga mencapai tinggi 30-50 cm dari dasar drum dan panaskan hingga mengeluarkan uap.
Lalu, tutupi drum dengan penutup yang sudah dilubangi dan hubungkan lubang tersebut dengan drum lainnya menggunakan selang besar.
Pastikan agar uap yang masuk ke drum datang dari bagian bawah dan tutup drum kedua dengan pengencang dari besi yang sudah terhubung oleh selang besar dengan drum ketiga.
Isi drum ketiga dengan media tanam dan lakukan prosedur yang sama dengan langkah di atas.
Pada drum terakhir, pastikan agar plastik diikat dengan tali tambang karena hal tersebut memengaruhi besar tekanan.
Cara di atas merupakan sistem sterilisasi channel yang sangat hemat bahan bakar.
Ketika suhu media tanam sudah mencapai 60 derajat Celsius, diamkan hingga 6 jam agar suhunya turun secara natural.
Jika suhu sudah mencapai 40-45 derajat Celsius, segera pindahkan media tanaman ke rak.
5. Proses Inokulasi Baglog
Kemudian, cara budidaya jamur selanjutnya adalah proses inokulasi baglog.
Setelah melalui proses sterilisasi, pindahkan baglog ke tempat inokulasi dan biarkan selama 1×24 jam agar suhunya kembali normal.
Usahakan tempat inokulasi memiliki sirkulasi udara yang baik agar baglog tidak dicemari oleh bakteri atau spora pathogen.
Setelah itu, ikutilah langkah-langkah di bawah ini:
- Siapkan botol bibit F3 dengan semprot dengan alkohol.
- Bakar mulut botol dengan api spirtus hingga sebagian kapas terbakar dan matikan setelahnya.
- Buka kapas yang disumbatkan ke botol dan aduk bersama dengan benda yg sudah disterilkan di atas api.
- Pindahkan bibit jamur (sekitar 10 gram) yang ada pada botol ke dalam baglog, namun jangan sampai melebih leher baglog tersebut.
- Tutup kembali baglog dengan kapas.
6. Proses Inkubasi Jamur Tiram
Ketika tahap inkubasi, pastikan agar jamur tiram disimpan di dalam ruangan dengan rentang suhu 22-28 derajat Celsius.
Selain itu, kadar kelembapannya yang diperlukan adalah 60-70%.
Masa inkubasi ini dilakukan selama beberapa minggu, hingga miselium tumbuh.
Ketik miselium sudah tampak, biarkan tutup jamur terbuka dan jangan dibuang.
Selain itu, jangan lupa untuk menjaga kelembapannya dengan cara menyemprotnya setiap hari.
Dalam 1 bulan, jamur akan siap untuk dipanen.
7. Memanen Jamur Merang
Untuk memanen jamur tiram, jangan pernah sekali-kali untuk mencobanya dengan tangan telanjang karena kamu bisa terluka dan hal ini juga dapat menyebabkan pembusukan pada jamur.
Oleh karena itu, usahakan untuk menggunakan pisau tajam saja.
Potonglah jamur tiram pada bagian pangkal batang dan masukkan ke dalam keranjang.
Perlu diingat bahwa kamu tidak boleh membersihkan jamur di dalam ruangan pengembangbiakan.
Untuk mengemas jamur, gunakanlah plastik transparan dengan gelembung yang cukup sebagai bungkus.
Jangan memasukan udara terlalu banyak karena hal ini bisa membuat jamur mengeluarkan gas.
Selain itu, pastikan agar kamu tidak membuka pintu lebar-lebar saat panen karena hal ini akan mengganggu kelembapan ruangan tempat tumbuh jamur.
Keuntungan Budidaya Jamur Tiram dan Merang
Salah satu keuntungan budidaya ini adalah harga jamur tiram per kg dan jamur merang yang cukup menggirukan.
Perlu diketahui Sahabat 99, permintaan jamur yang sangat tinggi di pasaran.
Ini diakibatkan oleh konsumsi jamur tiram maupun merang yang semakin meningkat.
Banyak yang mengolahnya menjadi makanan pendamping sehari-hari, ada pula yang membuatnya menjadi kudapan kriuk yang sangat lezat.
Meskipun permintaannya tinggi, ternyata pasokan dari jamur belum bisa dipenuhi dengan baik karena petani jamur tiram yang masih sedikit.
Untuk itu, inilah celah yang harus kamu manfaatkan untuk meraup keuntungan.
Jika kamu melakukan cara budidaya jamur tiram sesuai dengan instruksi di atas, keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari budidaya jamur merang bisa mencapai Rp5-15 juta, lho.
Baca Juga:
Bagaimana?
Tertarik untuk memulai bisnis yang satu ini, Sahabat 99?
***
Inilah cara budidaya jamur yang populer di pasaran.
Semoga tulisan ini bermanfaat, Sahabat 99.
Simak informasi dan artikel menarik lainnya hanya di Blog 99.co Indonesia.
Jangan lupa, cari segala kebutuhan propertimu hanya di 99.co/id!