Setelah melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG), banyak pasangan suami dan istri bingung karena tidak tahu arti dari hasilnya. Nah, supaya tidak bingung lagi, yuk pelajari cara membaca hasil USG seperti yang akan dijelaskan berikut ini!
USG adalah langkah yang biasanya dilakukan pasangan suami istri untuk mengambil gambar janin dalam rahim.
Dengan menggunakan metode USG, para calon orang tua bisa melihat jenis kelamin bayi hingga masalah pada rahim dan janin.
Namun, fungsi utama melakukan USG adalah untuk memantau tumbuh dan kembang janin di dalam rahim.
Biasanya para dokter akan merekomendasikan melakukan pemeriksaan USG sejak pertama kali dinyatakan hamil.
USG pertama disarankan untuk dilakukan saat usia kehamilan sudah lebih dari 7 minggu.
Umumnya, kantong bayi sudah muncul pada usia kandungan tersebut.
Sementara, bentuk bayi baru terlihat setelah kehamilan memasuki usia 7-8 minggu.
Melakukan USG dianjurkan hanya 3 kali dalam satu masa kehamilan yaitu pada:
- trimester pertama
- trimester kedua
- mendekati waktu persalinan.
Apakah Sahabat 99 sudah melakukan pemeriksaan USG tapi masih bingung cara membacanya?
Kamu enggak sendirian kok, karena banyak pasangan suami istri yang menghadapi kehamilan pertama masih bingung cara baca hasil USG!
Supaya kamu tidak bingung lagi, kali ini 99.co Indonesia akan menguraikan cara membaca hasil USG yang benar dan akurat.
Yuk, sama-sama pelajari!
Cara Membaca Hasil USG Rahim Ibu Hamil
1. Pahami Istilah-Istilah dalam Foto USG
Sebelum mengetahui cara membaca hasil USG trimester 3, 2, atau 1, tentu lebih baik jika kita mengenal istilah-istilah dalam USG terlebih dulu ya!
Berikut adalah sejumlah istilah umum yang biasa disebut dokter saat melakukan pemeriksaan USG:
- Gestational Age (GA)
Gestational Age menunjukkan perkiraan umur kehamilan yang diukur berdasarkan panjang tungkai kaki, tungkai lengan, diameter kepala, hingga perkembangan organ tubuh janin. - Crown Rump Length (CRL)
Cara membaca hasil usg trimester pertama digunakan dokter untuk mengukur janin yang memperlihatkan ukuran jarak dari ujung kepala ke ujung kaki. - Gestational Sac (GS)
Gestational Sac merupakan ukuran kantung kehamilan yang ditandai dengan bulatan hitam. - Biparietal Diameter (BPD)
Biparietal Diameter menunjukkan ukuran tulang pelipis kiri dan kanan.
BPD umumnya digunakan untuk mengukur janin saat memasuki trimester dua atau tiga. - Abdominal Circumferencial (AC)
Cara membaca hasil USG rahim ini untuk mengetahui perkiraan ukuran lingkar perut janin dalam kandungan. - Head Circumferencial (HC)
HC merupakan keterangan terkait ukuran lingkaran kepala janin dalam kandungan. - Femur Length (FL)
Cara membaca hasil USG ini merupakan keterangan terkait ukuran panjang tulang paha janin. - Fetal Weight (FW)
Fetal Weight merupakan keterangan mengenai berat janin dalam kandungan. - Fetal Heart Rate (FHR)
Sementara untuk FHR menunjukkan frekuensi detak jantung janin. - Last Menstrual Period (LMP)
LMP merupakan hitungan hari pertama haid terakhir.
Umumnya ini digunakan sebagai acuan umur janin dalam kandungan. - Estimated Delivery Date (EDD)
Cara membaca hasil USG yang satu ini merupakan keterangan mengenai perkiraan persalinan berdasarkan tanggal menstruasi atau disebut Hari Perkiraan Lahir.
2. Pahami Perbedaan Gradasi Warna
Pada umumnya, sebagian besar foto USG berwarna hitam dan putih.
Namun, kamu bisa melihat perbedaannya dalam gradasi warna.
Penampakan warna gambar hasil USG ini dipengaruhi pantulan gelombang suara setiap bagian di dalam rahim yang berbeda-beda.
Berikut cara membaca hasil USG rahim lewat gradasi warna.
- Warna Hitam
Gradiasi warna ini menunjukkan cairan amnion atau cairan ketuban di dalam rahim.
Jaringan ini berisi cairan yang terlihat berwarna hitam dalam foto USG.
- Warna Putih
Selanjutnya, jaringan padat berwarna putih ini seperti tulang karena memantulkan gelombang suara lebih banyak.
- Warna Abu-Abu
Gradasi warna abu-abu menunjukkan jaringan tubuh pada kulit atau organ.
Warna ini dihasilkan karena gambar ultrasonic tidak bisa berfungsi dengan baik terhadap gas seperti, paru-paru dan organ lainnya.
3. Metode USG 2D, 3D, dan 4D
Perkembangan teknologi membuat hasil USG terlihat jelas.
Kini tersedia pemeriksaan USG seperti, USG 2D, USG 3D dan USG 4D.
Jika memilih pemeriksaan USG 2 dimensi, umumnya kita akan melihat tiga warna pada foto hasil pemeriksaan.
Ketiganya adalah warna abu-abu, warna hitam, dan warna putih.
Kamu pasti bingung kan dengan arti hasil USG 2 dimensi seperti ini?
Nah, setiap warna tersebut sebenarnya menunjukkan indikator bagian tubuh bayi.
Berikut cara membaca hasil USG 2 dimensi:
- Warna putih adalah indikator tulang tubuh bayi;
- Warna hitam adalah indikator cairan ketuban;
- Warna abu-abu merupakan indikator struktur jaringan tubuh bayi.
Jika ingin mendapat hasil yang lebih jelas, kamu bisa memilih metode USG 3 dimensi.
Pada hasil USG 3 dimensi, kamu bisa melihat apakah janin bayi memiliki kelainan, semisal bibir sumbing, dan lain-lain.
Sementara, hasil USG 4 dimensi tentu dapat memperlihatkan hasil yang lebih jelas lagi seperti, melihat gerakan janin termasuk denyut jantungnya.
4. Orientasi Hasil USG
Saat membaca hasil USG, pastikan juga kamu mengetahui orientasi letak bayi dan apa yang dilakukannya.
Cara baca hasil USG untuk mengetahui orientasi bayi adalah dengan memperhatikan posisi kepala bayi, apakah sudah ada di bawah atau dalam posisi sungsang.
Carilah tulang belakang bayi dari hasil USG dokter, kemudian perhatikan, apakah posisi bayi menghadapa kiri atau kanan.
Jika posisi bayi sungsang, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui solusinya.
***
Semoga artikel di atas dapat membantu kamu ya, Property People
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.
Akses dan ikuti sekarang juga laman Google News kami untuk dapatkan berita terbaru.
Cek saja di www.99.co/id untuk menemukan apartemen idamanmu, karena mencari properti bisa #segampangitu.