Berita Berita Properti

Cara Menghitung Kebutuhan Atap Spandek dengan Benar. Lengkap!

2 menit

Supaya biaya pembuatan atap spandek tidak membludak, maka kamu harus menghitung kebutuhan yang diperlukan terlebih dahulu. Nah, kali ini kami akan hadirkan informasi cara menghitung kebutuhan atap spandek.

Belakangan ini, atap spandek menjadi perbincangan dalam dunia pembangunan karena fungsinya bisa menjadi pengganti atap genteng dari tanah liat.

Atap spandek adalah salah satu jenis atap rumah yang terbuat dari kombinasi material alumunium dan seng.

Adapun komposisi rasio yang digunakan untuk membuat atap spandek adalah 55% alumunium dan 43% dari seng.

Dari kombinasi itu, terbentuklah atap spandek yang memiliki ketahanan yang awet, kokoh, dan ringan.

Bila kamu berencana menggunakan atap spandek sebagai pengganti genteng, kamu perlu mengetahui kebutuhannya secara rinci.

Melansir dari indosteger.co.id, mari simak uraian cara menghitung kebutuhan atap spandek di bawah ini.

Cara Menghitung Kebutuhan Atap Spandek

cara menghitung kebutuhan atap spandek

Adapun cara menghitung kebutuhan atap spandek bisa dilakukan dengan rumus berikut:

Kebutuhan Atap Spandek (K) = Luas Bidang Atap x Koefisien Atap Spandek Terhadap Bidang

Contohnya, kamu akan memasang atap spandek yang memiliki ukuran satuan 0,75 x 3 m pada bidang atap miring dengan panjang 8 m dan lebar 6 m.

Dengan begitu, rumus kebutuhan atap spandek adalah sebagai berikut:

Volume Pekerjaan (V) = Lebar Atap x Panjang Atap

V = 6 m x 8 m

V = 48 m2

Koefisien Atap Spandek (Ko) = 1 / (Spesifikasi Atap Spandek)

Ko = 1 / (0.75 x 3)

Setelah menemukan volume pekerjaan dan koefisien atap spandek, kamu bisa lanjut menggunakan rumus kebutuhan atap spandek.

K = (2 x Volume Pekerjaan) x Koefisien Atap Spandek

K = (2 x 48 m2 ) x 0.444 lembar

K = 42,624 lembar.

Bulatkan angka tersebut dan kamu akan mendapatkan kebutuhan atap spandek di angka 43 lembar.

Cara Membuat Atap Spandek

cara menambal atap spandek bocor

Sumber: youtube.com/Arif Ipo

Setelah mengetahui cara menghitung kebutuhan atap spandek, selanjutnya kamu juga perlu tahu langkah-langkah pembuatannya.



Masih melansir dari indosteger.co.id, berikut penjelasannya!

1. Menghitung Jarak Tumpuan

Cara pertama untuk membuat atap spandek adalah menghitung jarak tumpuan satu titik dengan titik lainnya.

Langkah ini masih terasa mudah, karena kamu hanya mengacu pada gambar desain rumah.

2. Membuat Kuda-Kuda

Salah satu faktor utama yang harus kamu perhatikan adalah membuat kuda-kuda dan melihat ketahanannya untuk beban atap.

Kamu bisa meminta bantuan ahli konstruksi untuk mendapatkan hasil yang lebih tepat.

Untuk mendapatkan perhitungan yang lebih mantap, mungkin informasi mengenai cara mengukur kuda kuda baja ringan dapat sangat bermanfaat untuk kamu.

3. Memasang Kuda-Kuda

Setelah kamu mendapatkan perhitungan yang tepat untuk kuda-kuda dan selesai mendesainnya, selanjutnya kamu bisa mengeksekusi untuk pasang kuda-kuda.

Saat proses pemasangan, tentu diperlukan kehati-hatian yang sangat ekstra.

4. Memasang Reng Baja Ringan

Bila kuda-kuda sudah terpasang sempurna, langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah memasang reng.

Berapa jumlah reng yang digunakan bergantung pada jenis atap yang dipakai.

Dalam hal ini sangat direkomendasikan menggunakan atap spandek.

5. Memasang atap

Untuk memasang atap spandek, sebaiknya kamu meminta bantuan ahli konstruksi karena proses pemasangan ini membutuhkan teknik yang rumit.

6. Finishing

Setelah atap terpasang, proses terakhir adalah finishing.

Finishing atau penyempurnaan dilakukan dengan menambahkan nok (tepian) pinggir, rabung, talang, dan lain-lain.

***

Nah, itulah penjelasan mengenai cara menghitung kebutuhan atap spandek yang bisa kamu simak.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk kamu ya, Sahabat 99.

Jangan lupa pantau terus artikel yang tak kalah menarik lainnya lewat Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari perumahan impian seperti di Summarecon Bogor?

Pastikan hanya mencari di 99.co/id ya!



Gadis Saktika

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.
Follow Me:

Related Posts