Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan salah satu hal penting bagi kamu yang berencana membangun atau merenovasi rumah. Simak cara menghitung RAB secara sederhana sebagai panduan kamu ke depan. Tidak sulit, kok!
Sahabat 99, sebelum membangun atau merenovasi rumah ada baiknya menyusun RAB.
RAB sangat penting untuk mengetahui estimasi biaya yang harus dikeluarkan dalam pembangunan tersebut.
Bayangkan jika kamu tidak mempersiapkan atau menyusun RAB.
Biaya yang dikeluarkan bisa membengkak dan melebihi dari nilai perkiraan.
Alhasil, kamu bakal kekurangan anggaran yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Ini karena RAB dapat diartikan sebagai perkiraan biaya yang akan dikeluarkan dalam suatu proyek dengan perhitungan secara rinci.
Contoh RAB akan menghitung item demi item mulai dari pondasi, atap, hingga kelistrikan yang hasilnya lebih efisien.
Fungsi Menghitung RAB
Ada ratusan bahkan ribuan item yang harus kamu hitung dengan RAB.
Fungsi menghitung RAB untuk mendapatkan hasil dari perkiraan biaya yang dibutuhkan.
Artinya, kamu harus menghitung berapa luas dinding yang akan dibangun, berapa banyak lampu yang dipasang, hingga luas keramik.
Keseluruhan item dihitung satu per satu dengan rumusan berbeda.
Dalam menyusun RAB, menghitung volume pekerjaan harus mempunyai kemampuan menggambar teknik sehingga bisa menjabarkan gambar bestek ke dalam satu satuan volume (per m² atau per m³).
Hasil harga satuan setelah dikalikan dengan besarnya volume pekerjaan sesuai analisa biaya satuan barang dan upah, kemudian dilakukan rekapitulasi sebagai RAB.
Walakin, RAB tidak bisa dijadikan angka mutlak karena satuan harga yang ada pada RAB merupakan analisa pasar.
Dengan kata lain, harga material di pasaran dari sejumlah daerah berjalan fluktuatif.
Analisa satuan harga bangunan yang paling sering digunakan biasanya mengacu pada Kementerian PUPR.
Perlu ditekankan pula bahwa komponen overhead dan profit dengan besaran 10–15 persen.
Berikut cara menghitung RAB rumah secara sederhana berdasarkan pengerjaan per item.
Cara Menghitung RAB Rumah Secara Sederhana
1. Pondasi dan Galian
Cara menghitung RAB bisa dimulai dari pengerjaan pondasi dan galian.
Apabila tinggi pondasi 90 cm maka didigali 80 cm atau menyisakan beberapa cm di atasnya.
Sedangkan untuk lebar galian biasanya selebar lebar sisi bawah pondasi.
Pengerjaan galian dihitung dengan meter kubik, sedangkan pondasi batu kali dihitung luas trapesium dari pondasinya.
Rumusnya adalah L = ½ x (sisi bawah+sisi atas) x tinggi kemudian dikali total panjang as pondasi keseluruhan.
Jadi, luas trapesium dikali panjang as pondasi, luas dikali panjang sehingga volumenya m3.
Selain itu, dihitung juga volume galian, urugan kembali, urugan batu, dan lain-lain.
Harga per meter kubik sendiri bisa dilihat pada daftar satuan harga.
2. Â Dinding
Cara menghitung RAB dinding adalah dengan menghitung luas dinding.
Caranya yaitu panjang keseluruhan dinding dikali tinggi kemudian dikurangi luas lubang dinding dari setiap bidang misalnya pintu, jendela, dan lainnya.
Misalnya dinding seluas 12 m2 dan harga per meter persegi adalah Rp 140 ribu maka RAB untuk dinding bata ringan adalah Rp1.680.000
Tak cukup disitu, tambahkan pula plester dan acian.
Hitungan RAB volume plester dan acian adalah 2 kali luas dinding.
3. Kusen, Pintu, dan Jendela
Untuk kusen, pintu, dan jendela tidak dihitung berdasarkan analisa harga.
Jika kamu menggunakan kusen aluminium, rata-rata berkisar Rp120 ribu hingga Rp150 ribu per meter.
Sementara daun pintunya dihitung per lembar.
4. Atap
Untuk RAB rangka atap hitung luas permukaan atapnya.
Misalnya, untuk baja ringan berkisar hingga Rp170 ribu m2.
Sedangkan penutup atap bervariasi tergantung jenis atapnya.
5. Lantai
Untuk penutup lantai, hitung luas semua ruangan.
Misalnya, 100 m2 maka cukup kalikan per m2-nya.
Jika menggunakan keramik berkisar Rp50 ribu hingga Rp60 ribu untuk ukuran 40 cm x 40 cm.
Sementara granit 60 cm x 60 cm bisa mencapai Rp300 ribu.
Hitungan ini belum termasuk harga pasang, semen, dan pasir.
6. Plafon
Hitungan RAB plafon umumnya dihitung luas ruangan per meter perseginya.
Misalnya plafon gypsum bisa mencapai Rp150 ribu per meter persegi.
Perlu diingat bahwa plafon ini belum termasuk cat.
7. Elektrikal
RAB elektrikal itemnya meliputi lampu, stop kontak, saklar, dan lain-lain.
Nah, untuk pekerjaan elektrikal dihitungnya per titik.
Masing-masing titik terbagi dua yaitu pekerjaan penarikan dan pekerjaan pengadaan.
Pekerjaan penarikan biasanya dikisaran Rp165 ribu per titik.
Jadi, tinggal kalikan saja dengan kebutuhan di rumah.
***
Itulah cara menghitung RAB untuk item tertentu.
Setelah kamu menghitung semua item tersebut maka nantinya dijumlahkan untuk mendapatkan angka RAB total.
Semoga informasi di atas bermanfaat, Sahabat 99.
Jangan lupa, cek artikel penting lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Kunjungi www.99.co/id untuk menemukan rumah terbaikmu!