Agama Agama Islam KHUSUS

11 Contoh Teks Ceramah Singkat tentang Ikhlas Disertai Dalil dan Hadis yang Bermakna

8 menit

Ceramah singkat tentang ikhlas sering kali menjadi topik yang dibahas ketika berdakwah atau acara keagamaan lainnya. Namun, rupanya masih banyak yang kesulitan bagaimana cara membuatnya. Apakah kamu salah satunya? Tenang, simak contohnya secara lengkap pada artikel ini, ya!

Berbicara di depan umum yang berisi penyampaian suatu informasi, pengetahuan, nasihat, dan sebagainya bisa disebut sebagai ceramah, Property People.

Menurut buku Ayo Mahir Berceramah untuk SMA/MA oleh Indah Kumara, Uswatun Hasanah, dan Yenni Febrianti, ceramah adalah kegiatan menyampaikan atau menyiarkan ajaran-ajaran agama yang bertujuan untuk memberikan nasihat, petunjuk, maupun petuah kepada pendengar secara lisan.

Berdasarkan sumber tersebut, jenis-jenis ceramah terdiri dari ceramah umum dan ceramah khusus yang disampaikan dalam berbagai topik atau materi yang berasal dari ajaran-ajaran agama.

Nah, dalam berceramah, pendengar tentunya berharap dengan materi ceramah yang menarik dan berilmu, seperti ceramah tentang ikhlas.

Pasalnya, materi ceramah singkat tentang ikhlas sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari sehingga banyak pelajaran yang bisa dipetik dari topik tersebut.

Masih bingung bagaimana membuat teks ceramahnya?

Yuk, simak sama-sama teks ceramah singkat tentang ikhlas di bawah ini!

11 Contoh Ceramah Singkat tentang Ikhlas

1. Ceramah tentang Ikhlas dalam Beribadah

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bismillahirrahmanirrahim.

Keikhlasan adalah kunci utama dalam menjalankan ibadah. Tanpa keikhlasan, ibadah kita akan sia-sia. Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an,

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah 98: 5)

Keikhlasan mengharuskan kita untuk menjalankan ibadah dengan fokus dan tanpa gangguan pikiran yang menyimpang. Saat kita salat, pikiran kita harus sepenuhnya tertuju kepada Allah, tanpa terpengaruh oleh pikiran-pikiran lain. Begitu juga saat kita bersedekah, hendaknya kita melakukannya semata-mata karena Allah, tanpa mengharapkan pujian atau pengakuan dari manusia.

Tentu saja, menjaga keikhlasan bukanlah hal yang mudah. Terkadang, godaan setan atau hawa nafsu dapat mengganggu keikhlasan kita. Namun, kita harus berusaha keras untuk tetap mempertahankan keikhlasan dalam setiap amal ibadah kita.

Ingatlah, Allah melihat dan menilai setiap amal perbuatan kita, dan Allah akan memberikan balasan yang setimpal bagi setiap kebaikan yang kita lakukan dengan ikhlas.

Oleh karena itu, mari tanamkan keikhlasan dalam setiap ibadah agar kita bisa menjadi hamba yang terbaik di hadapan-Nya. Dengan keikhlasan, kita akan meraih keberkahan dan keridhaan Allah Swt..

Demikian ceramah singkat kita tentang keikhlasan dalam beribadah. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Wa‘alaikumus salam wa rahmatullahi wabarakatuh.

2. Ceramah Singkat tentang Ikhlas dalam Beramal

Ceramah Singkat Tentang Ikhlas

Ceramah Singkat Tentang Ikhlas

3. Ceramah Singkat tentang Konsep Ikhlas dalam Agama Islam

Ceramah

Sumber: Unsplash

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pertama-tama, marilah kita mengarahkan hati kita kepada Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Pada kesempatan kali ini, saya ingin membahas sebuah konsep yang sangat penting dalam agama kita, yaitu konsep ikhlas.

Secara etimologi, kata ikhlas dapat berarti dari campuran dan pencemaran, baik berupa materi ataupun immateri), sedangkan secara terminologi, ikhlas adalah kejujuran hamba dalam keyakinan atau akidah dan perbuatan yang hanya ditujukan kepada Allah.

Ikhlas, sebagai kesucian hati dalam beribadah atau beramal untuk menuju kepada Allah, adalah suatu konsep yang mencerminkan motivasi batin yang tulus dalam beribadah kepada-Nya.

Ikhlas memerlukan ketulusan niat yang dalam, tanpa campur tangan motif-motif duniawi seperti mencari pujian atau keuntungan diri sendiri.

Seseorang dikatakan memiliki sifat ikhlas apabila dalam melakukan perbuatan, ia selalu didorong oleh niat untuk berbakti kepada Allah dan bentuk perbuatan itu sendiri dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya menurut hukum syariah.

Sifat seperti ini senantiasa terwujud baik dalam dimensi pikiran ataupun perbuatan.

Dalam sebuah hadis, dijelaskan mengenai pentingnya konsep ikhlas.

إِنَّمَا يَنْصُرُ اللهُ هَذِهِ الأُمَّةَ بِضَعِيْفِهَا : بِدَعْوَتِهِمْ وَ صَلاَتِهِمْ وَ إِخْلاَصِهِمْ

Artinya: “Sesungguhnya Allah menolong umat ini dengan orang-orang yang lemah dengan doa, salat, dan keihklasan mereka.” (HR. Nasa’i, 6/45)

Demikianlah ceramah singkat saya mengenai konsep ikhlas. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih atas perhatiannya.

Wa‘alaikumus salam wa rahmatullahi wabarakatuh.

4. Ceramah tentang Sabar dan Ikhlas dalam Kehidupan Sehari-hari

ceramah tentang sabar dan ikhlas

5. Ceramah Singkat tentang Ikhlas dalam Aspek Kehidupan

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji dan syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah Swt..

Selawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad saw.

Tidak lupa juga kepada keluarga dan para sahabatnya.

Para hadirin yang saya hormati.

Senang sekali hati ini dapat berkumpul bersama dalam maqom yang sangat mulia yaitu majelis ilmu ini.

Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang “beribadah kepada Allah harus dengan hati yang ikhlas”.

Bapak dan ibu sekalian, bukankah kita diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah? Semua pasti tahu itu. Tetapi, ibadah tidak hanya sekadar ibadah. Ibadah kepada Allah harus dengan hati yang ikhlas.

Apa maksudnya ikhlas dalam beribadah? Allah Swt. telah berfirman dalam Al-Qur’an surat al-Bayyinah ayat 5.

وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ

Artinya: Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang luruh (benar).

Para hadirin yang saya hormati. Ayat tersebut menjelaskan kepada kita beberapa hal.

Pertama, Allah hanya memerintahkan makhluknya untuk beribadah hanya kepada Allah.

Kedua, ibadah seseorang haruslah ikhlas, artinya bersihnya ibadah kita dari hal-hal yang dapat merusaknya, misalnya, riya dan sum’ah. Keduanya adalah di antara hal-hal yang dapat merusak amal ibadah kita.

Ketiga, bukti ibadah kita yang ikhlas adalah melaksanakan salat dan menunaikan zakat pada waktunya.

Itulah agama Allah. Iman yang dibuktikan dengan amal saleh yang terwujud dalam salat, zakat, dan syariat Islam lainnya.

Para hadirin yang saya hormati. Semoga ceramah singkat tentang ikhlas ini ada manfaatnya.

Akhir kata, saya ucapkan maaf dan terima kasih.

Wa‘alaikumus salam wa rahmatullahi wabarakatuh.

**Sumber: muqoddimahku.com

6. Teks Ceramah Tentang Ikhlas dan Manfaatnya dalam Kehidupan

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang paling utama, adalah ucapan puji dan syukur kepada Allah Swt. yang selalu mencurahkan rahmat dan keberkahan di hidup kita semua.

Allah Swt. juga selalu melimpahkan segala nikmat yang tak terbatas, misalnya nikmat sehat, sehingga kita bisa berkumpul di sini hari ini.

Selawat dan salam juga tersampaikan kepada Nabi Muhammad saw., sehingga kita bisa hidup dengan pedoman dan petunjuk dalam agama Islam hingga saat ini.

Sahabat muslim yang dirahmati oleh Allah, saya ingin menyampaikan ceramah singkat mengenai ikhlas di dalam kehidupan.

Ada banyak dimensi bentuk ikhlas di dalam kehidupan kita, yaitu ikhlas dalam melakukan pekerjaan, ikhlas dalam melakukan ibadah, ikhlas dalam beramal, dan masih banyak lagi.

Di dalam konteks ibadah, bersikap ikhlas adalah menjalankan ibadah dengan penuh rasa ikhlas karena Allah Swt. dan bukan karena sikap lainnya, seperti hanya ingin dipuji, supaya dilihat oleh orang lain, atau ingin terlihat saleh saja, tetapi benar-benar beribadah karena Allah.

Dalam surat Al-Baniyah ayat 5 Allah Swt. berfirman:

“Tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk mengikhlaskan agama untuk-Nya.”

Ayat tersebut menjelaskan bahwa kita harus berlaku ikhlas dalam beragama.

Jika tidak dilandasi dengan keikhlasan, agama yang kita anut saat ini akan menjadi lebih runyam seolah tidak ada efek atau hal yang membekas dari agama itu sendiri.

Banyak orang jadi sibuk dengan urusan dunianya dan tidak menempatkan agama sebagai sesuatu yang utama dalam hidupnya. Semoga kita dihindarkan dari sikap-sikap seperti itu.

Dengan melakukan ikhlas dalam beragama, maka segala urusan dalam hidup akan menjadi lebih baik, lebih tenang, dan lebih terang sehingga beragama menjadi lebih mudah.

Sikap ikhlas ini sangat penting untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari karena segala amalan yang tidak disadari dengan sikap ikhlas, tidak akan sah di mata Allah Swt.

Semakin ikhlas seseorang dalam melakukan amal kebaikan, semakin besar juga balasan yang diterima oleh kita dan amalan itu pun akan semakin bernilai di mata Allah Swt..

Oleh karena itu, pupuk dan latihlah diri kita untuk bersikap ikhlas di dalam segala hal.

Sekian ceramah singkat mengenai ikhlas ini, semoga apa yang saya sampaikan hari ini berguna dan bermanfaat untuk kita semua.

Wabillahi taufiq wal hidayah, wa‘alaikumus salam wa rahmatullahi wabarakatuh.

7. Contoh Ceramah Singkat tentang Ikhlas dalam Bersikap

Sumber: islamhouse.com

Unduh materi teks ceramah tentang ikhlas tersebut di sini!

8. Ceramah Singkat tentang Ikhlas Beserta Dalilnya

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hadirin rahimakumullah,

Puji dan Syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat serta berkah-Nya kepada kita, umat Islam. Selawat dan salam kita curah limpahkan kepada junjunan Nabi Muhammad saw., keluarganya, sahabatnya, dan semua pengikutnya.

Hadirin rahimakumullah,

Syarat diterimanya ibadah adalah rasa ikhlas sebagaimana firman Allah Swt:

وَلَـقَدۡ اُوۡحِىَ اِلَيۡكَ وَاِلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِكَۚ لَٮِٕنۡ اَشۡرَكۡتَ لَيَحۡبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُوۡنَنَّ مِنَ الۡخٰسِرِيۡنَ



“Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu Termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Az-Zumar: 65)

Dengan ikhlas, kita tidak akan tersesat ke jalan yang tidak diridai Allah, tidak akan menjadi orang yang riya’ atau sombong, karena sombong itu merupakan sifatnya setan. Dia berkata:

قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لأزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الأرْضِ وَلأغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (٣٩) إِلا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ (٤٠)

“Ya Tuhanku, oleh karena Engkau telah menetapkanku sesat, sungguh akan kuusahakan agar anak manusia memandang indah segala yang tampak di bumi dan aku akan sesatkan mereka semua. Kecuali hamba-hambaMu dari antara mereka yang ikhlas. (QS. Al-Hijr: 39-40)

Seseorang yang ikhlas ibarat orang yang sedang membersihkan beras dari kerikil-kerikil dan batu-batu kecil di sekitar beras. Maka, beras yang dimasak menjadi nikmat dimakan. Tetapi, jika beras itu masih kotor, ketika nasi dikunyah akan tergigit kerikil dan batu kecil.

Demikianlah keikhlasan, menyebabkan beramal menjadi nikmat, tidak membuat lelah, dan segala pengorbanan tidak terasa berat. Sebaliknya, amal yang dilakukan dengan riya’ akan menyebabkan amal tidak nikmat.

Pelakunya akan mudah menyerah dan selalu kecewa. Tetapi banyak dari kita yang beribadah tidak berlandaskan rasa ikhlas kepada Allah Swt., melainkan dengan sikap pamer atau sombong supaya mendapat pujian dari orang lain. Hal inilah yang dapat menyebabkan ibadah kita tidak diterima oleh Allah Swt.

Hadirin rahimakumullah,

Menurut bahasa, ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih dari kotoran. Sedangkan menurut istilah, ikhlas berarti niat mengharap rida Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain.

Oleh karena itu, bagi seorang muslim sejati makna ikhlas adalah ketika ia mengarahkan seluruh perkataan, perbuatan, dan jihadnya hanya untuk Allah, mengharap rida-Nya, dan kebaikan pahala-Nya tanpa melihat pada kekayaan dunia, tampilan, kedudukan, kemajuan atau kemunduran.

Dengan demikian, muslim tersebut menjadi tentara fikrah dan akidah, bukan tentara dunia dan kepentingan.

Katakanlah: “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku.” Dan yang berkarakter seperti itulah yang mempunyai semboyan “Allahu Ghayaatunaa”, yang artinya Allah adalah tujuan kami, dalam segala aktivitas dalam mengisi kehidupan.

Hadirin rahimakumullah,

Rasulullah saw. pernah bersabda, “Ikhlaslah dalam beragama, cukup bagimu amal yang sedikit.” Dalam hadis lain Rasulullah saw. bersabda “Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridha-Nya.”

Imam Syafi’i pernah memberi nasihat kepada seorang temannya, “Wahai Abu Musa, jika engkau berijtihad dengan sebenar-benar kesungguhan untuk membuat seluruh manusia ridha (suka), maka itu tidak akan terjadi. Jika demikian, maka ikhlaskan amalmu dan niatmu karena Allah Azza wa Jalla.”

Karena itu tak heran jika Ibnul Qoyyim memberi perumpamaan seperti ini, “Amal tanpa keikhlasan seperti musafir yang mengisi kantong dengan kerikil pasir. Memberatkannya tapi tidak bermanfaat.” Dalam kesempatan lain beliau berkata, “Jika ilmu bermanfaat tanpa amal, maka tidak mungkin Allah mencela para pendeta ahli Kitab. Jika ilmu bermanfaat tanpa keikhlasan, maka tidak mungkin Allah mencela orang-orang munafik.”

Dari beberapa contoh hadis di atas menunjukkan bahwa ikhlas itu memang sangat penting bagi muslim dalam melaksanakan ibadah karena tanpa rasa ikhlas dan hanya mengharap rida dari Allah Swt. ibadah kita tidak akan diterima oleh Allah.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat. Mohon maaf atas segala kekurangan, billahi taufiq wal hidayah, wa‘alaikumus salam wa rahmatullahi wabarakatuh.

Sumber: jabar.kemenag.go.id

9. Ceramah tentang Ikhlas Panjang Mengenai Ikhlas Adalah Ruh Amal

ceramah tentang ikhlas

Sumber: tirto.id

Ikhlas Adalah Ruh Amal

Puji dan syukur marilah kita haturkan kepada Allah Swt. karena atas limpahan rahmat dan karuniaNya kita semua bisa kembali melaksanakan salat jumat berjamaah.

Selawat teriring salam semoga senantiasa tercurahkan keharibaan junjungan kita Nabi Muhammad saw. beserta keluarganya, para sahabatnya, dan juga kepada umatnya hingga akhir zaman.

Pada kesempatan yang mulia ini, izinkan saya berwasiat khususnya kepada diri pribadi, umumnya kepada para jama’ah sekalian, marilah kita sama-sama meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt. dengan menjalankan apa-apa yang telah diperintahkan-Nya, dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Rasulullah saw. pernah berpesan kepada salah satu sahabatnya, Abu Dzar al-Ghifari, sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab Nashaihul ‘Ibad yang disyarahi oleh Syekh Nawawi Al Bantani.

“Wahai Abu Dzar, perbaharuilah kapalmu karena laut itu dalam; ambilah bekal yang cukup karena perjalanannya jauh; ringankan beban bawaan karena lereng bukit sulit dilalui, dan ikhlaslah beramal karena Allah Maha Teliti.”

Pesan Rasulullah dalam hadis ini memiliki makna tersirat yang begitu mendalam. Ada makna tersembunyi pada kata-kata kiasan yang ada di dalamnya.

Nasihat ini, sejatinya tak hanya ditujukan kepada sahabat Abu Dzar, melainkan juga kepada umat Islam pada umumnya dan sepanjang zaman. Syekh Nawawi al-Bantani menjelaskan bahwa perintah tersebut untuk memperharui perahu itu dimaknai sebagai menata niat.

Niat merupakan hal yang sangat fundamental dalam setiap perbuatan umat manusia. Sebelum seseorang berlayar, ia harus memastikan tunggangannya dalam kondisi siap dan aman; memeriksa mesin, mempertimbangkan cuaca, dan kondisi lainnya demi lancarnya perjalanan.

Begitu juga dengan hubungan niat dan amal. Artinya, bahwa seseorang yang ingin melakukan sesuatu hendaklah membuat rencana dan tujuan yang matang dan bagus. Selain itu juga memantapkan langkahnya. Adanya niat dalam diri seseorang juga akan membantu seseorang untuk tetap fokus pada arah yang telah ditetapkan, yakni untuk mencari rida Allah Swt..

Hadirin jama’ah rahimakumullah,

Dalam kitab Ta’limul Muta’allim Karya Syekh Azzanuji disebutkan, “Banyak perbuatan yang tampak sebagai perbuatan duniawi berubah menjadi perbuatan ukhrawi lantaran niat yang bagus. Banyak pula perbuatan yang terlihat sebagai perbuatan ukhrawi bergeser menjadi perbuatan duniawi lantaran niat yang buruk.”

Nasihat selanjutnya adalah akhlishil a‘amal, murnikanlah perbuatanmu hanya untuk tujuan mencari dan mendapatkan ridha Allah semata. Dalam bahasa fiqih, ikhlas memang tak menjadi salah satu rukun yang mesti dilakukan.

Akan tetapi ikhlas adalah “ruh amal” yang menentukan apakah suatu amal memiliki harga atau tidak di sisi Allah subhanahu wata’ala.

Sekian ceramah tentang ikhlas. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Wa‘alaikumus salam wa rahmatullahi wabarakatuh.

Sumber: Muhammad Irfai Muslim/Buku Dakwah Islam Rahmatan Lil’Alamin

10. Ceramah Singkat tentang Ikhlas dan Sabar

Puji dan syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah Swt..

Selawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad saw. dan para sahabatnya.

Para hadirin yang saya hormati,

Pada kesempatan kali ini, izinkan saya menyampaikan ceramah singkat tentang ikhlas dan sabar.

Dalam Islam, ikhlas merupakan satu-satunya tujuan ibadah.

Ikhlas adalah ajaran yang menjadi dasar diutusnya semua rasul Allah Swt..

Para ulama mendefinisikan ikhlas sebagai seluruh ibadah yang diniatkan kepada Allah Swt. bukan yang lain.

Al Raghib dalam kitabnya Mufradat mengatakan ikhlas adalah menyingkirkan segala sesuatu selain Allah.

Sahl ibn Abdullah mengemukakan ikhlas adalah menjadikan seluruh gerak dan diam hanya untuk Allah.

Ada kalanya sesuatu yang diinginkan tidak tercapai, karena di luar batas kemampuan.

Manusia bukanlah tanpa cela, jauh dari kesempurnaan karena bukan malaikat yang selalu benar karena melakukan apa pun atas petunjuk dari langit.

Manusia itu ada kalanya mendapatkan ujian dari Sang Pencipta.

Ujian tersebut tidak selalu berujung pada keberhasilan mengatasinya, terkadang hasil akhirnya tidak sesuai harapan.

Saat itulah sabar dan ikhlas menerima ketentuan Sang Pencipta menjadi suatu keharusan.

Sabar dan ikhlas itu bukan pasrah pada keadaan. Akan tetapi, menerima ketentuan Allah Swt. belum mengizinkan kita untuk meraihnya karena dianggap belum siap atau belum saatnya mendapatkan keberhasilan tersebut.

Allah Swt. Maha tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya sehingga setiap manusia harus berbaik sangka atas segala keputusan-Nya.

Allah berfirman dalam QS. Az-Zumar ayat 10:

قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.”

Takdir atau kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda sehingga sabar dan ikhlas adalah bagian dari siklus penutup setelah takdir atau kegagalan yang Allah Swt. ujikan kepada setiap hamba-Nya.

Untuk itu, ikhlas dan sabarlah jika Allah Swt. memberikan cobaan dalam hidup. Bijaklah menerimanya, jalani dengan kesabaran dan keikhlasan.

Semoga kita termasuk orang-orang yang sabar dan ikhlas dalam menerima ketentuan-Nya.

Sekian ceramah singkat tentang ikhlas dan sabar yang dapat bermanfaat untuk kita semua.

Wabillahi taufiq wal hidayah, wa‘alaikumus salam wa rahmatullahi wabarakatuh.

Sumber: asc.ukm.um.ac.id

11. Ceramah Ikhlas sebagai Cahaya Hati (Perintah untuk Ikhlas)

Sumber: Buku Agar Amal Anda Diterima: Menanamkan Keikhlasan dalam Setiap Aktivitas Ibadah oleh Husian bin Udah

Download materi teks ceramah tentang ikhlas tersebut di sini!

***

Itulah kumpulan ceramah singkat tentang ikhlas.

Semoga bermanfaat, Property People.

Jangan lupa, baca artikel seputar tema ceramah lainnya di 99updates.id.

Pastikan juga kalau kamu sudah mengikuti Google News 99updates.id untuk mendapatkan informasi terbaru.

Tertarik punya rumah dengan harga terjangkau?

Cek hanya melalui portal www.99.co/id.

Kini, cari rumah #segampangitu karena kami memberikan rekomendasi terbaik dan terlengkap!

Referensi

  • Putri, Siregar, Febrianti. 2020. Ayo Mahir Berceramah untuk SMA/MA. Guepedia.
  • Udah, Husian. 2006. Agar Amal Anda Diterima: Menanamkan Keikhlasan dalam Setiap Aktivitas Ibadah. Hikmah.



Ilham Budhiman

Content Editor
Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel di 99 Group.
Follow Me:

Related Posts