Ada cerita lawas yang menarik ketika Gus Dur tawarkan salat tarawih ke Soeharto saat buka puasa bersama, sampai kedua tokoh besar itu tertawa bersama!
Gus dur dan Soeharto, merupakan dua tokoh besar Bangsa Indonesia yang pernah menjabat sebagai Presiden RI.
Walau pada orde baru Gus Dur kerap melontarkan kritik tajam kepada rezim Soeharto, tapi keduanya mempunyai kisah menarik, sampai-sampai mereka pernah tertawa bersama.
Cerita itu datang ketika mereka berbuka puasa bersama saat Gus Dur menawarkan jumlah rakaat tarawih ke Soeharto.
Ketika Gus Dur Tawarkan Salat Tarawih Versi ‘NU Lama’ dan ‘NU Baru’ ke Presiden Soeharto
Kisah ini dilansir dari laman nu.or.id.
Pada satu hari di bulan Ramadan, Gus Dur pernah diundang untuk berbuka puasa bersama ke kediaman pribadi Soeharto—kala itu masih menjabat jadi presiden—di Jalan Cendana Jakarta.
Sang mantan presiden yang mempunyai nama lengkap Abdurrahman Wahid ini kemudian hadir ditemani oleh Kiai Asrowi.
Singkat cerita, kedua mantan Presiden Indonesia tersebut sudah menyantap hidangan buka puasa.
Setelah itu, terjadilah dialog menarik antara keduanya yang menyoal jumlah rakaat salat tarawih.
Berikut dialog lengkapnya yang masih dilansir dari laman nu.or.id.
Soeharto: Gus Dur sampai malam di sini?
Gus Dur: Enggak pak! Saya harus segera pergi ke tempat yang lain.
Soeharto: Oh, iya ya ya, silaken. Tapi kaianya kan di tinggal di sini, ya?
Gus Dur: Oh, iya Pak! Tapi harus ada penjelasan.
Mendengar hal tersebut Soeharto kemudian bertanya.
Soeharto: Penjelasan apa?
Gus Dur: Salat tarawihnya nanti itu ‘ngikutin’ NU lama atau NU baru?
Soeharto kemudian bingung, sebab baru pertama kali ia mendengar ada dua versi NU, lama dan baru.
Soeharto: Lho, NU lama dengan NU baru apa bedanya?
Gus Dur: Kalau NU lama, tarawih dan witirnya itu 23 rakaat.
Soeharto: Oh iya ya ya, gak apa-apa.
Lalu, keduanya diam tak bicara, termasuk Gus Dur. Tak lama, Soeharto kembali bertanya.
Soeharto: Lha, kalau NU baru gimana?
Gus Dur: Diskon 60 persen! Hahaha…
Menukil laman nu.or.id, Gus Dur, Soeharto, serta orang yang ada di sana ngakak atau tertawa bersama mendengar obrolan tersebut.
Gus dur kemudian menjelaskan diskon yang ia maksud.
Gus Dur: Ya, jadi salat tarawih dan witirnya cuma tinggal 11 rakaat.
Soeharto: Ya sudah, saya ikut NU baru saja, pinggang saya sakit.
Itulah obrolan hangat ketika Gus Dur tawarkan salat tarawih ke Soeharto di momen buka puasa bersama.
***
Semoga bermanfaat, Sahabat 99.
Baca artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Harvest City dapat menjadi opsi hunian terbaik di Bogor.
Informasi lebih lanjut, silakan lihat di www.99.co/id dan rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.
Cek sekarang juga!