“Ketika mendengar kata “rumah”, satu hal yang saya pikirkan adalah anak,” ungkap seorang ibu tunggal, Maharany, ketika ditanya soal makna sebuah hunian. Baginya, rumah yang aman dan nyaman bukan hanya sekadar tempat tinggal, tapi juga bisa menjadi aset berharga yang bisa menunjang kebutuhan tumbuh kembang sang anak.
Menjadi orangtua memang bukan perkara mudah, apalagi jika harus mengurus anak seorang diri.
Dalam membesarkan anak, seorang single parent harus berusaha kuat dan tangguh agar segala urusan bisa teratasi.
Pada keluarga utuh, pasangan dapat bekerja sama dalam membesarkan anak.
Namun, hal itu kurang berlaku bagi single parent sebab ia harus membesarkan anak sendirian hingga tumbuh dewasa.
Hal itu dirasakan betul oleh Maharany ketika memperjuangkan kebutuhan hunian tinggal bagi anaknya.
Mengontrak di Rumah yang Terdampak Banjir
Saat bujet masih belum mencukupi untuk membeli rumah, Maharany terlebih dahulu mengontrak rumah di kawasan Jakarta.
Namun, tempat tinggalnya kala itu membuat ia dan sang anak, Abel, sulit merasa tenang, terlebih di saat musim penghujan.
“Dulu pertama ngontrak banjir. Itu dia masih sekitar umur 3 atau 4 bulan,” ujar Maharany saat diwawancarai 99 Group di kediamannya beberapa waktu lalu.
Saat itu, kata Maharany, seisi rumah dan baju bayi anaknya ikut terendam.
Tentu saja kondisi tersebut membuatnya sangat terpukul sehingga dari situ tumbuh tekad yang kuat untuk mencari rumah yang nyaman dan aman.
Memilih Beli Rumah, tapi Berakhir Tertipu
Lihat postingan ini di Instagram
Dengan bujet yang tersedia beserta kemauan yang besar, Maharany mendapatkan pilihan rumah yang sesuai dengan keinginannya.
“Akhirnya DP (Down Payment). Seminggu sekali saya dan anak mengunjungi calon rumah kita. Dia seneng banget,” ujar Maharany.
Namun, ketika berbulan-bulan menunggu, rumah yang Maharany dan Abel harapkan tak kunjung jadi.
“Sebulan, dua bulan, sampai setahun, rumah, kok, mandek?”
Ternyata, Maharany tertipu oleh developer rumah yang menjual unitnya ke banyak orang.
“Semenjak itu, saya takut buat beli rumah,” keluhnya sambil menitikkan air mata.
Abaikan Ketakutan dan Kembali Beli Rumah yang Aman dan Nyaman
Semangat yang patah itu tak berangsur lama. Keinginan Maharany untuk memiliki rumah tetaplah membara.
Setelah mengikhlaskan kegagalan sebelumnya, Maharany akhirnya berani membeli hunian lain, yakni rumah yang ia tempati sekarang.
Maharany pun bisa memenuhi keinginan anaknya yang mengidamkan punya kamar sendiri.
“Harapan dia ketika punya rumah baru, pasti ingin punya kamar sendiri dan request-nya dia bukan meja belajar, tapi meja rias,” pungkasnya.
Ingin ceritamu ditayangkan di Rumah123? klik di sini, yuk!
***
Semoga artikel ini bermanfaat, ya.
Baca artikel menarik lainnya di Berita.99.co.
Baca dan ikuti Berita 99.co di Google News agar tak ketinggalan informasi.
Kalau saat ini kamu sedang mencari hunian impian, temukan rekomendasi terbaiknya di www.99.co/id dan Rumah123.com.
Di sana, kamu bisa dapatkan promo menarik karena kami #AdaBuatKamu.