Cerita Kita

Suka Duka Tinggal di Rumah Arischa, Hunian yang Menyatu dengan Musala Warga

3 menit

Inilah kisah sebuah rumah yang menyatu dengan musala. Di sana, terdapat banyak cerita menarik yang layak untuk disimak. Yuk, baca sampai selesai!

Berada di Magetan yang jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota, terdapat sebuah rumah unik yang menyatu dengan musala warga.

Rumah tersebut diberi nama oleh pemiliknya dengan sebutan Rumah Arischa yang bisa kamu jumpai di Instagram dengan akun @rumah.arischa.

Selain karena keunikannya yang menyatu dengan tempat ibadah, Rumah Arischa jadi spesial lantaran sang pemilik menata hunian sedemikian rupa sehingga tampil apik.

Berita 99.co Indonesia kemudian berkesempatan mewawancarai pemilik rumah arischa yang bernama Charity HL.

Charity yang akrab disebut Chacha menceritakan panjang lebar mengenai rumahnya yang menyatu dengan musala plus berada di desa.

Ia pun mengungkapkan suka dukanya tinggal di desa yang jauh dari kota.

Cerita selengkapnya bisa kamu lihat di bawah ini!

Cerita Rumah yang Menyatu dengan Musala

rumah yang menyatu dengan musala

Chacha yang aktif sebagai penggerak komunitas sosial bernama Postpartum.id ini mengisahkan awal mula ia dan suami membeli rumah arischa.

“Rumah Arischa adalah rumah kakek-neneknya suami yang sudah 3 tahun tidak ditempati karena meninggal yang akhirnya kami beli. Kondisi rumah saat dibeli sudah ada musalanya,” ujar Chacha.

Rumah yang kini Chacha tempati bersama keluarga nyatanya sudah dibangun puluhan tahun silam.

Khusus untuk musala, ia baru berdiri pada tahun 2000-an.

“Musala dibangun ketika suami saya masih SD sekitar tahun 2000-an. Didanai oleh seorang dermawan bernama Pak Made yang merupakan sahabat karib dari kakek suami. Pak Made pula yang mendanai renovasi rumah kakek-nenek di tahun 1996,” jelas Chacha.

Meski menyatu dengan rumah, Chacha mengatakan kalau musala digunakan untuk masyarakat umum.

“Secara hukum, musala tersebut berdiri di lahan kami tapi fungsinya untuk masyarakat umum,” terang Chacha.

Suka Duka Rumah Arischa yang Menyatu dengan Musala Warga

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Home decor enthusiast | Chacha (@rumah.arischa)



Meski musala mempunyai ukuran yang relatif kecil, ada banyak kegiatan yang dilakukan di sana.

Beberapa kegiatan itu misalnya yasinan setiap Senin, Maulid Nabi, dan kegiatan di bulan Ramadan seperti tarawih, hingga tadarus Al-Qur’an.

Chacha mengaku senang memiliki rumah yang menyatu dengan musala.

Sebab, ia bisa mengajari anaknya yang berusia di bawah lima tahun untuk salat, intens bertemu masyarakat sekitar yang melakukan salat berjemaah, dan menikmati momen hangat ketika datangnya bulan Ramadan.

Walau ramai dan rumahnya sering didatangi warga, Chacha merasa tak terganggu.

“Pada dasarnya saya sangat menyukai memiliki rumah dengan adanya musala warga sehingga tanggung jawab untuk maintenance dan keramaian saat ada acara warga tidak menjadi masalah buat saya.

Saya pribadi menjaga privasi dengan menutup pagar dan pintu rumah. Bila saya sedang tidak ingin diganggu ya tinggal tutup aja keduanya. Itu warga sudah mengerti,” ungkap Chacha.

Rumah Arischa yang Berada di Desa

teras rumah arischa

Sebelum tinggal di rumah arischa, Chacha tinggal di rumah orang tua sang suami yang berada di daerah yang sama.

“Saya dan suami pindah ke Rumah Arischa ini Februari 2022. Sebelumnya selama 3 tahun saya hidup di rumah mertua yang lokasinya dekat dari Rumah Arischa. Cuman beda RT dan gang saja. Jalan kaki nggak sampai 5 menit,” cerita Chacha.

Chacha lalu menceritakan kelebihan dan kekurangan tinggal di desa yang notabene jauh dari jantung kota.

Menurutnya, di desa ia bisa mendapatkan banyak hal, seperti udara segar, tidak macet, pemandangan hijau, airnya masih jernih, bisa bercocok tanam, dan masyarakatya guyub.

Namun begitu, ada beberapa kebiasaan di desa yang membuat momen family time jadi terganggu.

“Terlalu banyak aktivitas warga untuk kumpul-kumpul. Bagi saya itu mengurangi jatah family time yang seharusnya ketika suami pulang kerja bisa berkumpul bersama saya dan anak-anak, tapi seringnya ada undangan buat acara warga,” ucap Chacha.

Chacha menambahkan, bila di daerahnya banyak adat istiadat yang membuat suaminya untuk menghadiri undangan warga sekitar.

“Di desa ini banyak sekali adat istiadatnya. Untuk momen lahiran bayi, ada yang namanya kemit di mana orang laki-laki akan berkumpul selama seminggu setiap malamnya di rumah ibu yang melahirkan tersebut.

Begitu juga ketika ada yang meninggal, aktivitas mendoakan orang meninggal tersebut juga dilakukan selama 7 hari.”

Dan untuk acara pernikahan lebih heboh lagi, ada rapat pembentukan panitia, persiapan acara, proses peminjaman barang-barang, jadi panitia saat pernikahan berlangsung, pengembalian barang-barang, dan pembubaran panitia,” Chacha menjelaskan.

Belum lagi ketika Ramadan datang, di desanya warga secara bergiliran mengadakan buka bersama di rumah masing-masing dengan mengundang laki-laki.

Hal tersebut membuat suami Chacha jarang buka puasa di rumah.

“Sebenarnya masih banyak lagi acara warga lainnya yang mengharuskan kami, khususnya suami untuk hadir. Saya sebagai orang yang memandang family time itu hal yang penting merasa terganggu dengan hal ini,” keluhnya.

Lalu Chacha juga mengeluhkan bila ia harus melakukan perjalanan jauh untuk pergi ke fasilitas kesehatan dan di desanya fasilitas pendidikan tak sebagus di kota.

“Jauh dari pusat kota. Kota Magetan disebut sebagai kota pensiunan, selepas magrib saja kota Magetan relatif sepi dibanding kota-kota di sekitarnya. Untuk ke mal, kami biasanya harus ke kota sebelah, Madiun. Perjalanan sekitar 1 jam,” terangnya.

***

Itulah cerita pemilik rumah yang menyatu dengan musala dan berada di sebuah desa.

Semoga bermanfaat, Property People.

Simak artikel menarik lainnya di Berita.99.co.

Kemudian jangan lupa selalu memantau Google News dari Berita 99.co Indonesia untuk mendapatkan berbagai informasi terbaru.

The Mansion Jasmine Boulevard merupakan hunian nyaman yang lokasinya ada di Parung, Bogor.

Klik www.99.co/id dan Rumah123.com untuk informasi lebih lanjut karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Cek sekarang juga!

***sumber foto: dokumentasi pribadi @rumah.arischa



Insan Fazrul

Sejak kuliah sudah aktif menulis di Pers Kampus. Usai lulus, Insan menjadi penulis lepas yang fokus dengan topik gaya hidup dan sepak bola. Kini, menulis di 99 Group dengan membahas properti, pendidikan, gaya hidup, hingga teknologi.
Follow Me:

Related Posts