Pendidikan

Unsur Intrinsik Cerpen Pohon Keramat hingga Strukturnya. Lengkap!

2 menit

Bagaimana sih unsur intrinsik cerpen Pohon Keramat? Cari tahu jawabannya pada artikel ini!

“Pohon Keramat” yang ditulis Yus R. Ismail adalah salah satu teks cerpen yang sering dipelajari siswa kelas 9.

Cerita Pohon Keramat sendiri mengisahkan tentang sebuah gunung misterius yang menyimpan rahasia sejarah.

Adapun struktur cerpen ini penting diketahui para siswa kelas 9 SMP agar mereka dapat memahami alur cerita dan pesan yang ingin disampaikan pengarang.

Dengan memahami strukturnya, para siswa pun bisa membedakan bagian-bagian penting seperti pengenalan tokoh, konflik, dan penyelesaian masalah.

Berikut ini Berita 99.co Indonesia hadirkan teks cerpen Pohon Keramat dan unsur intrinsiknya pada uraian di bawah ini.

Teks Cerpen Pohon Keramat

Link download teks cerpen Pohon Keramat

Struktur Cerpen Pohon Keramat

  • Orientasi: Struktur awal teks ini (paragraf 1—4) difokuskan pada penyampaian informasi ekspositori, seperti pengenalan peristiwa, waktu, dan tempat kejadian.
  • Rangkaian peristiwa: Rincian mengenai peristiwa-peristiwa yang berlangsung di pedesaan, dengan fokus pada wilayah kaki gunung, dipaparkan secara mendalam dalam dua paragraf berikutnya, yaitu paragraf kelima dan keenam.
  • Kompilasi: Konflik utama dalam cerpen ini mencapai titik klimaksnya pada rentang paragraf 17—38. Bagian ini merupakan bagian yang paling penting dalam membangun plot cerita.
  • Resolusi: Terdapat pada paragraf 39 atau pada akhir cerpen.

Baca Juga: 11 Contoh Cerpen Kehidupan Sehari Hari Singkat dan Menarik Beragam Tema



Unsur Intrinsik Cerpen Pohon Keramat

buku kosong

sumber: shutterstock.com

Tema: Modernisasi Keadaan Penduduk

Amanat: Kita tidak boleh menyekutukan Allah Swt. atau percaya dengan hal-hal yang berbau mistis. Kita juga harus menjaga dan melestarikan alam agar alam mau bersahabat dengan kita.

Alur: Campuran (maju dan mundur)

Tokoh dan karakter:

  • Mbah Jayasakti: Pemberani dan tidak mementingkan dirinya sendiri
  • Pasukan Belanda dan centeng-centeng demang: Tidak menyerah
  • Penduduk desa: Jahiliyah/percaya dengan hal-hal mistis
  • Kakek: Pemberani, bijaksana, dan suka menolong
  • Para penggerak pembangunan: Pintar tapi sebenarnya bodoh dan egois
  • Penduduk kota: pemalas

Latar:

  • Tempat: Kampung, Gunung Beser, kaki gunung, rumah kakek, dan sawah
  • Waktu: Malam, pagi, sore, dan waktu panen
  • Suasana: Sejuk, asri, damai, rukun, senang, dan terusik

Sudut Pandang:

  • Sudut pandang pertama: aku

Bahasa: Bahasanya mudah dipahami, jelas, dan kalimatnya sudah efektif

***

Semoga bermanfaat, ya.

Baca artikel bermanfaat lainnya melalui www.99updates.id.

Temukan pula beragam informasi menarik lainnya dengan mengikuti Google News Berita 99.co Indonesia.

Sedang mempertimbangkan untuk memiliki hunian?

Tenang saja, beli rumah bisa #segampangitu melalui situs www.99.co/id, lo!



Gadis Saktika

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.
Follow Me:

Related Posts