Kasus COVID-19 semakin meningkat, melumpuhkan beberapa daerah di Indonesia sampai beberapa bulan mendatang. Alhasil cicilan KPR pun ditunda sampai Desember.
Penyebaran virus corona yang semakin parah berdampak buruk bagi keadaan ekonomi Indonesia.
Tidak hanya berimpas pada sektor usaha dan pariwisata, namun juga bidang properti.
Oleh karena itu, Asosiasi Perusahaan Realestat Indonesia (REI) DKI Jakarta…
…telah melayangkan permohonan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memberikan kebijakan serta keringanan pada industri properti.
Berikut berita selengkapnya
Cicilan KPR Diminta Diringankan
Sebelum merugi dikarenakan penyebaran virus corona, keuntungan yang didapatkan bisnis realestat di Indonesia memang sudah menurun.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Dewan Pengurus Daerah REI DKI Jakarta, Arvin F. Iskandar.
“Saat ini akibat pandemi covid-19, kondisinya semakin melemah akibat penurunan aktivitas ekonomi. Tingkat penjualan drop, sementara biaya yang harus dikeluarkan tetap,” komentar Arvin.
Baca Juga:
4 Tower Wisma Atlet Disulap Menjadi RS Darurat Corona, Ini Rincian Fasilitasnya!
Menurut finance.detik.com, Arvin meminta Otoritas Jasa Keuangan untuk ikut mendukung pembangunan bisnis properti dengan cara memberikan stimulus.
Bentuk stimulus yang dimaksud adalah penundaan cicilan KPR dan keringanan bunga sampai setidaknya Desember 2020.
Namun, Arvin menyatakan stimulus tersebut tidak akan diberlakukan secara saklek, melainkan masih bisa dievaluasi seiring berjalannya perubahan kondisi pembenahan COVID-19 di Indonesia.
“Kami meminta otoritas berwenang memberikan stimulus. Jika hal ini dibiarkan sangat dikhawatirkan akan terjadi peningkatan kredit macet atau non performing loan (NPL). Industri realestat itu adalah lokomotif perekonomian nasional, menggerakkan 175 sektor riil ikutannya. Beri kami ruang gerak dulu, sambil menunggu redanya virus ini,” tambah Arvin.
Virus Corona Sebabkan Penjualan Properti Menurun
Dengan memburuknya kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia…
…Situasi jual beli properti pun tidak kondusif.
Terlihat banyak penurunan omset dan volume penjualan serta serapan pasar, entah itu berupa rumah atau lahan kosong.
Masyarakat dikabarkan merasa ragu menjual dan membeli properti karena takut rugi.
Hal di atas secara tidak langsung berimbas pada menurunnya kemampuan membayar pengembang pada bank atas kewajiban utang.
Dilansir dari Detik, nyatanya hampir semua proyek properti, terutama realestat di DKI Jakarta jadi menurun proses pembangunannya…
…Terutama bangunan yang membutuhkan material impor asal negara-negara yang terpapar virus corona.
Selain penundaan pembayaran cicilan KPR, berikut adalah permohonan yang dilayangkan Arvin pada Gubernur DKI Jakarta:
1. Penundaan dan Keringanan Pembayaran Pajak Hotel dan Restoran.
2. Penundaan Kenaikan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak).
3. Pembayaran PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) dapat dicicil tanpa dikenakan denda.
Baca Juga:
Jack Ma Kirim Bantuan Masker & Alat Medis ke Indonesia untuk Atasi Corona
Semoga bermanfaat, Sahabat 99…
Jangan lupa untuk pantau terus informasi penting seputar properti lewat Berita Properti 99.co Indonesia.
Tak lupa, pastikan kamu menemukan pilihan properti idaman di 99.co/id.Â